Fahutan IPB University dan Ditjen KSDAE Jalin Kerja Sama Smart Precision of Forest Ecotourism
Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Kerja sama tersebut dijalin untuk penguatan fungsi kawasan dan konservasi keanekaragaman hayati secara berkelanjutan di lima Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Ditjen KSDAE.
Penandatanganan PKS dilakukan oleh Dr Naresworo Nugroho selaku Dekan Fahutan IPB University dan Dirjen KSDAE, Prof Satyawan Pudyatmoko. PKS tersebut merupakan tindak lanjut pelaksanaan dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Sekretaris Jenderal KLHK RI dengan Rektor IPB University pada 2020 lalu, berlaku selama lima tahun.
“Tujuan PKS ini adalah dalam rangka sinergi pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan melalui upaya penguatan fungsi kawasan konservasi dan peningkatan efektifitas program konservasi SDA hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan,” ujar Dr Naresworo.
Kelima UPT tersebut antara lain Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jambi, Balai Taman Nasional Way Kambas, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Kerja sama tersebut juga menjadi bagian dari dukungan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
Beberapa ruang lingkup kegiatan kerja sama ini antara lain 1) pengembangan program pendidikan dan pelatihan dalam bidang konservasi SDA dan ekosistem, peningkatan kapasitas dan keterampilan personal terkait konservasi SDA dan ekosistem, pertukaran data dan informasi; 2) dukungan bantuan teknis serta penelitian dan pengembangan berupa penelitian bersama tentang SDA dan ekosistem yang penting untuk konservasi
Tak hanya itu, kerja sama tersebut juga mencakup 3) dukungan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan peningkatan ekonomi berbasis sumber daya dan potensi masyarakat; 4) dukungan perlindungan kawasan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi upaya perlindungan dan pengelolaan SDA dan ekosistem; dan 5) dukungan pengawetan flora dan fauna melalui penguatan tata kelola pelestarian tumbuhan dan satwa liar, pengembangan dan penerapan rencana pengelolaan.
Lebih lanjut, dalam pertemuan ini juga dibahas agenda penguatan kerja sama khusus antara Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE), Fahutan IPB University dan tiga taman nasional di lingkup Ditjen KSDAE (Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Balai Taman Nasional Way Kambas). Kerja sama tersebut terkait rencana implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam kerangka Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) melalui pelaksanaan praktik bersama hidupan liar dan praktik bersama manajemen kawasan konservasi, ekowisata dan jasa lingkungan di ketiga taman nasional mitra.
Di akhir pertemuan ini, kedua pihak menyampaikan komitmen bersama terkait berbagai program kerja sama saat ini dan di masa mendatang dalam rangka penguatan fungsi kawasan dan konservasi sumber daya alam hayati secara berkelanjutan demi mencapai Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Indonesia Emas 2045 dan Indonesia Net Zero Emission 2060. (*/Rz)
Published Date : 27-Jul-2023
Narasumber : Dr Naresworo Nugroho
Kata kunci : Fahutan IPB, Ditjen KSDAE, Smart Precision of Forest Ecotourism, taman nasional
SDG : SDG 4 – PENDIDIKAN BERMUTU, SDG 14 – MENJAGA EKOSISTEM LAUT, SDG 17 – KEMITRAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN