Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

0251- 8621677

fahutan@apps.ipb.ac.id

Jalan Ulin, Kampus IPB Dramaga Bogor Jawa Barat 16680
23 May 2023

4 PRODI CLUSTER AGRICULTURE IPB UNIVERSITY JALANI VISITASI AKREDITASI INTERNASIONAL


ASIIN merupakan lembaga akreditasi internasional independen yang berpusat di Jerman untuk penjaminan kualitas suatu program bergelar dalam displin ilmu teknik, informatika, ilmu alam, dan matematika. Sejak tahun 2000, ASIIN memiliki hak untuk memberikan stempel akreditasi dari Dewan Akreditasi Jerman, selain stempel kualitas ASIIN. ASIIN terdaftar dalam The European Quality Assurance Register for Higher Education (EQAR). EQAR termasuk dalam daftar register akreditasi yang diakui oleh pemerintah Indonesia.

IPB University mengajukan akreditasi ASIIN dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan skala internasional. IPB University ajukan akreditasi untuk beberapa program studi di IPB University, diantaranya Program Studi Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Program Studi Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan dan Program Studi Ilmu Produksi dan Tekonologi Peternakan, Fakultas Peternakan, serta Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University.

Keempat prodi tersebut mulai menjalani rangkaian visitasi oleh peer review/ tim asesor ASIIN secara luring pada tanggal 11-12 Mei 2023. Adapun Peers ASIIN terdiri dari Prof. Dr. Gerhard Schleining (University of Natural Resources and Life Sciences), Dr. Bernhard Hiebl (University of Veterinary Medicine), Prof. Dr. Carsten Mann (Eberswalde University for Sustainable Development), Prof. Dr. Robert Hänsch (Technical University, Braunschweig), Dr. Fittrie Pratiwy (Universitas Padjadjaran), Christian Gruber (Industry – veted-consulting), Muhamad Rachman Marsupi (Student – UGM), dan Dr. Daniel Seegers (Secretariat – ASIIN).

Agenda yang berlangsung selama dua hari tersebut pada dasarnya adalah pemeriksaan kesesuaian dokumen pengajuan dengan fakta di lapangan. Dalam kegiatan visitasi ini dilaksanakan dalam enam sesi, yaitu sesi pimpinan universitas, sesi pengelola program studi, sesi mahasiswa dan alumni, sesi dosen, sesi mitra dan sesi final meeting. 

Visitasi hari pertama dimulai dengan serangkaian acara pembukaan yang dilaksanakan di Ruang Sidang Senat, Gedung Andi Hakim Nasoetion yang dihadiri oleh Pimpinan Institut IPB University dan jajarannya. Kegiatan visitasi akreditasi internasional ASIIN kemudian dilanjutkan dengan tour fasilitas IPB University yang terdiri dari GWW, Perpustakaan IPB, CCR, Asrama, Poliklinik, ARlab kdan fasilitas lainnya kemudian dilanjutkan ke  fasilitas masing-masing program studi terdiri dari fire center, laboratorium di lingkungan Departemen Silvikultur, ruang kuliah, ruang sekretariat dan fasilitas lainnya.

Visitasi hari kedua yang dilaksanakan di Ruang Sidang Fakultas Peternakan, dimulai dengan serangkaian acara pertemuan dengan para stakeholder, sesi pertama wawancara dengan berbagai pihak mulai dari perwakilan mahasiswa dan alumni di tiap program studi, sesi kedua dengan perwakilan dosen di tiap program studi. Pada siang hari acara dilanjutkan pertemuan dengan mitra dari dunia industri dan lembaga mitra di tiap program studi. Dalam pertemuan ini dibahas kerjasama dengan industri untuk pengembangan prodi dan lainnya.

Akreditasi internasional memiliki beberapa jenis, yaitu terakreditasi, conditional accreditation dan yang tertinggi unconditional accreditation. Dengan adanya visitasi ini, kami mengharapkan hasil akreditasi internasional cluster agriculture mendapatkan unconditional accreditation, sehingga tidak perlu adanya dokumen tambahan yang perlu dilengkapi.

Prof. Dr. Ir. Noor Farikhah Haneda, MS mengharapkan agar program studi yang divisitasi ini dapat meraih akreditasi internasional ASIIN penuh dengan masa berlaku hingga 5 tahun. (LJS).

15 May 2023

Selamat dan Sukses Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F.Trop.

