Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

0251- 8621677

fahutan@apps.ipb.ac.id

Jalan Ulin, Kampus IPB Dramaga Bogor Jawa Barat 16680
14 Nov 2022

Orasi Ilmiah Guru Besar IPB | Sabtu, 26 November 2022

Sidang Terbuka Institut Pertanian Bogor dengan acara khusus Orasi Ilmiah Guru Besar pada hari Sabtu, 26 November 2022 menghadirkan tiga guru besar dengan masing-masing judul orasi yang akan disampaikan sebagai berikut:

Prof. Dr. Jakaria, S.Pt., M.Si.
GURU BESAR TETAP FAKULTAS PETERNAKAN
“Aplikasi Teknologi Genomik dalam Mendukung Pemuliaan Sapi Bali di Masa Depan”

Prof. Dr. Ir. Basuki Wasis, M.Si.
GURU BESAR TETAP FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
“Bukti Ilmiah dalam Penegakan Hukum Kasus Kerusakan Hutan dan Lingkungan Hidup”

Prof. Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, M.Si.
GURU BESAR TETAP FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
“Peran Ilmu dan Teknologi Pangan dalam Penanggulangan Masalah Alergi Pangan Melalui Sinergi antara Academic, Business, dan Government”

Dengan demikian, kami persilakan kepada Bapak/Ibu yang berminat atau berkenan menghadiri Orasi Ilmiah Guru Besar tersebut untuk dapat melakukan pengisian Form Pendaftaran Peserta terlebih dahulu dengan data yang sebenar-benarnya.

Salam hormat.

11 Nov 2022

Fahutan IPB University Gandeng MIKTI, Bekali Mahasiswa Jadi Pengusaha Muda Sukses

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menyelenggarakan Fahutan Training Series bertajuk “Berani Menjadi Pengusaha Muda”, (5-6/11). Training ini berkolaborasi dengan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI).

MIKTI adalah organisasi nirlaba profesional untuk pengembangan ekosistem digital creative industry di Indonesia. MIKTI telah menginisiasi berbagai program dan kegiatan, termasuk pengembangan talent, inkubasi/akselerasi, pengembangan bisnis, penelitian industri dan advokasi.

Prof Noor F Haneda selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Fahutan IPB University menyampaikan apresiasi dan penghargaannya atas terselenggaranya acara ini. Ia berharap akan semakin banyak mahasiswa yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, serta mampu merekrut masyarakat lokal di sekitarnya.

“Training ini bertujuan untuk membekali para mahasiswa agar berani menjadi pengusaha muda yang kreatif dan sukses serta membangun jejaring yang berguna untuk bekal dunia pasca kampus,” ujarnya.    

Fahutan Training Series ini turut menghadirkan berbagai narasumber yang berpengalaman dan ahli di bidangnya. Seperti Andy Zaky (Ketua Umum MIKTI), Dibya Pradana (Bendahara Umum MIKTI), Indra Purnama (Sekjen MIKTI) dan Danang Juffry (Ketua Divisi 3 Mentor Development MIKTI).

Dalam kegiatan ini, peserta juga melakukan self-learning dengan total learning hours sebanyak 90 jam yang nantinya dapat dikonversi menjadi 2 satuan kredit semester (SKS) pembelajaran. Peserta yang hadir sangat antusias mengikuti training ini. Sebanyak 120 peserta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Indonesia turut hadir aktif. Di akhir sesi, peserta yang beruntung memenangkan kompetisi model bisnis juga akan memperoleh hadiah jutaan rupiah. (**/Zul)

Published Date : 09-Nov-2022

Resource Person : Prof Noor F Haneda

Keyword : IPB University, pengusaha, mahasiswa, Fahutan

SDG : SDG 4 – QUALITY EDUCATION, SDG 8 – DECENT WORK AND ECONOMIC GROWTH, SDG 9 INDUSTRY, INNOVATION AND INFRASTRUCTURE

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/11/fahutan-ipb-university-gandeng-mikti-bekali-mahasiswa-jadi-pengusaha-muda-sukses/62d7dba4ac45ad653e78e5f11488ef08

09 Nov 2022

Fahutan IPB University Buat Kampanye Lingkungan Kreatif, Wujudkan Karakter Mahasiswa Unggul

Dalam rangka meningkatkan softskill bagi para mahasiswa, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menggelar kegiatan Fahutan Training Series (FTS) 2022. Kegiatan berupa Komunikasi dan Kampanye Lingkungan Kreatif ini merupakan salah satu rangkaian pelatihan bagi para mahasiswa Fahutan IPB University. 

