Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

0251- 8621677

fahutan@apps.ipb.ac.id

Jalan Ulin, Kampus IPB Dramaga Bogor Jawa Barat 16680
18 Aug 2022

Jejak Eksflorasi 2022, Mahasiswa IPB University Jelajah Hutan Mangrove Cagar Alam Pulau Dua

Tim Ekspedisi Flora Studi Ilmiah (Ekflorasi) tahun 2022 berhasil menyelesaikan kegiatan turun lapang di Cagar Alam Pulau Dua yang terletak di Desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Kegiatan ekspedisi berlangsung selama 8 hari, dimulai 5 Agustus hingga 12 Agustus 2022.

Tahun ini, Eksflorasi berfokus kepada penelitian tentang keadaan ekosistem hutan mangrove di Cagar Alam Pulau Dua. Ekspedisi diikuti oleh 32 mahasiswa Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University yang terbagi ke dalam beberapa tim. Terdiri dari 15 mahasiswa tim riset dan 17 mahasiswa yang tergabung dalam kepanitiaan. Tim riset masih akan dibagi menjadi empat tim yakni tim klimatis, tim jalur 1, tim jalur 2 dan tim agroforestry.

Menurut Ketua Pelaksana Eksflorasi 2022, Ayudia, mahasiswa IPB University angkatan 56, secara garis besar Eksflorasi 2022 melakukan penelitian dari enam aspek keilmuan, diantaranya seedling, pathology, tree species group, entomology, agroforestry dan forest nutrition group. Data dari keenam keilmuan tersebut nantinya akan diolah menjadi prosiding yang akan di publikasikan pada seminar hasil Eksflorasi 2022.

“Jadi Eksflorasi pada tahun ini mengangkat tema Jelajah Ekosistem Mangrove Iklim Tropika di Cagar Alam Pulau Dua. Tema tersebut kita pilih karena mangrove menyimpan cadangan karbon terbesar, sehingga sangat menarik untuk dikaji,” jelas Ayudia.

Perbedaan Eksflorasi tahun 2022 dengan Eksflorasi sebelumnya terletak pada rangkaian acaranya. Pada tahap awal, dibuka dengan webinar, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan ekspedisi, seminar hasil ekspedisi, kompetisi mahasiswa dan aksi lingkungan.
 
“Harapannya Eksflorasi tahun 2022 ini dapat menjadi media pembelajaran khususnya bagi mahasiswa Silvikultur Fahutan IPB University, sebagai wadah menyalurkan bakat dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove,” tutup Ayudia. (*/Rz)

Resource Person : Ayudia

Keyword : Eksflorasi 2022, Mahasiswa Fahutan IPB, Departemen Silvikultur

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2022/08/jejak-eksflorasi-2022-mahasiswa-ipb-university-jelajah-hutan-mangrove-cagar-alam-pulau-dua/09bc56ba7f2e963dfc37f73d9f8645b8

01 Aug 2022

FAHUTAN IPB UNIVERSITY SUSKES MENYELENGGARAKAN PRAKTIK LAPANG KEHUTANAN MAHASISWA ANGKATAN 57 DI MASA TRANSISI PANDEMI COVID-19 KE ERA NORMAL BARU

Oleh Bayu Winata

Foto/Dokumentasi: terlampir

Senin, 11 Juli 2022 Dr. Ir. Naresworo Nugroho, MS selaku Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University (Fahutan IPB) secara resmi membuka dan melepas kegiatan Praktik Lapang Kehutanan (PLK) Domisili Tahun 2022. Kegiatan PLK 2022 kali ini diikuti oleh sekitar 400-an mahasiswa Fahutan IPB Angkatan 57 (E-57). Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Komisi Praktik Lapang, perwakilan dosen pembimbing PLK Domisili 2022, serta perwakilan peserta PLK Domisili 2022. Pembukaan dan pelepasan keberangkatan untuk PLK Domisili 2022 ini dilakukan dengan acara seremoni (upacara) sederhana di lapangan Gedung Pusat Informasi Kehutanan, Fahutan IPB.

Mengingat kondisi transisi dari Pandemi Covid-19 ke era normal baru, maka kegiatan PLK Domisili 2022 masih dilakukan secara hybrid dan sesuai protokol kesehatan yang berlaku,seperti dua tahun sebelumnya. Beberapa topik materi yang diberikan secara daring, sebab tidak memungkinkan untuk dilakukan secara luring bagi seluruh mahasiswa, yaitu Pengenalan Ekosistem Hutan di Indonesia (dari hutan pantai sampai hutan pegunungan), Hutan dan Iklim, Tanah Hutan, serta Industri Kehutanan. Pada rangkaian kegiatan PLK Domisili 2022 secara daring tersebut, Komisi Praktik Lapang Fahutan IPB selaku pelaksana teknis kegiatan PLK Domisili 2022 menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya, yang berasal dari berbagai macam sektor yang berkaitan dengan kehutanan, baik dari instansi pemerintah maupun swasta.