Selamat dan sukses atas dilantiknya Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F.Trop. sebagai Dekan Pascasarjana IPB University Periode 2023-2028

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB
—————————————
Instagram : @forest.env
Email : fahutan@apps.ipb.ac.id

www.fahutan.ipb.ac.id

12 May 2023

Selamat dan Sukses Dr. Istie Sekartining Rahayu, S.Hut, M.Si.

Selamat dan sukses atas dilantiknya Dr. Istie Sekartining Rahayu, S.Hut, M.Si. sebagai Ketua Departemen Hasil Hutan, IPB University Periode 2023-2028

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB
—————————————
Instagram : @forest.env
Email : fahutan@apps.ipb.ac.id

www.fahutan.ipb.ac.id

12 May 2023

Selamat dan Sukses Dr. Soni Trison, S.Hut, M.Si.

Selamat dan sukses atas dilantiknya Dr. Soni Trison, S.Hut, M.Si. sebagai Ketua Departemen Manajemen Hutan, IPB University Periode 2023-2028

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB
—————————————
Instagram : @forest.env
Email : fahutan@apps.ipb.ac.id

www.fahutan.ipb.ac.id

12 May 2023

Rapat Pleno 4 (2023): 12.05.2023

Agenda


Undangan Rapat Pleno 4 ( 2023 ) Senat Fakultas : Pembahasan Kenaikan Pangkat


Menindaklanjuti surat Dekan N0 2573/IT3.F4/KP.01.00/2023 tentang permohonan Rapat Pleno
Fakultas terkait kenaikan jabatan dosen Batch II
Hari/tanggal : Jumat, 12 Mei 2023
Waktu : 13.00 WIB 16.30 WIB

Acara : Pembahasan Kenaikan Pangkat/Jabatan dosen FAHUTAN

Pelaksanaan : Hybrid

Offline : Ruang Sidang Sylva

Online : Zoom 

09 May 2023

📣 1st Fire International Conference 📣


📣 1st Fire International Conference 📣

Indonesian Meteorological, Climatological and Geophysical Agency (BMKG) predicted that El-Nino phenomenon will rise in the second semester of 2023, bring the severe impact on decreasing rainfall and, in turn, causing catastrophic meteorological drought and escalate the vulnerability to forest and land fires in some fire-prone areas, especially on peatland areas.

To share experiences from various stakeholders on forest and land fires prevention especially in anticipating this El-Nino impact, Faculty of Forestry and Environment, IPB University and France Embassy will conduct 1st Fire International Conference : “Strengthening Collaboration on Global Forest and Land Fire Management”.

The conference will present some outstanding speakers coming from Indonesia, France, Malaysia, Germany, Japan and Thailand.

This fire international conference will be held on:
🗓 May 10th, 2023
📍 Hybrid from IICC Bogor, Indonesia

Registration: 4 -9 May 2023
Registration link:
https://ipb.link/fires2023


Further information:
👩🏻‍💼Dr. Ati Dwi Nurhayati
+62 811-1112-206
📧 awinur@apps.ipb.ac.id
Website: https://rfmrc-sea.org

Thank you!

Sincerely,

1st Fire International Conference Committee

12 Apr 2023

ICRTH2023 REGISTRATION IS OPEN!


ICRTH2023 REGISTRATION IS OPEN!
Official website: https://www.responsibleborneo.com/icrth2023

You are cordially invited to join the 3rd International Conference on Responsible Tourism and Hospitality (ICRTH) 2023 which will be held in Bogor, Indonesia on 21-25 August 2023.
ICRTH2023 is a professional conference that brings together tourism stakeholders, including the governments, practitioners, academics, researchers, associations, communities and students, to realise the advancement of responsible tourism in Southeast Asia and beyond. Conference programs include keynote speeches, research workshops, industrial seminars, academic presentation with publication opportunities, tree planting legacy, networking dinner, fieldwork (optional) and many more. It serves as an avenue for more discourse and networking to sustain tourism for the people, planet and future generation.

Responsible tourism is a social movement and it involves every person and organisation, not just those in the tourism and hospitality fields/sectors. All are welcome to be part of another significant milestone.

Information and registration details about ICRTH2023 are available at https://www.responsibleborneo.com/icrth2023

ICRTH2023 is co-organised by IPB University and Sarawak Research Society (with Responsible Borneo). It is supported by the Ministry of Tourism and Creative Economy Indonesia, Ministry of Tourism, Creative Industry and Performing Arts Sarawak and Bogor Mayor Office. It will also be participated by UNWTO, Emerald Publishing and other international bodies.