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fahutan IPB University, Prof Noor Farikhah Haneda mengatakan, ke depan softskill semakin dibutuhkan untuk melengkapi hardskill mahasiswa. Di tengah disrupsi pekerjaan yang telah dan akan terjadi di masa datang, mahasiswa harus memiliki berbagai kemampuan agar menjadi generasi yang adaptif dan agile learner,” ujar Prof Noor Farikhah. 

Ia mengatakan, kegiatan FTS ini akan memberikan gambaran kepada mahasiswa untuk dapat membuat strategi serta pelaksanaan kampanye lingkungan yang kreatif dan efektif. Selain itu, peserta juga akan mengikuti mini competition dalam membuat strategi kampanye lingkungan yang kreatif menggunakan media sosial sebagai salah satu platform yang digunakan.

“Selain menekankan pada aspek komunikasi, para mahasiswa juga diberikan ruang untuk mengembangkan softskill lainnya. Beberapa diantaranya yaitu visual communication skills, creativity, analytical skills, social skills dan technology-savvy saat mengikuti pelatihan ini,” sebut Prof Noor Farikhah.

Lebih lanjut ia menguraikan, FTS akan berlangsung sejak 5 – 16 November 2022. Kegiatan dirancang dengan alokasi waktu 90 jam pelajaran atau setara dengan dua satuan kredit semester (SKS). Beberapa topik kampanye lingkungan yang diberikan dalam rangkaian pelatihan ini antara lain strategi kreatif, peningkatan awareness, penggunaan media sosial dan project planning.

“Para mahasiswa yang mengikuti mini competition akan mendapatkan pendampingan dari berbagai pihak profesional di bidang edukasi dan kampanye lingkungan,” pungkasnya. 

Selain hardskill dan softskill, kesehatan mental mahasiswa juga merupakan aspek penting yang turut menjadi perhatian Fahutan IPB University. Belum lama ini, Fahutan IPB University mengukuhkan Sahabat Sebaya sebagai pendamping untuk menjaga kesehatan mental mahasiswa.

“Harapan dengan hadirnya Sahabat Sebaya di lingkungan Fahutan IPB University dapat membantu mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental dan memperoleh teman bercerita,” ujar Dekan Fahutan, Dr Naresworo Nugroho saat kegiatan outbound di Taman Telaga Inspirasi, Kampus Dramaga.

Selain itu, lanjut dia, pendampingan Sahabat Sebaya ini diharapkan supaya mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental bisa melakukan kegiatan kesehariannya dengan semangat kembali. 

Pengukuhan Sahabat Sebaya dilakukan saat kegiatan Outbound yang dihadiri Satuan tugas (Satgas) Kesehatan Mental Fakultas, dosen Unit Layanan Konseling Departemen (ULKD) dan tenaga kependidikan (tendik). Berbagai permainan outbound dilakukan untuk memberikan pembelajaran bahwa menjadi unggul perlunya kerjasama, strategi, komunikasi, semangat dan tidak putus asa.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan peserta kegiatan outbond dapat menikmati suasana alam sekaligus mengambil manfaat dari setiap permainan, selalu berusaha dan terus berusaha untuk menjadi mampu dan unggul,” tutupnya (*/Rz)

Published Date : 08-Nov-2022

Resource Person : Prof Noor Farikhah Haneda

Keyword : Fahutan IPB, Softskill hardskill mahasiswa, Kampanye Lingkungan, Kesehatan Mental

Sumber :

Dalam rangka meningkatkan softskill bagi para mahasiswa, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menggelar kegiatan Fahutan Training Series (FTS) 2022. Kegiatan berupa Komunikasi dan Kampanye Lingkungan Kreatif ini merupakan salah satu rangkaian pelatihan bagi para mahasiswa Fahutan IPB University. 

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fahutan IPB University, Prof Noor Farikhah Haneda mengatakan, ke depan softskill semakin dibutuhkan untuk melengkapi hardskill mahasiswa. Di tengah disrupsi pekerjaan yang telah dan akan terjadi di masa datang, mahasiswa harus memiliki berbagai kemampuan agar menjadi generasi yang adaptif dan agile learner,” ujar Prof Noor Farikhah. 

Ia mengatakan, kegiatan FTS ini akan memberikan gambaran kepada mahasiswa untuk dapat membuat strategi serta pelaksanaan kampanye lingkungan yang kreatif dan efektif. Selain itu, peserta juga akan mengikuti mini competition dalam membuat strategi kampanye lingkungan yang kreatif menggunakan media sosial sebagai salah satu platform yang digunakan.

“Selain menekankan pada aspek komunikasi, para mahasiswa juga diberikan ruang untuk mengembangkan softskill lainnya. Beberapa diantaranya yaitu visual communication skills, creativity, analytical skills, social skills dan technology-savvy saat mengikuti pelatihan ini,” sebut Prof Noor Farikhah.

Lebih lanjut ia menguraikan, FTS akan berlangsung sejak 5 – 16 November 2022. Kegiatan dirancang dengan alokasi waktu 90 jam pelajaran atau setara dengan dua satuan kredit semester (SKS). Beberapa topik kampanye lingkungan yang diberikan dalam rangkaian pelatihan ini antara lain strategi kreatif, peningkatan awareness, penggunaan media sosial dan project planning.

“Para mahasiswa yang mengikuti mini competition akan mendapatkan pendampingan dari berbagai pihak profesional di bidang edukasi dan kampanye lingkungan,” pungkasnya. 

Selain hardskill dan softskill, kesehatan mental mahasiswa juga merupakan aspek penting yang turut menjadi perhatian Fahutan IPB University. Belum lama ini, Fahutan IPB University mengukuhkan Sahabat Sebaya sebagai pendamping untuk menjaga kesehatan mental mahasiswa.

“Harapan dengan hadirnya Sahabat Sebaya di lingkungan Fahutan IPB University dapat membantu mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental dan memperoleh teman bercerita,” ujar Dekan Fahutan, Dr Naresworo Nugroho saat kegiatan outbound di Taman Telaga Inspirasi, Kampus Dramaga.

Selain itu, lanjut dia, pendampingan Sahabat Sebaya ini diharapkan supaya mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental bisa melakukan kegiatan kesehariannya dengan semangat kembali. 

Pengukuhan Sahabat Sebaya dilakukan saat kegiatan Outbound yang dihadiri Satuan tugas (Satgas) Kesehatan Mental Fakultas, dosen Unit Layanan Konseling Departemen (ULKD) dan tenaga kependidikan (tendik). Berbagai permainan outbound dilakukan untuk memberikan pembelajaran bahwa menjadi unggul perlunya kerjasama, strategi, komunikasi, semangat dan tidak putus asa.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan peserta kegiatan outbond dapat menikmati suasana alam sekaligus mengambil manfaat dari setiap permainan, selalu berusaha dan terus berusaha untuk menjadi mampu dan unggul,” tutupnya (*/Rz)

Published Date : 08-Nov-2022

Resource Person : Prof Noor Farikhah Haneda

Keyword : Fahutan IPB, Softskill hardskill mahasiswa, Kampanye Lingkungan, Kesehatan Mental

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/11/fahutan-ipb-university-buat-kampanye-lingkungan-kreatif-wujudkan-karakter-mahasiswa-unggul/4685da525faddb86c8c9037c94c1aa1a

07 Nov 2022

IPB University Bangun Aplikasi Mobile SIPP Karhutla, Bantu Manggala Agni dalam Penanganan Kebakaran Hutan

Prof Lailan Syaufina, Guru Besar IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) diundang dalam Festival Iklim 2022 dengan tema Dua Dekade Manggala Agni Mengabdi untuk Negeri Bebas Asap dan Polusi. Ia menjadi narasumber dalam Webinar berjudul “Tingkatkan Aksi Iklim untuk Indonesia Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat” oleh Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), (26/10).

Ia memberikan pendapat terkait Manggala Agni dalam perspektif akademisi. Ia mengatakan, dalam tujuh tahun terakhir, kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Kecuali, tahun 2015 dan 2019, ketika fenomena el Nino mempengaruhi peningkatan kejadian Karhutla.

“Terdapat pergeseran kebakaran hutan Indonesia dari wilayah Barat ke wilayah Timur. Ini tentu perlu menjadi pertimbangan ke depan bahwa penguatan Manggala Agni di wilayah Timur perlu dilakukan,” ujarnya.

Menurutnya, kontribusi Karhutla terhadap emisi gas rumah kaca selama tahun 2017 hingga 2021 mengalami fluktuasi dan berbeda di setiap daerah. “Walau emisi gas rumah kaca di wilayah Timur tidak sebesar di bagian Barat, namun pengendalian Karhutla tetap harus diperkuat karena pergeseran tadi,” lanjutnya.

Berdasarkan kasus Karhutla, imbuhnya, hampir 100 persen disebabkan oleh manusia, terutama kebakaran lahan gambut. Dalam menangani hal ini, tiga kegiatan penting yang harus dilakukan yakni pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran.  “Peran Sumberdaya Manusia (SDM) sangat penting dalam pengendalian Karhutla, baik untuk tatanan kebijakan maupun pengendalian langsung di lapangan,” kata Prof Lailan.

Ia menambahkan, Manggala Agni merupakan ujung tombak yang sangat vital dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Perlu koordinasi dan sinergitas dalam program maupun implementasi kegiatan. Manggala Agni juga berperan sebagai fasilitator pencegahan Karhutla dan pelatih Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla).

“Perlu master plan pengembangan kapasitas SDM Dalkarhutla secara umum, termasuk Manggala Agni,” ujarnya.  Ia menambahkan, IPB University bersama Manggala Agni juga telah melakukan pengembangan inovasi teknologi Dalkarhutla berupa aplikasi mobile dan Web Sistem Informasi Patroli Pencegahan Karhutla (SIPP Karhutla). Aplikasi ini sudah diluncurkan dan telah meningkatkan efisiensi kinerja Manggala Agni.

“Hasil evaluasi selama melakukan kegiatan patroli dengan SIPP Karhutla, anggota Manggala Agni lebih aktif saat potensi kebakaran tinggi atau ekstrim untuk mengantisipasi kebakaran yang mungkin terjadi.  Selain itu meningkatkan efisiensi waktu pelaporan dan pengurangan belanja bahan,” jelasnya.

Ia melanjutkan, untuk meningkatkan keberlanjutan Manggala Agni, diperlukan perencanaan program, Training Need Assessment, sistem insentif, kegiatan pelatihan, peningkatan intensitas Bimbingan Teknis (Bimtek), Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program, database mobilisasi personil, dan pengembangan status kepegawaian personil. (MW/Zul)

Published Date : 04-Nov-2022

Resource Person : Prof Lailan Syaufina,

Keyword : Guru Besar IPB University, Kebakaran hutan dan lahan, kehutanan, lingkungan, inovasi IPB

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/11/ipb-university-bangun-aplikasi-mobile-sipp-karhutla-bantu-manggala-agni-dalam-penanganan-kebakaran-hutan/bfe68d9d328cf9cf215651278dd85559

07 Nov 2022

Mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Hadirkan Pakar dari Jepang dan Jerman Bahas Agroforestri

Himpunan Mahasiswa Manajemen Hutan, Forest Management Students’ Club (FMSC) Fakultas Kehutanan dan Lingkungan hadirkan pakar dari Jepang dan Jerman dalam seminar internasional International Environomic and Social Talk (IEST), (31/10). Kegiatan dengan tema Agroforestry: Hopes for the Future of forestry and Sustainable Forest Development ini dilakukan dalam rangka mendiskusikan harapan agroforestri untuk mewujudkan hutan lestari.

Dalam sambutannya, Dr Leti Sundawati mewakili Ketua Departemen Manajemen Hutan berharap agar acara ini dapat memberikan insight kepada mahasiswa dan partisipan yang hadir sehingga muncul ide-ide cemerlang yang dapat mewujudkan hutan lestari.

Dr. Keito Mineo, peneliti ilmiah dari Institute for Chemical Research, Kyoto University, Jepang memaparkan materi berjudul “Lesson from Japanese Forestry: Condition, Policy, and Opportunities”. Ia memberikan banyak gambaran terkait konsep perkembangan perhutanan modern yang ada di Jepang, salah satunya adalah “Yakitaha forestry”.

Berdasarkan perkembangan kehutanan di Jepang, ia menjelaskan bahwa keberhasilan agroforestri dapat memberdayakan masyarakat setempat, membentuk keberlanjutan sosial, ekosistem, dan individu.  “Keberhasilan agroforestri dapat terwujud bila berbagai jasa ekosistem secara bersama-sama dapat diwujudkan dan berhasil melakukan pengelolaan kolaboratif yang intensif,” ujarnya.

Megan King selaku Executive Director of Fairventure Worldwide, Jerman mengangkat materi dengan tema “Agroforestry for Carbon Stock and Climate Change Mitigation”. Megan pernah melakukan “100 Million Trees Program” di Kalimantan, Indonesia.

Dengan keberhasilannya sebagai pimpinan di non-profit project implementation, Fairventures Worldwide, ia memberikan saran untuk kaum muda yang akan melakukan mitigasi iklim untuk menjauh dari komputer. Menurutnya, dunia membutuhkan orang-orang yang tahu bagaimana merencanakan, memelihara dan memanen dalam skala besar.
“Jadilah menantang. Jika kita tidak memahami suatu program atau kebijakan, tanyakan. Jangan menganggap kita salah atau bodoh. Dorong, tantang, tanyakan, dan selidiki,” tegasnya.

Selain kedua narasumber di atas, mahasiswa Manajemen Hutan IPB University juga berkesempatan memaparkan hasil penelitian yang dilakukan tim ekspedisi IEST 2022 di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Ekspedisi dilakukan dengan tema “Model for Improving the Welfare of Communities Around Forest Areas with Specific Goals”.  Hasil penelitian ekspedisi menyimpulkan bahwa di mata masyarakat, keberadaan HPGW banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, yang terdiri dari aspek sosial, pendidikan, dan ekologi. (**/Zul)

Published Date : 04-Nov-2022

Resource Person : Dr. Keito Mineo, Dr Leti Sundawati

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/11/mahasiswa-fakultas-kehutanan-dan-lingkungan-ipb-university-hadirkan-pakar-dari-jepang-dan-jerman-bahas-agroforestri/756f44c6615e6f99eae6e32a4947d68e

02 Nov 2022

Mahasiswa IPB University Belajar Survival dalam Forestry Training Camp


kultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menggelar Forestry Training Camp, 29/10.  Kegiatan ini merupakan bagian dari Fahutan Training Series (FTS) 2022. 

Dekan Fahutan IPB University, Dr Naresworo Nugroho mengatakan kegiatan FTS 2022 dalam rangka melatih dan membangun softskill bagi para mahasiswanya. “Kami menyadari bahwa di masa-masa yang akan datang, manusia akan sangat memerlukan kemampuan hardskill, softskill, dan life skill yang komprehensif. Ketiganya tentu akan dibutuhkan bagi para mahasiswa sebagai generasi pewaris di masa mendatang, sehingga mampu menjadi generasi yang adaptif dan “agile learner,” katanya.

Ia melanjutkan, kegiatan Forestry Training Camp merupakan rangkaian pelatihan bagi para mahasiswa Fahutan IPB University. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa dibekali kemampuan bertahan hidup (survive) di lapang seperti hutan, khususnya tatkala melaksanakan kegiatan di lapang. 

Selain menekankan pada aspek jungle survival, katanya, para mahasiswa juga distimulasi dan diberikan ruang dalam mengembangkan berbagai softskill pada dirinya. Beberapa diantanya yaitu critical thinking and problem solving, collaboration, agility and adaptability, initiative and entrepreneurialism, effective oral and written communication, accessing and analysing information, dan curiosity and imagination.

Kegiatan FTS 2022 dilaksanakan pada 29 Oktober – 13 November di kampus Fahutan IPB, Dramaga Bogor. Kegiatan tersebut dirancang dengan alokasi waktu 90 jam pelajaran atau setara dengan 2 satuan kredit semester (SKS). Adapun beberapa topik yang diberikan dalam rangkaian pelatihan ini, yaitu hutan sebagai ekosistem, pengenalan Jenis Tumbuhan Hutan yang Edible untuk Jungle Survival, manajemen Perjalanan Rimbawan yang ASIK (meliputi: teknik dasar pemetaan dalam kehutanan dan lingkungan, manajemen perjalanan, perencanaan perjalanan, serta teknik packing untuk perjalanan), dan Teknik dasar navigasi darat. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk praktik mini riset di Taman Hutan Kampus IPB Dramaga sambil melakukan kemah di hari Sabtu-Minggu. (*)

Published Date : 31-Oct-2022

Resource Person : Dr Naresworo Nugroho

Keyword : mahasiswa IPB, fahutan IPB, peduli hutan, survival

31 Oct 2022

IPB University dan Kedubes Perancis Adakan Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Universitas Jambi


Akhir Juni lalu, IPB University mengikat kerjasama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Perancis di Jakarta di bawah Koordinasi Mr Jean Michel Dumaz, The Civil Protection Regional Expert yang bermarkas di Kedubes Perancis di Singapura. Judul Kerjasama tersebut adalah Rain Forest and Peatland Fires Center of Excellent.

