Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

0251- 8621677

fahutan@apps.ipb.ac.id

Jalan Ulin, Kampus IPB Dramaga Bogor Jawa Barat 16680
19 Sep 2022

Orasi Ilmiah Guru Besar 17 September 2022

Sidang Terbuka Institut Pertanian Bogor dengan acara khusus Orasi Ilmiah Guru Besar pada hari Sabtu, 17 September 2022 menghadirkan tiga guru besar dengan masing-masing judul orasi yang akan disampaikan sebagai berikut:

Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr.
GURU BESAR TETAP FAKULTAS PERTANIAN
“Bioprospeksi Mikrob untuk Perlindungan Tanaman dan Pertanian Adaptif Menuju Kemandirian Bangsa”

Prof. Dr. Ir. Jarwadi Budi Hernowo, M.Sc.
GURU BESAR TETAP FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
“Konservasi Burung bagi Kehidupan Manusia” 

Prof. Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Si.
GURU BESAR TETAP FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
“Fortifikasi Pangan untuk Pencegahan Kelaparan Tersembunyi dan Peningkatan Kualitas SDM Indonesia”

16 Sep 2022

Orasi Ilmiah Guru Besar 17 September 2022

Sidang Terbuka Institut Pertanian Bogor dengan acara khusus Orasi Ilmiah Guru Besar pada hari Sabtu, 17 September 2022 menghadirkan tiga guru besar dengan masing-masing judul orasi yang akan disampaikan sebagai berikut:

Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr.
GURU BESAR TETAP FAKULTAS PERTANIAN
“Bioprospeksi Mikrob untuk Perlindungan Tanaman dan Pertanian Adaptif Menuju Kemandirian Bangsa”

Prof. Dr. Ir. Jarwadi Budi Hernowo, M.Sc.
GURU BESAR TETAP FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
“Konservasi Burung bagi Kehidupan Manusia” 

Prof. Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Si.
GURU BESAR TETAP FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
“Fortifikasi Pangan untuk Pencegahan Kelaparan Tersembunyi dan Peningkatan Kualitas SDM Indonesia”

15 Sep 2022

Mahasiswa IPB Buat Program MILESTONE, Cegah Kelahiran Bayi Stunting

Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat IPB University yang diketuai Hasna Sri Aprilianti memaparkan, kondisi balita kurang gizi di Indonesia masih sangat mengkhawatirkan, bahkan 1 dari 4 balita di Indonesia mengalami stunting.

Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor (2012), Desa Ciaruteun Udik, Kecamatang Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi salah satu kantung besarnya prevalensi anak stunting.

Kemudian permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu rendahnya pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu hamil dalam pemenuhan gizi sehingga asupan gizi selama masa kehamilan menjadi kurang baik, ibu-ibu hamil yang cenderung memiliki pola makan yang malnutrisi, serta program yang ada desa tersebut hanya berupa sosialisasi terkait stunting serta pemberian biskuit hamil bagi ibu hamil dan biskuit MPASI untuk balita.

“Oleh karena itu, Milestone hadir sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. pelatihan kreativitas baru berupa budidaya ikan dalam ember dan budidaya microgreens serta olahan makanan bergizi berupa bubur lele, lele bumbu kuning dan olahan pangan lainnya,” kata ketua tim, Hasna.

Pelatihan ini merupakan solusi tepat guna untuk memenuhi keterampilan ibu-ibu kader dan ibu-ibu hamil karena mudah dalam implementasinya dan dapat menjadi peluang usaha bagi pihak mitra.

Alasan kenapa budikdamber lele dan microgreens dipilih karena kandungan pada ikan lele diyakini dapat membantu tumbuh kembang janin termasuk stunting. Lele juga mengandung 40 persen asupan vitamin B12 yang diperlukan tubuh. Selain itu nutrisi dalam microgreens diklaim mencapai 40 persen lebih banyak dibanding sayuran saat usia panen atau matang.

“Metode budidaya ikan dalam ember sudah menjadi teknik budidaya yang sangat umum. Namun, hal yang membuat program kami unik yaitu budidaya ikan dalam ember dengan tanaman microgreens, karena tanaman microgreens belum pernah digunakan dalam metode budikdamber ini,” tuturnya.