Kegiatan PLK Domisili 2022 yang dilakukan secara luring, meliputi kegiatan Praktik Pengelolaan Hutan dimana mahasiswa disebar di berbagai lokasi sesuai dengan domisilinya. Sekitar 180-an mahasiswa ditempatkan dan melaksanakan praktik luring di Hutan Pendidikan Gunung Walat / HPGW (Gunung Walat University Forest) Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB Univeristy yang berlokasi di Kab. Sukabumi, Jawa Barat. Adapun sisanya ditempatkan dan melaksanakan Praktik Pengelolaan Hutan di berbagai lokasi kawasan hutan di Indonesia, diantaranya berbagai KPH Perhutani di Pulau Jawa, berbagai KPH di Pulau Sumatera dan Bali, bahkan di Taman Nasional (TN), seperti TN. Gunung Merapi serta TN. Kepulauan Seribu. Pembagian dan penempatan praktik mahasiswa yang dilakukan di berbagai lokasi sesuai domisili mahasiswa dilakukan dengan tujuan mengurangi kepadatan jumlah mahasiswa yang melakukan praktik di suatu lokasi, sehingga mengurangi resiko penyebaran Covid-19 yang saat ini masih terjadi. Adapun sub-topik materi dari Praktik Pengelolaan Hutan yang dilakukan oleh mahasiswa secara luring, diantaranya, yaitu Perencanaan Hutan, Pembinanaan Hutan, Pemanenan Hutan (kayu dan/atau non kayu/HHBK), Konservasi Sumberdaya Alam Hayati (KSDAH), Perlindungan Hutan, serta Kehutanan Masyarakat.

Walaupun kegiatan dilakukan secara hybrid atau belum dilakukan 100% secara luring dan dengan segala keterbatasan yang dihadapi, namun anemo dan antusiasme mahasiswa, dosen, bahkan tenaga kependidikan Fahutan IPB begitu terasa dalam mengikuti dan mensukseskan kegiatan ini. Khusus bagi peserta PLK Domisili 2022, yaitu mahasiswa Fahutan E-57, hal ini merupakan sesuatu yang berarti dan momentum tak terlupakan dalam hidupnya, mengingat mayoritas mahasiswa angkatan ini telah mengalami kegiatan daring hampir sejak awal perkuliahan, bahkan sejak semester akhir masa sekolah menengah atasnya. Kegiatan PLK Domisili 2022 memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan hutan dan berbagai sumberdaya alam yang ada di dalamnya bahkan dengan masyarakat yang ada di sekitarnya.

Kata Kunci: Covid-19, era normal baru, Fahutan, HPGW, IPB, IPB University, PLK, praktik lapang kehutanan, SDGs, SDGs4, SDGs5, SDGs9, SDGs13, SDGs15, SDGs17, 2022

Tag SDGs:    #SDGs4 #SDGs5 #SDGs9 #SDGs13 #SDGs15 #SDGs17

26 Jul 2022

Departemen Silvikultur IPB University Fasilitasi Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Perbenihan Tanaman Hutan

Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Agribisnis Ambissi kembali gelar Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) 2022. LSP Agribisnis Ambissi sendiri merupakan lembaga sertifikasi profesi yang kredibel dan kompeten yang terafiliasi di bawah Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang saat ini memiliki 55 skema sertifikasi kompetensi, salah satunya di bidang perbenihan tanaman hutan. 

Kegiatan ini dilaksanakan dalam 3 skema yang berbeda, diantaranya pembuat bibit generatif yang dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2022, kemudian skema pelaksana penanganan benih tanaman hutan yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2022, dan yang terakhir skema 3 pemeriksa mutu benih tanaman hutan yang dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2022. Masing-masing skema memiliki kuota sebanyak 20 orang. Asesi yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari mahasiswa dan dosen Departemen Silvikultur, tenaga kependidikan Universitas Hasanuddin, dan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang perbenihan tanaman hutan juga mengutus karyawannya untuk mengikuti kegiatan PSKK ini.  Pelaksanaan asesmen dilakukan secara offline atau luring dengan menerapkan 2 sesi ujian, yaitu ujian tertulis dan ujian praktik.  