Should you have any queries, please write to the Secretariat at icrth.admin@responsibleborneo.com.
You can also visit our FB pages at Sarawak Research Society and Responsible Borneo for updates.

ResponsibleBorneo #responsibletourism #icrth2023 #EmeraldPublishing #UNWTO #sarawak #PSKVT #IPBUniversity
03 Apr 2023

Prof Hariadi Kartodihardjo: Integrasi Pengelolaan Hutan Harus Berbasis Empirical Evidence, Baru Kebijakan, Bukan Sebaliknya


Hutan menjadi harapan Indonesia untuk menjaga stabilitas fungsi lingkungan hidup dan pengendali krisis iklim. Lebih dari 120 juta hektar hutan dijadikan sumber stok karbon utama.

Prof Hariadi Kartodihardjo, Guru Besar Kebijakan Kehutanan IPB University menjelaskan, pengelolaan hutan memerlukan integrasi dengan ilmu lintas disiplin. Upaya konservasi dan rehabilitasi hutan tidak akan mampu berjalan bila hanya mengandalkan penanaman pohon saja. Menurutnya, kebijakan terkait integrasi pengelolaan hutan harus melalui bukti empiris atau empirical evidence terlebih dulu.

“Integrasi pengelolaan hutan sangat penting karena tidak cukup hanya aspek tertentu saja yang diperhatikan. Pengelolaan hutan tidak hanya melibatkan kawasan hutan, akan tetapi juga aspek sosial, ekonomi dan politik,” jelas dosen Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University ini.

“Mau tidak mau sebenarnya perspektif yang berbeda-beda itu memerlukan sebuah dapur tertentu untuk memastikan bagaimana porsi racikan itu pas,” katanya dalam diskusi Forest Digest berjudul ‘Integrasi Pengelolaan Hutan dan Lingkungan: Bisakah menjawab tantangan krisis iklim?’ di IPB International Convention Center (IICC), Bogor, belum lama ini.

Menurut Prof Hariadi, pengelolaan hutan tidak bersifat spesifik karena memiliki multiplier effect. Pengendalian dampak dan sumber dayanya memerlukan kerjasama dari berbagai pihak.

“Pelaksanaannya tidak mudah, karena solusi, mindset dan kondisi pemerintahan kita memiliki peran masing-masing. Padahal kenyataannya di lapangan, kita harus melihat itu secara keseluruhan (komprehensif),” lanjutnya.

Ia menambahkan, setiap wilayah hutan di Indonesia dan keberadaannya di masing-masing wilayah memiliki karakteristik penting dan khusus sehingga tidak dapat digeneralisasikan. Setiap hutan memiliki situasi yang berbeda-beda, sehingga perencanaan pembangunan hutan harus dibangun sesuai kebutuhan di wilayah tersebut.

“Kita harus bisa melihat bukti empiris terlebih dulu, baru disusul dengan penyusunan kebijakannya. Sebaiknya pemerintah perlu melihat karakteristik hutan, aspek sosial budaya, politik yang relevan dengan masing-masing wilayah,” tegasnya.

Ia menjelaskan, terdapat rumus umum dalam konteks integrasi pengelolaan hutan yaitu situation, structure, behavior dan performance (SSBP). Penyusunan kebijakan pengelolaan hutan tersebut didasarkan pada analisis SSBP. Integrasi kebijakan perlu didasarkan terhadap situasi masing-masing kawasan hutan dan bentuk integrasinya akan menyesuaikan dengan kondisi alam yang tidak berubah. (MW/Rz)

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2023/04/prof-hariadi-kartodihardjo-integrasi-pengelolaan-hutan-harus-berbasis-empirical-evidence-baru-kebijakan-bukan-sebaliknya/d7e3762e3030e8b88f7b60832e47078c

03 Apr 2023

Minat Perempuan Masuk Fakultas Kehutanan Naik

Mahasiswa perempuan di Fakultas Kehutanan terus naik. Memberikan harapan pemulihan hutan di era krisis iklim.


FAKULTAS Kehutanan identik dengan laki-laki. Sejak didirikan pada 1963, sebagai fakultas kelima di IPB University, mahasiswa perempuan menjadi minoritas di Fakultas Kehutanan. “Zaman saya jumlah perempuan hanya 10 persen,” kata Naresworo Nugroho, Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB. 

