Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

0251- 8621677

fahutan@apps.ipb.ac.id

Jalan Ulin, Kampus IPB Dramaga Bogor Jawa Barat 16680
31 Jul 2023

Dua Mahasiswa IPB University Berjaya di Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2023


IPB University kembali mencatat prestasi gemilang. Dua mahasiswa IPB University dari Sekolah Vokasi dan Program Sarjana mengukir prestasi atas raihannya di acara puncak ‘Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tahun 2023. Pemilihan tersebut berlangsung dari tanggal 24 hingga 27 Juli 2023 di Universitas Hasanudin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Volika Sinci Sari, mahasiswa IPB University dari Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi meraih gelar Mahasiswa Berprestasi Terbaik I Program Diploma Tingkat Nasional dan Honorable Mention Penginspirasi Kepedulian. Sementara Azzahra Putri Santi, mahasiswa Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University didaulat sebagai Mahasiswa Berprestasi Harapan 3 Program Sarjana Tingkat Nasional dan Honorable Mention Penginspirasi Ketangguhan.

Keduanya bersaing dengan para peserta dari perguruan tinggi lain dalam kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Gelar tersebut diperoleh berdasarkan penilaian para juri yang berjumlah 27 orang yang berfokus pada capaian unggulan, produk inovatif dan kemampuan berbahasa Inggris.

“Alhamdulillah, ketika menang saya sangat bahagia, haru dan bersyukur karena dapat membuat bangga orang tua dan orang-orang sekitar saya. Selain itu, saya memiliki harapan tinggi bahwa titel mahasiswa berprestasi ini dapat membantu saya lebih banyak memberikan kebermanfaatan,” ujar Volika.

Kesuksesan yang tidak diraih secara singkat itu memberinya pelajaran terkait ketangguhan dan kegigihan yang diiringi keyakinan kuat. Menurutnya, hal tersebut adalah rumus sakti pejuang. Prestasi tersebut Volika jadikan sebagai motivasi untuk melakukan pengembangan diri.

“Pada akhirnya, setiap kompetisi bukan hanya hardskill yang diuji namun lebih kepada mental dan percaya diri,” tambah dia.

Sebelumnya, Volika telah menorehkan berbagai prestasi cemerlang dalam ajang-ajang kompetisi, termasuk meraih juara 1 Lomba Podcast Hari Kartini, juara 2 Lomba Essay Competition, juara 2 Lomba LNL Vlog Competition, medali emas Tanoto Student Research Award serta penghargaan sebagai Most Outstanding Scholar.

Adapun bagi Azzahra, penghargaan tersebut menjadi momen tidak terlupakan dalam hidupnya. “Penghargaan ini tentunya bukan hanya milik saya pribadi, tetapi juga hasil dari dukungan dan kerja keras seluruh pihak di IPB University yang telah memberikan pembinaan sejak di tingkat fakultas hingga mengantarkan kami di tingkat nasional. Dan tentunya saya tidak akan bisa mendapatkan penghargaan ini tanpa doa dan dukungan dari keluarga, pembimbing, dosen, sahabat serta teman-teman,” tutur dia.

Prestasi tersebut membuat dirinya terpanggil untuk terus memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar dan berkontribusi lebih banyak lagi. Seperti melalui Yayasan Seribu Satu Cita di bidang pendidikan dan sosial bagi masa depan anak-anak Indonesia.

“Pelajaran yang saya dapatkan, sejatinya manusia adalah pembelajar yang mampu menebarkan ilmu sehingga dapat menjadi bekal untuk kita dapat bermanfaat di lingkungan masyarakat. Sesuai dengan motto hidup yang sekaligus menjadi motivasi bagi saya dalam menjalankan pilmapres ini adalah ‘Menjadi hebat saja tidak cukup, tapi jadilah hebat yang bermanfaat,” lanjutnya.

Azzahra juga pernah mencetak beragam prestasi seperti perolehan medali emas kelas presentasi Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), menjadi Ketua Yayasan Seribu Satu Cita. Ia juga pemrakarsa beasiswa Permata Cita bagi peningkatan kapasitas diri perempuan Indonesia dan sosok dibalik HKI Warrior Board Game, alat bantu peraga pendidikan kewirausahaan anak pasar putus sekolah.

Segudang prestasi yang dicetak kedua mahasiswa IPB University ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain. Capaian itu sekaligus menjadi bukti kualitas didikan IPB University yang cemerlang. (MW/Rz)

Published Date : 31-Jul-2023

Narasumber : Volika Sinci Sari, Azzahra Putri Santi

Kata kunci : mahasiswa IPB, prestasi IPB

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2023/07/dua-mahasiswa-ipb-university-berjaya-di-pemilihan-mahasiswa-berprestasi-nasional-2023/2c64f705e232d82584686b995d328644

19 Jan 2023

Dr Mirza Dikari Kusrini Sebut Indonesia Pengekspor Kaki Katak dan Swike Terbesar di Dunia


.