Dalam rangka merealisasikan teknologi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Perancis supaya dapat diterapkan di Indonesia, IPB University dan Kedubes Perancis melaksanakan pelatihan di Jambi, 25-26/10. Pelatihan terlaksana atas kerjasama dengan Program Magister Ilmu Lingkungan, Pascasarjana Universitas Jambi.

“Pelatihan diikuti mahasiswa Universitas Jambi, Manggala Agni, masyarakat Peduli Api dan lain-lain. Para instruktur pelatihan didatangkan langsung dari Perancis sebanyak dua orang yang mempunyai pengalaman dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan selama puluhan tahun. Mereka adalah Commander Sylvain Giannini dan Lieutenant Jean Antoine Demedardi,” sebut Prof Bambang Hero Saharjo, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Kerjasama.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Dekan Pascasarjana Universitas Jambi, Prof H Haryadi; Sekretaris Tim Pelaksana Kerjasama IPB University dengan Kedubes Perancis, Dr Ati D Nurhayati; Koordinator Wilayah MA Provinsi Jambi; Dr Asmadi Saad dan perwakilan dinas terkait.

“Terima kasih kepada IPB University dan pembicara dari Perancis yang sudah mau berbagi pengalamannya dan pengetahuan tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Universitas Jambi,” ungkap Prof H Haryadi.

Tak hanya teori, peserta juga berkesempatan melakukan praktik pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Desa Pandan Sejahtera, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Dalam pelaksanaannya, peserta mendapatkan pengawasan dan bantuan ahli dari Perancis dan IPB University.

Prof Bambang Hero berujar, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta dikarenakan Provinsi Jambi rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Ia mengungkap, para peserta sangat mengharapkan ada kerjasama lanjutan setelah kegiatan ini.

Terkait kerjasama IPB University dengan Kedubes Perancis, Prof Bambang menjelaskan, cakupan kerjasama ini meliputi education and training, skills, and expertise development; knowledge management; kearning tools and systems; fires data collection and lessons learned dan scientist cooperation.

Adapun bentuk kerjasama dilakukan melalui sharing of knowledge, expertise and best practices; higher education and research partnerships; provision of experts, instructors and specialists for training and technical assistance.

“Selain itu, pelaksanaan kerjasama juga dilakukan melalui exchange of experts or trainees in the framework of study visits or training activities; participation in meetings, conferences or seminars; Implementation of digital tool for learning and education; supply of equipment for field trainings and experiments,” tambahnya.

Diungkapkan Prof Bambang, kerjasama akan berlangung selama lima tahun ke depan. Pelaksana kerjasama ini adalah Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University. Sementara implementasi pelaksanaannya dipimpin oleh Prof Bambang Hero Saharjo yang juga merupakan Direktur Eksekutif Regional Fire Management Resource Center-Southeast Asia. (*/Rz)

Published Date : 27-Oct-2022

Resource Person : Prof Bambang Hero Saharjo

Keyword : Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kerjasama IPB dan Kedubes Perancis, Universitas Jambi

SDG : SDG 4 – QUALITY EDUCATION, SDG 15 – LIFE ON LAND, SDG 17 PARTNERSHIPS FOR THE GOALS

31 Oct 2022

Dua Ahli dari Perancis Berikan Kuliah Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kepada 100 Mahasiswa Fahutan IPB University


Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menyambut kedatangan dua orang ahli kebakaran hutan dan lahan dari Perancis yaitu Commander Sylvain Giannini dan Lieutenant Jean Antoine Demedardi, belum lama ini. Kunjungan keduanya untuk memberikan kuliah tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan kepada mahasiswa Fahutan IPB University.

Prof Bambang Hero Saharjo, Guru Besar Fahutan IPB University menjelaskan, kegiatan ini merupakan realisasi kerjasama antara IPB University dengan Kedutaan Besar Perancis di Jakarta. Judul kerjasama ini adalah Rain Forest and Peatland Fires Center of Excellent.

“Akhir Juni lalu, IPB University mengikat kerjasama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Perancis di Jakarta di bawah Koordinasi Mr Jean Michel Dumaz, The Civil Protection Regional Expert yang bermarkas di Kedubes Perancis di Singapura,” ungkap Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Kerjasama ini.

Lebih lanjut Direktur Eksekutif Regional Fire Management Resource Center-Southeast Asia ini mengurai, ruang lingkup kerjasama ini meliputi Education and training, skills, and expertise development; Knowledge management; Learning tools and systems; Fires data collection and Lessons learned; dan Scientist cooperation. 

