Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

0251- 8621677

fahutan@apps.ipb.ac.id

Jalan Ulin, Kampus IPB Dramaga Bogor Jawa Barat 16680
25 May 2023

IPB University Adakan 1st Fire International Conference Bahas Isu Karhutla


Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (Fahutan) IPB University dan Kedutaan Besar Perancis mengadakan 1st Fire International Conference: Strengthening Collaboration on Global Forest and Land Fire Management di IPB International Convention Center.

Kegiatan ini diketuai oleh Dr Ati Dwi Nurhayati, dosen Fahutan IPB University dengan tujuan untuk berbagi pengalaman dari berbagai pemangku kepentingan terkait pencegahan karhutla khususnya dalam mengantisipasi dampak El-Nino. Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena El-Nino akan meningkat pada semester kedua tahun 2023. Fenomena ini dinilai akan berdampak buruk pada penurunan curah hujan. 

Pada gilirannya, fenomena ini menyebabkan bencana kekeringan meteorologis dan meningkatkan kerentanan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa daerah rawan kebakaran, terutama di daerah lahan gambut.

Jean-Michel Dumaz, Duta Besar Perancis memberikan apresiasi besar kepada IPB University atas terselenggaranya acara 1st Fire International Conference.

“Kegiatan ini sangat relevan karena Perancis merupakan negara yang memilih luas hutan yang besar. Isu karhutla ini menjadi isu strategis yang harus sama-sama kita atasi bersama,” katanya.

Isu karhutla, ia melanjutkan, berdampingan erat juga dengan keutuhan biodiversitas dan perubahan iklim secara global. Konferensi ini dinilai akan membuahkan berbagai pemikiran cendekiawan untuk membantu mengatasi persoalan tersebut.

Prof drh Deni Noviana, Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan juga menyampaikan dalam sambutannya, isu karhutla sangat strategis karena musim kemarau akan segera datang.

“Berdasarkan data 23 tahun terakhir, tren karhutla masih menjadi persoalan yang mesti diusut segera. Dua bulan awal di tahun ini, kasus karhutla sudah tinggi. Kemungkinan besar musim kemarau mendatang kasusnya akan terus meningkat,” paparnya.

Konferensi ini menghadirkan beberapa pembicara yang berasal dari Indonesia, Perancis, Malaysia, Jerman, Jepang dan Thailand. Tujuannya, demi menguatkan kolaborasi dalam pengelolaan karhutla secara global, berbagi wawasan terkait pengelolaan karhutla, serta menguatkan penelitian kolaboratif antara ilmuwan, akademisi, lembaga dan pemerintah.

Prof Bambang Hero Saharjo, koordinator kegiatan kerjasama antara Kedubes Perancis dan IPB University menuturkan, salah satu hasil yang dicapai dari konferensi tersebut adalah pentingnya kerjasama antara para pihak, baik nasional maupun internasional dalam memecahkan masalah kebakaran hutan secara global, khususnya Indonesia. 

“Pengendalian kebakaran hutan dan lahan tidak hanya bagaimana upaya mengendalikan kebakarannya. Namun, yang jauh lebih penting adalah bagaimana menekan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan selama kebakaran yang terus melengkapi emisi gas yang sudah ada sebelumnya, yang bila tidak dikembalikan akan berujung pada terjadinya perubahan iklim yang sudah mulai kita rasakan saat ini,” paparnya. (MW)

Published Date : 19-May-2023

Narasumber : Dr Ati Dwi Nurhayati, Jean-Michel Dumaz, Prof drh Deni Noviana, Prof Bambang Hero Saharjo

Kata kunci : IPB University, kebakaran hutan dan lahan ( karhutla), 1st Fire International Conference

SDG : SDG 4 – PENDIDIKAN BERMUTU, SDG 15 – MENJAGA EKOSISTEM DARAT, SDG 17 – KEMITRAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

Sumber:https://ipb.ac.id/news/index/2023/05/ipb-university-adakan-1st-fire-international-conference-bahas-isu-karhutla/33b8b17e8f565518362b0b15379082f6#