Manajer Sertifikasi LSP Agribisnis Ambissi, Sunarbowo mengatakan, “Harapan ke depannya, Departemen Silvikultur IPB University bisa dirancang untuk menjadi tempat uji kompetesi (TUK) tetap. Ia juga berharap, dengan adanya sertifikat sertifikasi profesi yang terpercaya ini, harapannya para asesi yang telah mengikuti rangkaian kegiatan sertifikasi dapat menggunakan sertifikatnya dengan sebaik mungkin, sekaligus dapat menekuni dengan profesional di bidang yang telah dipilih. (*/SW)

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2022/06/departemen-silvikultur-ipb-university-fasilitasi-kegiatan-sertifikasi-kompetensi-perbenihan-tanaman-hutan/649b81c679e97f7cba7298e9c91d385f

23 Jun 2022

SERTIFIKASI PROFESI GUNA TINGKATKAN KOMPETENSI SILVIKULTURIS

Lembaga sertifikasi profesi (LSP) Agribisnis Ambissi kembali berkolaborasi dengan  Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University menyukseskan Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) 2022 untuk bidang perbenihan tanaman hutan. Perbenihan tanaman hutan merupakan salah satu dari 55 skema sertifikasi kompetensi yang dimiliki LSP Agribisnis Ambissi. LSP Agribisnis Ambissi sendiri merupakan lembaga sertifikasi profesi berlisensi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) yang kredibilitasnya tidak lagi diragukan.

Kegiatan asesmen ini diikuti oleh berbagai latar belakang profesi berbeda, yaitu mahasiswa dan dosen Departemen Silvikultur, tenaga pendidik Universitas Hasanuddin, dan beberapa karyawan perusahaan yang bergerak di bidang perbenihan hutan. Asesmen dilaksanakan dalam 3 skema berbeda dengan kuota masing-masing skema sebanyak 20 orang. Skema tersebut di antaranya yaitu pembuat bibit generatif, pelaksana penanganan benih tanaman hutan, dan pemeriksa mutu benih dengan waktu pelaksanaan berturut-turut pada tanggal 28 Mei 2022, 29 Mei 2022, dan 4 Juni 2022.

Dalam pelaksanaannya, para asesi melakukan 2 sesi ujian -ujian tertulis dan ujian praktik-. Kegiatan secara offline ini dilaksanakan di Ruang Sidang Ulin, Departemen Silvikultur untuk ujian tertulis sedangkan ujian praktik dilaksanakan di dua lokasi berbeda, yaitu Persemaian Permanen Dramaga untuk skema 1 dan Laboratorium Silvikultur Terpadu untuk skema 2 dan 3.

            Manajer LSP Agribisnis Ambissi mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Departemen Silvikultur, “Kami sangat berterima kasih kepada Departemen Silvikultur dan semoga sertifikatnya dapat bermanfaat ke depannya, dan harapan ke depannya mungkin bisa dirancang untuk menjadi tempat uji kompetensi (TUK) tetap yang di Departemen Silvikultur,” ujar Bapak Sunarbowo. Berakhir dan berhasilnya kegiatan ini sudah tentu mengharapkan para asesi mampu menggunakan sertifikat yang didapatkan dengan sebaik mungkin, rangkaian kegiatan sertifikasi pada bidang yang telah dipilih dan diikuti dapat ditekuni dan diterapkan secara profesional.

SDGs:

SDG 4 – Quality Education

SDG 8 – DECENT WORK AND ECONOMY GROWTH

02 Jun 2022

Departemen Silvikultur IPB University Undang Profesor dari Spanyol Berbagi Pengalaman Sukses Implementasi Sistem Agroforestri

Departemen Silvikultur (DSVK), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University berkolaborasi dengan International Collaboration Office IPB University mengundang Prof Ignacio Javier Diaz-Maroto Hidalgo dari Departemen Agroforestry Engineering, University of Santiago de Compostela (USC), Spanyol. Prof Ignacio berbagi pengalaman melalui acara Kuliah Tamu Internasional. Acara dengan tema “Agroforestry System in Spain: Research Status & Challenges” diadakan secara hybrid dari Smart Class Room Fahutan dan Zoom meeting, 25/5.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Ignacio bercerita kesuksesan implementasi sistem agroforestri di Spanyol, utamanya pada area konservasi. Ia mengaku, banyak tantangan yang dihadapi terlebih beberapa ekosistem di Spanyol mengalami desertifikasi.  “Masyarakat lokal juga turut terlibat dalam upaya perwujudan kelestarian sistem agroforestri dengan memperhatikan aspek lingkungan, produksi dan sosial,” katanya.

Acara Kuliah Tamu Internasional ini dibuka oleh Ketua Departemen Silvikultur, Dr Omo Rusdiana dan dipandu oleh Dr Adisti Permatasari Putri Hartoyo selaku moderator. Antusiasme peserta yang tinggi terlihat dari banyaknya peserta yang memberikan pertanyaan juga tanggapan. 