Naresoworo masuk ke IPB tahun 1983 atau angkatan 20. Di IPB para mahasiswa saling mengidentifikasi dengan nomor angkatan yang dihitung dari tahun IPB berdiri. Saat ini, mahasiswa paling muda adalah angkatan 59 atau tahun masuk 2022.

alam Ngolak atau Ngobrol Asik Menjelang Berbuka edisi perdana pada 31 Maret 2023 dengan tema “Masa Depan Rimbawan di Era Krisis Iklim”, Naresworo bercerita semakin banyak jumlah mahasiswa perempuan di Fakultas Kehutanan IPB. Jika merujuk data base mahasiswa Fakultas Kehutanan 2023 lima tahun terakhir, jumlah perempuan hanya menyusut di tahun 2019 atau angkatan 56.

Dari 329 mahasiswa, perempuan 162 dan laki-laki 167. Selebihnya, jumlah perempuan selalu lebih banyak. Terbanyak tahun 2020 sebanyak 227 dari 400 mahasiswa. “Ini perkembangan menggembirakan,” kata Naresworo.

Tidak hanya karena kesetaraan gender yang semakin meningkat, perempuan yang meminati Fakultas Kehutanan menunjukkan perubahan paradigma di kalangan generasi muda. Apalagi, kata Naresworo, perempuan yang masuk Fakultas Kehutanan umumnya masuk jurusan konservasi.

Ada empat program studi di Fakultas Kehutanan: manajemen hutan, teknologi hasil hutan, konservasi dan ekowisata, serta silvikultur. Menurut Naresworo, konservasi dan silvikultur paling banyak peminatnya dari tahun ke tahun. “Sekitar 60 persen mahasiswanya adalah perempuan,” kata dia.

Minat yang tinggi terhadap konservasi juga sejalan dengan perubahan mata ajaran di Fakultas Kehutanan. Karena itu sejak dua tahun lalu, fakultas ini berubah nama menjadi Fakultas Kehutanan dan Lingkungan. Menurut Naresworo, ilmu lingkungan diserap ke seluruh mata kuliah di empat program studi tadi.

Perubahan nama itu, kata Naresworo, sejalan dengan perkembangan zaman, yakni krisis iklim. Pelbagai mitigasi memerlukan integrasi ilmu kehutanan dan lingkungan. Kini, kata Naresworo, paradigma ilmu kehutanan tak semata memanen kayu, tapi menebalkan ihwal perlindungan dalam konsep kehutanan yang lestari.

Di masa krisis iklim hutan tak lagi dipandang semata kayu, melainkan ekosistem yang di dalamnya terkandung keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan yang tak tepermanai. Fakultas Kehutanan IPB pernah menghitung, jika hutan hanya dilihat kayunya saja, nilainya hanya Rp 400 per meter persegi per tahun. Nilai itu akan berkali-kali lipat jika memasukkan nilai terlihat dan tak terlihat lain seperti udara, air, hasil hutan bukan kayu.

Menurut Naresworo bertambahnya mahasiswa yang meminati ilmu konservasi menjadi kian relevan dengan program pemerintah dalam mitigasi krisis iklim. Ia menyebut program utama sektor kehutanan berupa FOLU net sink atau penyerapan emisi karbon dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

Dalam dokumen nationally determined contribution (NDC) yang diajukan ke PBB, pemerintah menargetkan sektor kehutanan menyerap 17,4% emisi karbon nasional sebesar 2,87 miliar ton setara CO2. Untuk mencapainya, ada banyak program pemulihan hutan agar menyerap lebih banyak emisi gas rumah kaca penyebab krisis iklim. 

Indonesia memiliki kawasan hutan 120,5 juta hektare. Dari jumlah itu sekitar 35 juta hektare tak lagi memiliki tutupan hutan akibat pengelolaan hutan tak lestari dalam periode 1970-2000, di masa ketika lulusan Fakultas Kehutanan didominasi laki-laki.

Karena itu minat mahasiswa perempuan yang naik terhadap konservasi memberikan harapan pemulihan hutan dalam FOLU net sink 2030 bisa tercapai. Sebuah studi Universitas Oregon menyimpulkan pejabat publik dan anggota parlemen yang didominasi perempuan cenderung menghasilkan kebijakan yang ramah lingkungan. 