“Sementara, bentuk kerjasamanya meliputi Sharing of knowledge, expertise and best practices; Higher education and research partnerships; Provision of experts, instructors and specialists for training and technical assistance,” tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, pelaksanaan kerjasama juga dilakukan melalui Exchange of experts or trainees in the framework of study visits or training activities; Participation in meetings, conferences or seminars; Implementation of digital tool for learning and education; Supply of equipment for field trainings and experiments.

Kuliah ini menjadi kesempatan penting bagi mahasiswa IPB University, terutama mereka yang mengambil Mata Kuliah (MK) Kebakaran Hutan dan Lahan untuk menyerap ilmu dan teknologi yang dimiliki Perancis. Yakni dalam hal pengendalian kebakaran hutan dan lahan, khususnya kegiatan pemadaman dan kebakaran ekstrim.

Terdapat sekitar 100 orang mahasiswa mengikuti kuliah ini, di samping beberapa Staf Pengajar Divisi Perlindungan Hutan (Laboratorium Kebakaran Hutan dan Lahan), Departemen Silvikultur, Fahutan IPB University.

Prof Bambang Hero Saharjo sebagai Koordinator MK Kebakaran Hutan dan Lahan  menyebutkan, kerjasama akan berlangung selama lima tahun ke depan. Pelaksana kerjasama ini adalah Dekan Fahutan IPB University yang dalam implementasi pelaksanaannya dipimpin oleh Prof Bambang Hero Saharjo.

Dekan Fahutan IPB University, Dr Naresworo Nugroho menyambut baik kedatangan kedua ahli tersebut. Ia turut mendukung penuh kegiatan mereka selama di Indonesia. Setelah itu, pertemuan dilanjutkan dengan diskusi yang membahas upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan oleh Indonesia dan Perancis di Fire Center. (*/Rz)

Published Date : 25-Oct-2022

Narasumber : Prof Bambang Hero Saharjo, Dr Naresworo Nugroho

Kata kunci : Fahutan IPB, Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Prof Bambang Hero Saharjo

SDG : SDG 4 – PENDIDIKAN BERMUTU, SDG 15 – MENJAGA EKOSISTEM DARAT, SDG 17 – KEMITRAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/10/dua-ahli-dari-perancis-berikan-kuliah-pengendalian-kebakaran-hutan-dan-lahan-kepada-100-mahasiswa-fahutan-ipb-university/64e2ba230ea2174375737f993684383e

31 Oct 2022

Tingkatkan Rasa Peduli Masyarakat Terhadap ODGJ, Tim PKM-PM IPB University Adakan Pentas Karya Penyintas Gangguan Jiwa

Tingkatkan rasa peduli masyarakat terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), mahasiswa IPB University melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) gelar pentas karya. Berpusat di Yayasan Bina Tauhid Darul Miftahudin, Desa Hambaro, Nanggung, Kabupaten Bogor, sebanyak 15 Penyintas Gangguan Jiwa (PGJ) menunjukkan bakatnya di acara pentas karya ini.
 
“Berawal dari keresahan kami melihat ODGJ, kami merasa iba dan berempati. Mereka sebagai manusia, selalu disisihkan dan dipandang sebelah mata. Padahal mereka memiliki hak yang sama seperti kita,” ungkap Ketua Tim PKM-PM IPB University, Rifa.
 
Menurutnya, kegiatan ini difokuskan untuk mendorong rasa empati masyarakat, keluarga dan instansi terkait melalui penampilan para PGJ di atas panggung. Harapannya agar masyarakat lebih memperhatikan para PGJ dan merangkul, mengarahkan serta memperlakukan mereka layaknya manusia pada umumnya.
 
“Program ini juga untuk mengasah kepercayaan diri penyintas dan mengasah kesadaran masyarakat umum bagaimana memanusiakan manusia,” jelas Rifa.
 
Lebih jauh Dosen Pembimbing Tim PKM-PM, Dr Adisti Permata Sari menjelaskan, banyak dari ODGJ yang telah sehat, tidak diterima ketika kembali ke masyarakat akibat kurangnya kepercayaan dan dukungan dari keluarga.
 
“Kami di sini tentunya tidak bisa bekerja secara sendiri, memerlukan bantuan semua stakeholder yang ada. Oleh karena itu kami di sini sebagai fasilitator mitra dan masyarakat sekitar,” jelasnya.
 
Di tempat yang sama, pendiri Yayasan Bina Tauhid Darul Miftahudin, Ropiudin Sukarta Dirdja mengapresiasi program mahasiswa IPB University tersebut. Selain bermanfaat bagi para penyintas, program ini juga menjadi penyambung antara yayasan dengan pemerintah maupun swasta.
 
“Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh kami, namun juga masyarakat petani di desa ini. Mereka membagikan bibit pohon buah dan kayu, mudah-mudahan dari perguruan tinggi lain juga terpanggil untuk membantu masyarakat desa ini,” harapnya. (**/Zul)

Published Date : 03-Oct-2022

Narasumber : Rifa

Kata kunci : IPB University, ODGJ, mahasiswa, PKM

SDG : SDG 3 – KESEHATAN YANG BAIK DAN KESEJAHTERAAN, SDG 4 – PENDIDIKAN BERMUTU, SDG 10 – MENGURANGI KETIMPANGAN

Sumber:https://ipb.ac.id/news/index/2022/10/tingkatkan-rasa-peduli-masyarakat-terhadap-odgj-tim-pkm-pm-ipb-university-adakan-pentas-karya-penyintas-gangguan-jiwa/d9cc9fdea0f5296edf54952c2684da2e

31 Oct 2022

Berantas Stigma Buruk ODGJ di Masyarakat, Mahasiswa IPB University Adakan Program Tunas Diri (Tuna Laras Mandiri)

Lima mahasiswa IPB University yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) menggagas program pemberdayaan untuk para penyintas gangguan jiwa (PGJ) di Yayasan Darul Miftahudin Bogor. Yakni program Tunas Diri. 

Menurut Rifatul Millah, Ketua Tim PKM-PM, Tunas Diri merupakan program pemberdayaan untuk meningkatkan kemandirian dan keterampilan para penyintas gangguan jiwa. Kegiatan-kegiatan dalam program ini menggunakan filosofi nama pertanian, yaitu TUNAS.

“Program Tunas Diri ini terdiri dari lima kegiatan. Yaitu pertama sow the seeds with love, ibarat tanaman yang mulai disemaikan begitupula kami mulai menyemaikan cinta untuk para PGJ. Kedua, water the seeds. Ibarat benih yang mulai disirami, kami memberikan edukasi terkait hidup mandiri dan sehat,” ujarnya. 

Ketiga, lanjutnya, fertilize the seeds, ibarat benih yang perlu pemupukan untuk berkecambah maka kami memberikan bekal keterampilan berkebun untuk para PGJ. Keempat, seeds sprout, ibarat benih yang sudah berkecambah kami mulai membekalinya dengan keterampilan berdagang. Terakhir harden off and grow stronger, ibarat tanaman yang sudah tumbuh, memerlukan proses aklimatisasi dan penguatan batang agar tumbuh kokoh. 

“Harapannya, dengan kegiatan-kegiatan tersebut para PGJ dapat hidup mandiri tidak bergantung kepada orang lain setelah keluar dari yayasan,” jelasnya.

Menurutnya, selain bertujuan untuk memberikan bekal kemandirian dan keterampilan, program ini juga mengajak masyarakat agar lebih peduli dan tidak mengucilkan para PGJ. 

“Para PGJ ini sama seperti kita, mereka manusia yang harus diperlakukan layaknya manusia. Mereka hanya butuh kasih sayang dan arahan dari kita,” tegas Rifa, Ketua Tim PKM-PM.

Di bawah bimbingan Dr Adisti PP Hartoyo, Rifa dan tim berharap program Tunas Diri dapat bermanfaat untuk para PGJ (khususnya) dan juga mitra untuk keberlanjutan program setelah tim PKM-PM Tunas menyelesaikan programnya.  Program ini mendapat dukungan penuh dari pihak yayasan. 

“Saya serahkan para PGJ yang berjumlah 15 orang ini kepada adik-adik mahasiswa untuk dibina sebaik-baiknya agar suatu hari nanti mereka dapat hidup secara mandiri,” ujar H Ropiuddin, Pimpinan Yayasan. (**/Zul)

Published Date : 03-Oct-2022

Narasumber : Rifatul Millah

Kata kunci : IPB University, ODGJ, mahasiswa, PKM

SDG : SDG 3 – KESEHATAN YANG BAIK DAN KESEJAHTERAAN, SDG 4 – PENDIDIKAN BERMUTU, SDG 10 – MENGURANGI KETIMPANGAN

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/10/berantas-stigma-buruk-odgj-di-masyarakat-mahasiswa-ipb-university-adakan-program-tunas-diri-tuna-laras-mandiri/f6d5be390cd01e4c6510f6839a283352