Dr Adisti menyampaikan dengan adanya kuliah tamu internasional ini diharapkan dapat memperluas wawasan keilmuan para peserta terkait implementasi sistem agroforestri di Eropa. Ia menyebut, kuliah ini juga diharapkan dapat menstimulasi terciptanya ide dan inovasi agroforestri di Indonesia, serta memperkuat jejaring dan kerja sama internasional. (*)

31 May 2022

Guru Besar IPB University: Kebakaran Lahan Gambut 100 Persen Akibat Ulah Manusia

Prof Lailan Syaufina, Guru Besar Tetap pada Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University mengatakan bahwa Kebakaran Hutan (Karhutla) itu 99 persen akibat ulah manusia dan 1 persen karena faktor alam.

Dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah, (24/3) dengan materi berjudul Era Baru Pengendalian Kebakaran Lahan Gambut: Inovasi Tekno-Sosio Mitigasi Karhutla, Prof Lailan mengungkapkan beberapa fakta.
“Khusus Karhutla gambut, 100 persen oleh manusia. Mitigasi untuk faktor alam, lebih ditekankan pada pengurangan risiko Karhutla. Tapi yang paling penting adalah mencegah Karhutla oleh manusia,” ujarnya. 

Menurutnya, mitigasi Karhutla ini harus melalui pendekatan sosial, termasuk mencari solusi bagi perambah hutan. Dalam hal ini, penegakan hukum untuk perambahan hutan dapat dilakukan. Selain itu, perlu upaya pemberdayaan para perambah hutan dalam pengelolaan hutan/lahan gambut.

“Selain itu, dalam dua tahun terakhir (2020-2021), luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia menurun tajam. Diperkirakan karena adanya pandemi COVID 19 berpengaruh pada penurunan ini. Hal ini didukung dengan penguatan upaya pencegahan Karhutla yang menjadi prioritas kebijakan Pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Ia menjelaskan, berbeda dengan kebakaran lahan non gambut, kebakaran lahan gambut sulit dideteksi dan dipadamkan, karena api menjalar di bawah permukaan.  Dampak kebakaran lahan gambut yang paling signifikan adalah dampak emisi dan kabut asap.  

“Emisi karbon dan emisi partikel kebakaran lahan gambut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kebakaran lahan non gambut. Ini karena kebakaran lahan gambut didominasi oleh fase smoldering yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan emisi partikel yang tinggi yang bersatu dengan uap air hasil pembakaran yang menyebabkan kabut asap,” jelasnya. 

Menurutnya, belajar dari kejadian Karhutla pada tahun 2015, Pemerintah Indonesia telah melakukan perubahan paradigma dalam pengendaliannya. Saat ini prioritas pengendalian Karhutla adalah pada pencegahan. 

“Untuk membantu pemerintah dalam upaya pencegahan Karhutla, Tim Riset IPB University telah mengembangkan beberapa inovasi. Antara lain menciptakan sistem yang mampu memprediksi Karhutla gambut dalam waktu dua bulan sebelum terjadi kebakaran. Membuat Peta Kerawanan Karhutla. Peta ini memasukkan unsur gambut dan mengklasifikasikannya dalam empat tipologi,” jelasnya.

Prof Lailan dan tim juga membuat kriteria hotspot sebagai indikator kuat Karhutla, membuat formulasi tingkat keparahan Karhutla, membuat aplikasi mobile dan web Sistem Informasi Patroli Pencegahan Karhutla (SIPP Karhutla), penggunaan IoT (Internet of Things) dalam monitoring lahan gambut untuk dimanfaatkan dalam sistem peringatan dini Karhutla.

Di samping itu, lanjutnya, untuk pendekatan sosial, ada beberapa program yang sudah diimplementasikan. Seperti pembentukan MPA (Masyarakat Peduli Api), Program Desa Mandiri Peduli Gambut, Program Desa Bebas Asap, Program Desa Makmur Bebas Api dan sebagainya. 

“Integrasi antara pendekatan teknologi dan pendekatan sosial dapat dirumuskan sebagai Konsep NO SMOKE (Inovasi Tekno-Sosio Mitigasi Karhutla),” tandasnya. (Zul)

Published Date : 19-May-2022

Resource Person : Prof Prijanto Pamoengkas

Keyword : IPB University, Silvikultur, Guru Besar IPB, Fahutan IPB

SDG : SDG 4 – QUALITY EDUCATION, SDG 9 – INDUSTRY, INNOVATION AND INFRASTRUCTURE, SDG 15 LIFE ON LAND

EnglishIndonesian