Keberadaan herpetofauna atau satwa liar jenis amfibi dan reptil sangat penting bagi keseimbangan ekosistem. Herpetofauna berperan dalam menjaga keseimbangan rantai makanan di lingkungan sekitar, tidak hanya di alam liar. Namun demikian, keberadaannya sering dinilai sebelah mata oleh masyarakat.

Dr Mirza Dikari Kusrini adalah Pakar Ekologi Satwa Liar Herpetofauna IPB University yang telah mendalami satwa amfibi dan reptil selama beberapa dekade. Menurutnya, ketidakpopuleran penelitian herpetofauna dikarenakan hewan jenis ini dianggap kurang karismatik. Terutama dibanding satwa liar besar (megafauna) seperti harimau, orang utan atau badak.

“Misalnya spesies kecil seperti kodok buduk di sekitar kampus. Keberadaannya sering dipandang sebelah mata, padahal bagaimana cara hidupnya tidak banyak diketahui oleh masyarakat,” terangnya.
Kodok buduk ini menurutnya merupakan predator dari berbagai serangga yang merugikan manusia seperti rayap dan kecoa.

Selain itu, imbuhnya, beberapa jenis amfibi dan reptil juga diekspor ke mancanegara dalam jumlah besar. Jumlahnya mencapai puluhan ribu ekor sampai jutaan. Sebagai contoh, Indonesia menjadi negara pengekspor kaki katak beku atau swike terbesar di dunia dan angka yang besar ini membuat Indonesia mendapatkan kritik dari pemerhati satwa liar.

“Jumlah yang banyak ini selalu menjadi pertanyaan dari pihak luar karena dikhawatirkan akan mempengaruhi populasi katak sawah. Bahkan ada keinginan dari beberapa pihak di luar negeri agar katak sawah yang diekspor masuk ke dalam appendix 2 CITES yang berarti akan ada pembatasan ekspor,” ujarnya.

Dr Mirza melakukan penelitian menyeluruh mengenai dampak perdagangan kaki katak beku di tahun 2001-2005. Hasil penelitiannya yang sudah berusia 15 tahun ini menunjukkan bahwa angka ekspor hingga puluhan juta ekor ini masih dinilai aman karena jenis yang dipanen adalah katak sawah.

“Data penelitian katak sawah ini, yang dulu dianggap tidak diperlukan, kini sangat berguna sebagai argumen bahwa pemanenan katak sawah di Indonesia masih aman. Saat itu saya melakukan pemodelan untuk melihat populasi katak sawah dengan menggunakan data jumlah telur, kemampuan bertahan hidup, dan bagaimana pemanenan dilakukan,” ungkap Dr Mirza.

Ia menambahkan spesies yang biasanya dipanen seringkali diabaikan. Namun bila keberadaannya hilang tanpa disadari akan menyebabkan ketidakstabilan ekosistem. Selain itu, jenis-jenis yang dianggap biasa ada di sekitar kadang “hilang” tanpa disadari.

Sebagai contoh, Dr Mirza yang sedang melakukan penelitian mengenai ekologi kodok buduk di kampus mengatakan bahwa perubahan yang terjadi di kampus membuat keberadaan kodok buduk semakin sulit ditemui.

Dosen IPB University dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE) ini menegaskan, mahasiswa harus turut didorong untuk berfokus pada topik penelitian herpetofauna, bukan sekedar melihat keanekaragaman jenis. Mahasiswa diajak untuk melihat kerentanan konflik antara manusia dan herpetofauna. Sehingga dapat memberikan rekomendasi mitigasi saat menghadapi herpetofauna berbahaya seperti ular berbisa atau buaya.  

“Saya juga mendorong gerakan citizen science untuk mengajak masyarakat umum melaporkan keberadaan amfibi dan reptil melalui aplikasi i-Naturalist di bawah proyek Go-ARK (Gerakan Observasi Amfibi Reptil Kita),” ujarnya.

Caranya terbilang sederhana dan mudah dipahami. Penggunaannya mirip media sosial dengan tambahan data lokasi GPS. Data ini dapat dipakai untuk menunjukkan keberadaan dan status spesies herpetofauna di alam. Proyek ini bahkan berhasil menemukan jenis baru katak pohon di Cagar Alam Leuweung Sancang. (MW/Zul)

Published Date : 17-Jan-2023

Resource Person : Dr Mirza Dikari Kusrini

Keyword : Dosen IPB University, Pakar IPB University, herpetofauna, kehutanan

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2023/01/dr-mirza-dikari-kusrini-sebut-indonesia-pengekspor-kaki-katak-dan-swike-terbesar-di-dunia/629b809d41afcb143e58e3288c056bdc