Saat ini, kata Naresworo, memulihkan hutan juga memberikan nilai ekonomi melalui perdagangan karbon. Penyerapan karbon dari pemulihan hutan bisa dijual kepada mereka yang masih memproduksi emisi gas rumah kaca untuk menghidupkan ekonomi dan pembangunan.

Sumber: https://www.forestdigest.com/detail/2205/fakultas-kehutanan-ipb

28 Mar 2023

30 Alumni IPB Tulis Pengalaman Studi di Luar Negeri


TIMESINDONESIA, MALANG – Memperingati Hari Bhakti Rimbawan dan Hari Hutan Internasional, 30 Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB menulis kisah perjuangannya menempuh studi di luar negeri.

Para alumni yang tergabung dalam komunitas Rimbawan Menulis (Rimbalis) menuliskan pengalaman studinya di Amerika, Eropa, Timur Tengah maupun Asia dan Afrika dalam sebuah buku bertajuk Foresterium.

“Buku ini merupakan antologi keempat dari tiga buku sebelumnya yaitu Emak Rimbawan, Sang Giri, dan Rimbawan dalam Dasarupa, ” ujar Editor buku Mutia Ramadhani.

Mutia turut menyampaikan bahwa tidak hanya Foresterium, tahun ini akan menyusul 2 antologi berikutnya.

“Tahun 2023, insya Allah Rimbalis bekerja sama dengan IPB Press dan Dandelion Publisher akan mempersiapkan 2 buku antologi berikutnya, ditunggu ya,” ungkap penulis buku Sialang dan Tualang ini.

Buku 413 halaman ini baru dapat dipesan mulai 23 Maret 2023 melalui instagram rimbawan menulis. Pengemasan dengan bahasa yang ringan, membuat cetakan paling tebal dalam sejarah komunitas Rimbalis ini cocok untuk dinikmati segala kalangan.

Wakil Rektor bidang konektivitas global, kerjasama dan alumni IPB University Prof. Iskandar Z. Siregar berharap agar buku ini dapat menjadi sumber inspirasi.

“Semoga Foresterium dapat menjadi sumber inspirasi meraih kesuksesan melalui pendidikan di luar negeri”, ujar Iskandar.

Sementara itu Duta besar Republik Indonesia untuk Austria, Dr. Iur. Damos Dumoli Agusman, SH, MA turut menyampaikan kesan dan dukungannya untuk lahirnya buku-buku sejenis.

“Kisah perjuangan dan motivasi sekolah di luar negeri seperti ini perlu terus diceritakan dari generasi ke generasi,” pungkas Damos.

Salah satu penulis Foresterium, Lukmanul Hakim Zaini yang saat ini tengah mengenyam pendidikan PhD di BOKU University, Austria mengungkapkan pentingnya berbagi pengalaman melalui tulisan.

“Pengalaman hidup yang diceritakan akan menjadi dongeng, namun pengalaman hidup yang dituliskan akan menjadi referensi, kita tidak pernah tau bagian mana yang akan menginspirasi, oleh karena itu penting untuk ditulis”, ungkap ketua PPI Austria 2022 tersebut.

Lebih lanjut Lukman mengungkapkan rasa syukurnya atas inisiatif yang digagas oleh editor sehingga mampu menggerakkan para Rimbawan IPB untuk menulis.

“Rasa syukur yang mendalam kami memiliki Mutia yang mampu mengorkestrasi potensi-potensi yang ada pada para alumni Fahutan IPB sehingga lahir lah karya ini,” tutur dosen IPB University itu.

Hal senada juga disampaikan Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, Achyar Al Rasyid.

“Salah satu wujud syukur dengan sedekah informasi, cerita dan motivasi, saya yakin buku ini dapat menginspirasi anak bangsa,” tegas Achyar.(*)

Budaya menulis perlu terus ditumbuhkembangkan sehingga mampu menjadi jati diri dan karakter generasi penerus bangsa. Layaknya pohon yang menebarkan benihnya, hari ini Rimbawan IPB, esok giliran anak-anak bangsa lainnya. Dengan demikian, mimpi menjadi bangsa pemenang bukan sekedar angan.

Sumber: https://timesindonesia.co.id/amp/indonesia-positif/449788/30-alumni-ipb-tulis-pengalaman-studi-di-luar-negeri