“Hal ini dapat diaplikasikan untuk menghemat waktu panen tanaman microgreens dengan kandungan gizi yang tentu lebih tinggi,” tambah tim PKM IPB itu.

Kemudian tim PKM yang dianggotai Censa Amelia Febriyanti, Azzahra Putri Santi, Gallant Son Moslem, Rifqi Hafidz Ash Shiddiq, dan dibimbing oleh Dr. Ujang Suwarna MSc FTrop membuat program MILESTONE (Microgreens Lele Stunting One).

MILESTONE merupakan program penguatan mindset dan keterampilan budikdamber lele dan microgreens sebagai upaya pencegahan kelahiran bayi stunting di Desa Ciaruteun Udik.

“Tujuannya menyediakan program penguatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan bagi ibu-ibu hamil sebagai upaya pencegahan kelahiran bayi stunting serta melatih ibu-ibu hamil dalam mengolah pangan bergizi dari lele dan microgreens,” katanya.

Tahapan program Milestone yang terdiri dari sosialisasi program, love method, pretest, pembuatan media budikdamber serta pelatihan budikdamber lele dan microgreens, pelatihan olahan makanan bergizi dari lele dan microgreens, pelatihan manajemen usaha, foodfair dan closing program, serta lokakarya nasional dengan komunitas penggiat stunting.

“Dari hasil implementasi program yang telah dilaksanakan yaitu terjadinya peningkatan dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu-ibu kader dan ibu-ibu hamil. Mereka juga telah mandiri dalam memproduksi olahan pangan bergizi dari lele dan microgreens,” ungkapnya.

Menurut tim PKM ini, kegiatan tersebut dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu hamil dalam pengelolaan microgreens dan budikdamber lele sebagai salah satu upaya pencegahan stunting dan pemenuhan gizi. (*)

Editor: Rany

Sumber: https://www.radarbogor.id/2022/08/28/mahasiswa-ipb-buat-program-milestone-cegah-kelahiran-bayi-stunting/

15 Sep 2022

Mahasiswa IPB University Ciptakan Mycosa, Mulsa Organik yang Mudah Terurai

Mahasiswa IPB University berhasil menciptakan inovasi mulsa organik untuk produk tanaman hortikultura. Mulsa organik ini diklaim lebih unggul dibandingkan mulsa organik yang sudah ada maupun mulsa plastik.Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Gintan Fatimah, Mita Sugiarti, TB Aditia Rizki, Mentari May Syachanna dan Anra Talpa membuat mulsa organik Bernama Mycosa.Menurut Anra, mulsa adalah material pertanian yang menutupi tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit. Mulsa juga dapat menjaga tanah dari erosi sehingga struktur dan komposisi tanah dapat terjaga.“Penggunaan mulsa di dunia pertanian sudah menjadi trend sejak lama, banyak petani di Indonesia sudah memanfaatkan mulsa untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya. Terdapat dua jenis mulsa yang dikenal di dunia pertanian, yaitu mulsa organik dan mulsa plastik,” ujarnya.Di bawah bimbingan Ir Fahrizal Hazra, MSc, Anra dan tim kemudian mengembangkan Mycosa. Menurut Anra, biomulsa pertama di dunia ini memiliki tiga keunggulan utama. Yaitu terbuat dari bahan organik yang melimpah, dapat meningkatkan efisiensi serapan hara dan dapat terurai dalam satu kali siklus panen hortikultura.

