Kiprah Dosen dan Mahasiswa IPB University di Universitas Montpellier Perancis Bicara Soal Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University, Prof Bambang Hero Saharjo dan Prof Lailan Syaufina bertolak ke Universitas Montpellier, Perancis. Rencananya, dua profesor IPB University ini akan berada di Perancis hingga 10 Desember 2022.
“Ada dua orang mahasiswa Program Magister Sekolah Pascasarjana IPB University dari Program Studi Silvikultur Tropika yang lolos seleksi untuk melanjutkan studi selama satu tahun di Universitas Montpellier. Diharapkan mereka akan mendapatkan ijazah S2 dari IPB University dan Perancis. Kedua mahasiswa tersebut mengikuti program Magister Internasional khusus tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang diseleksi Paris Sciences & Letters (PSL) University,” jelas Prof Bambang.
Ia menambahkan, dalam program ini, para pengajarnya adalah dosen dari IPB University, Indonesia, University of Brasilia, Brasil, University of Lleida, Spanyol, University of Aveiro, Portugal, para peneliti dan praktisi. Seperti di Indonesia, mereka mengikuti kuliah, praktik, ujian, serta mengunjungi tempat-tempat penelitian, pelatihan dan lain-lain yang terkait dengan materi kuliah yang mereka terima.
“Sebagai dosen pengajar dalam program ini, saya dan Prof Lailan diundang oleh PSL University untuk mengajar dari tanggal 6 November hingga 10 Desember 2022 di Universitas Montpellier, Perancis dengan beasiswa dari Campus France. Tugasnya adalah memberikan materi kuliah terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan kepada mahasiswa program khusus tersebut,” ujar Prof Bambang.
Selain itu, tambahnya, mereka juga mendampingi mahasiswa selama mengunjungi pusat-pusat penelitian dan pelatihan, selama berada periode waktu yang diberikan. Hal ini perlu dilakukan untuk membuat mahasiswa tidak salah dalam memahami terjadinya kebakaran dan upaya pengendaliannya, mengingat Perancis memiliki 4 musim sementara Indonesia hanya 2 musim.
“Beberapa faktor yang menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran di Perancis adalah tidak hanya manusia tetapi bisa saja bersumber dari alam seperti petir. Sementara di Indonesia, 99,9 persen penyebabnya adalah manusia,” tuturnya.
Ia menambahkan, kebakaran lahan gambut di Indonesia menjadi perhatian banyak pihak karena emisi gas rumah kaca yang dihasilkan serta sulitnya pemadaman dilakukan. Sementara kebakaran hutan di Perancis tidak banyak mendapatkan perhatian.
“Program khusus Magister Internasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan ini akan terus berjalan. Pesertanya diharapkan akan berkembang dari negara-negara yang mempunyai masalah tentang kebakaran hutan dan lahan,” jelas Direktur Eksekutif Regional Fire Management Resource Center-Southeast Asia ini.
Program ini merupakan bagian dari kerjasama IPB University dengan Kedutaan Besar Perancis di Jakarta di bawah koordinasi Mr Jean Michel Dumaz, The Civil Protection Regional Expert yang bermarkas di Kedubes Perancis di Singapura. Kerjasama ini berjudul Rain Forest and Peatland Fires Center of Excellent yang dilaksanakan sejak tanggal 29 Juni 2022. Kerjasama akan berlangsung hingga 2026. (Zul)
Published Date : 15-Nov-2022
Resource Person : Prof Bambang Hero Saharjo dan Prof Lailan Syaufina
Keyword : Kebakaran Hutan, IPB University, Fahutan
Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/11/kiprah-dosen-dan-mahasiswa-ipb-university-di-universitas-montpellier-perancis-bicara-soal-pengendalian-kebakaran-hutan-dan-lahan/1b2fdb08ddaf62163c313f51c61637d2