Dalam rangka mewujudkan Fakultas Kehutanan IPB menjadi Lembaga Tinggi Kehutanan International, Fakultas Kehutanan IPB bekerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri untuk melaksanakan pendidikan di Fakultas Kehutanan IPB.

Salah satu perguruan tinggi di luar negeri, yaitu Universitas Göttingen, Program Master (S-2) Kehutanan International dan Tropis ( Master Program on Tropical and International Forestry ), tertarik untuk melaksanakan praktek lapang di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Sebanyak 14 mahasiswa Master Program on Tropical and International Forestry, Göttingen University yang dibimbing oleh Prof Ralph Mitloehner dan Prof Hoefle melaksanakan praktek lapang Pengelolaan Hutan di HPGW pada tanggal 3-27 Januari 2011, dimana hutan yang berada di Hutan Pendidikan Gunung Walat menjadi objek praktek.

Prof. Mitloehner dan Prof. Hoefle menjelaskan bahwa kegiatan praktek lapang tersebut bertujuan untuk menerapkan ilmu-ilmu pengelolaan hutan yang telah dipelajari mahasiswa selama dua semester serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang pengelolaan hutan tropis.

Pimpinan Rombongan dari Universitas Göttingen diterima oleh Dr. Hendrayanto (Dekan Fakultas Kehutanan IPB), didampingi oleh Prof Yusuf Sudohadi di Ruang Dekan, sedangkan mahasiswa diterima oleh Dr Didik Suharjito (Ketua Departemen Manajemen Hutan), dan Ir. Budi Prihanto, MS (Direktur Eksekutif HPGW) di Ruang Sidang Sylva, dan dilanjutkan dengan diskusi rencana pelaksanaan praktek lapang antara mahasiswa Universitas Göttingen dengan dosen dari Fakultas Kehutanan IPB, yaitu Dr Tatang Tiryana, Dr Yeni A Mulyani, Dr Mirza D Kusrini, Dr Leti Sundawati, Dr Dodik Nur Rochmat, Prof Iskandar Zulkarnaen, Prof Lilik Budi Prasetyo. Diskusi juga dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB.

Kegiatan praktek lapang di HPGW diawali dengan melakukan inventarisasi hutan oleh seluruh mahasiswa untuk mengetahui potensi kayu dan non-kayu di HPGW. Kemudian setiap mahasiswa melakukan praktek mandiri sesuai minat risetnya masing-masing, seperti aspek: biometrika, genetika pohon, tanah, hama dan penyakit, iklim, konservasi flora dan fauna, agroforestry, kebijakan kehutanan, pemanfaatan hasil hutan kayu dan non-kayu, dan analisis sosial ekonomi. Hasil-hasil pengamatan dan penelitian secara mandiri tersebut selanjutnya digabungkan dan dianalisis untuk menyusun suatu rencana pengelolaan hutan di HPGW.

Dua minggu setelah di lapangan, mahasiswa kembali ke Kampus Darmaga, untuk mendiskusikan hasil sementara dengan dosen dan mahasiswa terkait dari Fakultas Kehutanan IPB. Mereka kemudian kembali lagi ke lapanganan HPGW untuk melanjutkan praktek lapang mereka.

Hasil kegiatan praktek mahasiswa tersebut selanjutnya dipresentasikan pada acara penutupan kegiatan praktek pada tanggal 27 Januari 2011 di Ruang Foresta, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB, yang juga dihadiri oleh beberapa dosen dan mahasiswa pascasarjana Fakultas Kehutahan IPB. Dalam kesempatan presentasi tersebut hadir tamu dari STIK-Aceh dan Dr Nurcahyo Adi yang berkepentingan untuk mengembangkan hutan pendidikan STIK di Aceh.

Selain presentasi hasil praktek yang cukup komprehensif, para mahasiswa Goettingen University tersebut menyampaikan kesan dan apresiasinya terhadap HPGW. Prof. Hoefler menyampaikan kesannya tentang HPGW sebagai berikut: “ Gunung Walat as such is just a success story. It is hard to believe that the area was nothing but bare land some decades ago. Now, one can meet and study these beautiful stands and enjoy the multiple uses of the forest. It is also very beneficial that the forest provides income to the neighbouring villages .”