“Mycosa merupakan produk biomulsa yang terbuat dari bahan yang melimpah di Indonesia yaitu kelobot jagung dan kertas bekas. Berdasarkan penelitian, kelobot jagung merupakan limbah organik yang baik digunakan sebagai film mulsa. Kertas bekas juga memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga kelembaban tanah. Selain itu, penggunaan klobot jagung dan kertas bekas untuk Mycosa ini bisa menjadi solusi permasalahan limbah klobot dan kertas di Indonesia,” ujarnya.Ia menambahkan, Mycosa juga dilapisi dengan Mikoriza MZ 2000 yang dapat meningkatkan efisiensi penyerapan hara. Mikoriza merupakan simbiosis antara fungi dan akar tanaman yang dapat meningkatkan penyerapan hara, meningkatkan penyerapan air, memproduksi senyawa perangsang pertumbuhan, menjaga tanaman dari patogen, serta memperbaiki struktur tanah.“Keunggulan lain dari Mycosa adalah didesain terurai dalam satu kali siklus panen (3-4 bulan). Hal ini dapat menjadi solusi dari permasalahan mulsa plastik yang sulit terurai sehingga berpotensi menjadi limbah pertanian. Penggunaan mulsa Mycosa dapat menjaga lingkungan dari limbah pertanian,” imbuhnya.

Sejak Juli 2022, katanya, Mycosa sudah diproduksi secara massal dengan lokasi produksi di Bogor, Jawa Barat. Terdapat dua jenis Mycosa yang sudah diproduksi yakni Mycosa varian pot dan Mycosa varian guludan. Mycosa juga sudah bisa dibeli di berbagai marketplace di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, dan Whatsapp.“Informasi mengenai mycosa lebih lanjut dapat dilihat di akun official Instagram dari Mycosa yaitu Instagram.com/mycosa.id dan akun official Facebooknya di Mycosa Biomulsa. Mari suburkan tanaman kita semua dengan memakai Mycosa,” pungkasnya. (**/Zul)

Sumber: https://kumparan.com/news-release-ipb/mahasiswa-ipb-university-ciptakan-mycosa-mulsa-organik-yang-mudah-terurai-1yojKE8zwg5/full

01 Sep 2022

Fahutan IPB University Gelar Pelatihan Konseling Sahabat Sebaya

Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan Mental, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University mengadakan Pelatihan Konseling Sahabat Sebaya, (27/8) di Ruang Sidang Sylva, Kampus IPB Dramaga, Bogor. Sahabat sebaya Fahutan adalah mahasiswa volunteer (relawan) yang membantu mahasiswa lainnya dalam menghadapi masalah. Peserta pelatihan berjumlah 23 sahabat sebaya yang terdiri dari mahasiswa Fahutan angkatan 54 sampai 57 yang telah melalui tahapan seleksi dan 8 anggota Satgas Kesehatan mental. 

“Sahabat sebaya adalah konselor sebaya yang dipilih dari mahasiswa Fahutan dan akan membantu dalam kegiatan Satgas Kesehatan Mental di fakultas terkait penanganan kesehatan mental mahasiswa. Sebagai sesama mahasiswa, sahabat sebaya diharapkan memiliki  kemudahan dalam interaksi dengan mahasiswa yang memiliki masalah,” ucap Dr Yeni Aryati Mulyani, Ketua Satgas Kesehatan Mental Fahutan.

Kegiatan ini dihadiri Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fahutan, Prof Noor Farikhah Haneda. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa program penanganan kesehatan mental di Fahutan sebelumnya telah dilaksanakan, tetapi belum berjalan secara maksimal.

“Sehingga pada tahun ini dilakukan perubahan metode dengan melibatkan mahasiswa. Harapannya, Sahabat Sebaya dapat lebih dekat dengan mahasiswa yang memiliki masalah dalam kesehatan mental,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Dr Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University sebagai narasumber. Dalam pelatihan ini, Sahabat Sebaya diberikan bekal agar bisa menanggapi setiap cerita maupun masalah yang dihadapi mahasiswa. Materi yang diberikan termasuk pembekalan dalam menerima curahan hati yang dikelola secara profesional (based on science).

“Sahabat Sebaya diharapkan dapat menjadi konselor yang paham dan mengerti pendekatan yang tepat terkait penanganan kesehatan mental mahasiswa,” ujar Dr Melly. (*)

Published Date : 30-Aug-2022

Narasumber : Prof Noor Farikhah Haneda

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/08/fahutan-ipb-university-gelar-pelatihan-konseling-sahabat-sebaya/5d5ecd6515b23b3ffdea6707180bd31c