23 May 2023

4 PRODI CLUSTER AGRICULTURE IPB UNIVERSITY JALANI VISITASI AKREDITASI INTERNASIONAL


ASIIN merupakan lembaga akreditasi internasional independen yang berpusat di Jerman untuk penjaminan kualitas suatu program bergelar dalam displin ilmu teknik, informatika, ilmu alam, dan matematika. Sejak tahun 2000, ASIIN memiliki hak untuk memberikan stempel akreditasi dari Dewan Akreditasi Jerman, selain stempel kualitas ASIIN. ASIIN terdaftar dalam The European Quality Assurance Register for Higher Education (EQAR). EQAR termasuk dalam daftar register akreditasi yang diakui oleh pemerintah Indonesia.

IPB University mengajukan akreditasi ASIIN dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan skala internasional. IPB University ajukan akreditasi untuk beberapa program studi di IPB University, diantaranya Program Studi Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Program Studi Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan dan Program Studi Ilmu Produksi dan Tekonologi Peternakan, Fakultas Peternakan, serta Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University.

Keempat prodi tersebut mulai menjalani rangkaian visitasi oleh peer review/ tim asesor ASIIN secara luring pada tanggal 11-12 Mei 2023. Adapun Peers ASIIN terdiri dari Prof. Dr. Gerhard Schleining (University of Natural Resources and Life Sciences), Dr. Bernhard Hiebl (University of Veterinary Medicine), Prof. Dr. Carsten Mann (Eberswalde University for Sustainable Development), Prof. Dr. Robert Hänsch (Technical University, Braunschweig), Dr. Fittrie Pratiwy (Universitas Padjadjaran), Christian Gruber (Industry – veted-consulting), Muhamad Rachman Marsupi (Student – UGM), dan Dr. Daniel Seegers (Secretariat – ASIIN).

Agenda yang berlangsung selama dua hari tersebut pada dasarnya adalah pemeriksaan kesesuaian dokumen pengajuan dengan fakta di lapangan. Dalam kegiatan visitasi ini dilaksanakan dalam enam sesi, yaitu sesi pimpinan universitas, sesi pengelola program studi, sesi mahasiswa dan alumni, sesi dosen, sesi mitra dan sesi final meeting. 

Visitasi hari pertama dimulai dengan serangkaian acara pembukaan yang dilaksanakan di Ruang Sidang Senat, Gedung Andi Hakim Nasoetion yang dihadiri oleh Pimpinan Institut IPB University dan jajarannya. Kegiatan visitasi akreditasi internasional ASIIN kemudian dilanjutkan dengan tour fasilitas IPB University yang terdiri dari GWW, Perpustakaan IPB, CCR, Asrama, Poliklinik, ARlab kdan fasilitas lainnya kemudian dilanjutkan ke  fasilitas masing-masing program studi terdiri dari fire center, laboratorium di lingkungan Departemen Silvikultur, ruang kuliah, ruang sekretariat dan fasilitas lainnya.

Visitasi hari kedua yang dilaksanakan di Ruang Sidang Fakultas Peternakan, dimulai dengan serangkaian acara pertemuan dengan para stakeholder, sesi pertama wawancara dengan berbagai pihak mulai dari perwakilan mahasiswa dan alumni di tiap program studi, sesi kedua dengan perwakilan dosen di tiap program studi. Pada siang hari acara dilanjutkan pertemuan dengan mitra dari dunia industri dan lembaga mitra di tiap program studi. Dalam pertemuan ini dibahas kerjasama dengan industri untuk pengembangan prodi dan lainnya.

Akreditasi internasional memiliki beberapa jenis, yaitu terakreditasi, conditional accreditation dan yang tertinggi unconditional accreditation. Dengan adanya visitasi ini, kami mengharapkan hasil akreditasi internasional cluster agriculture mendapatkan unconditional accreditation, sehingga tidak perlu adanya dokumen tambahan yang perlu dilengkapi.

Prof. Dr. Ir. Noor Farikhah Haneda, MS mengharapkan agar program studi yang divisitasi ini dapat meraih akreditasi internasional ASIIN penuh dengan masa berlaku hingga 5 tahun. (LJS).