Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

0251- 8621677

fahutan@apps.ipb.ac.id

Jalan Ulin, Kampus IPB Dramaga Bogor Jawa Barat 16680
31 Jul 2023

Fahutan IPB University Adakan ForSC, Ajak Generasi Muda Kelola Hutan secara Lestari


Dalam rangka meningkatkan kerja sama antar universitas, baik di dalam maupun di luar negeri, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University secara rutin mengadakan kegiatan summer course. Pada tahun keempat ini, Summer course on Forestry and Environment (ForSC2023) mengusung tema The Youth Action in Generating Innovative and Creative Improvements of Sustainable Forestry Utilization.

Kegiatan ForSC2023 ini diselenggarakan secara pembelajaran campuran (blended learning) pada periode 10-25 Juli 2023. Kegiatan dilaksanakan untuk memfasilitasi generasi muda untuk dapat menambah pengetahuan serta menumbuhkembangkan kreativitas daya cipta mereka yang bersifat inovatif terkait pengolahan hasil hutan yang bijaksana, termasuk pengelolaan hutan secara lestari. 

“Beragam aktivitas di antaranya saling bertukar pengalaman, berdiskusi dan juga inisiasi pengalaman untuk bekerja sama antar mahasiswa dan praktisi, baik di level nasional maupun internasional merupakan beberapa poin kritis yang menjadi sasaran pada program summer course ini. Pengolahan hasil hutan yang tepat guna akan mampu menjaga kelestarian hutan, terutama hutan alam yang saat ini semakin berkurang jumlahnya,” kata Dr Mahdi Mubarok, ketua pelaksana summer course. 

Oleh karena itu, kata dia, tantangan dunia kehutanan ini bukan hanya menjadi masalah satu atau dua negara, melainkan masalah bersama. Dengan demikian, adanya kegiatan summer course ini diharapkan mampu meningkatkan peran dan partisipasi generasi muda di dunia, khususnya dalam mengolah dan melestarikan hutan.

Dalam kesempatan itu, Dekan Fahutan IPB University, Dr Naresworo Nugroho mengutarakan pentingnya aksi dari para generasi muda dalam mengelola dan mengolah hutan secara lestari. Kuliah umum disampaikan oleh Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni, Prof Iskandar Z Siregar yang menerangkan berbagai macam cara mengelola hutan dengan lestari.

Kegiatan ForSC2023 yang disponsori oleh PT RAPP APRIL Group, Perum Perhutani dan PT RPN itu diikuti oleh puluhan peserta dari lima negara. Program summer course tersebut akan setara dengan 2 sistem kredit semester (SKS) bagi peserta daring dan akan setara dengan 3 SKS bagi peserta yang juga mengikuti excursion di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.

Total materi yang disampaikan sebanyak 23 topik perkuliahan oleh narasumber dari mancanegara, tiga kunjungan secara virtual maupun faktual (virtual & factual visits) dan adanya kompetisi mahasiswa (Youth Initiative Contest), sehingga total waktu pelaksanaan kegiatan setara dengan 135 jam. (*/Rz)

Published Date : 25-Jul-2023

Narasumber : Dr Mahdi Mubarok, Dr Naresworo Nugroho

Kata kunci : Fahutan IPB, ForSC2023, summer course IPB

SDG : SDG 3 – KESEHATAN YANG BAIK DAN KESEJAHTERAAN, SDG 13 – PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM, SDG 15 – MENJAGA EKOSISTEM DARAT

24 Jul 2023

Bersiap KKN-T Inovasi 2023, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Beri Kuliah Pembekalan Perhutanan Sosial


Menjelang pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi 2023 yang akan berlangsung mulai 19 Juni hingga 30 Juli 2023, Fakultas Kehutana dan Lingkungan (FAHUTAN) IPB University menyelenggarakan kuliah pembekalan dengan topik khusus Perhutanan Sosial juga topik lainnya menyangkut Pengembangan Wisata berbasis Masyarakat dan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga menjadi Pupuk. Program KKNT Inovasi Perhutanan Sosial ini dimulai oleh FAHUTAN bersama dan didukung penuh oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL). Dalam kesempatan ini pembekalan dihadiri oleh seluruh mahasiswa KKNT Inovasi FAHUTAN Gelombang I yang berjumlah 377 mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) KKNT Inovasi di Lingkungan FAHUTAN IPB.

Kegiatan pembekalan yang dibuka oleh Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.Si, Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan ini menghadirkan tiga pembicara utama yaitu Catur Endah Prasetiani P, S.Si, MT selaku Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial, Direktorat Jenderal PSKL KLHK, Dr. Eva Rachmawati, M.Si Dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE) IPB, dan Ir. Andi Sukendro, M.Si Dosen Departemen Silvikultur (SVK) IPB.

Pada kesempatan pertama, Catur Endah Prasetiani P, S.Si, MT menyampaikan topik mengenai Perhutanan Sosial yang merupakan salah satu Program Strategis Nasional dalam rangka Pengelolaan Hutan Lestari yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Dalam penutupnya, Catur menyampaikan bahwa inti dari keberhasilan perhutanan sosial adalah adanya keterlibatan generasi muda khususnya para mahasiswa sebagai penggerak dalam organisasi kelompok perhutanan sosial terutama dalam pengembangan inovasi dan teknologi.

Pada kesempatan kedua, Dr. Eva Rachmawati, M.Si menyampaikan topik mengenai pengembangan wisata dengan subjek utama masyarakat atau secara internasional yang lebih dikenal sebagai Community Based Tourism (CBT). Dr. Eva menyampaikan bahwa CBT adalah kegiatan pariwisata, yang dimiliki dan dioperasikan oleh masyarakat. Melalui kegiatan pembekalan KKNT ini, Dr. Eva menyampaikan peran strategis mahasiswa sebagai daya ungkit kegiatan pengembangan pariwisata di masyarakat khususnya pada lokasi-lokasi yang akan menjadi desa tujuan KKNT Inovasi IPB.  

Selain bekal teori, dalam kegiatan pembekalan ini juga mahasiswa FAHUTAN dibekali dengan keterampilan (praktik) untuk memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk. Andi Sukendro, MSi sebagai pemateri dalam topik ini menekankan bahwa memanfaatkan limbah rumah tangga yang merupakan sumber sampah terbesar merupakan kegiatan yang tidak hanya memberikan manfaat untuk alam dan  lingkungan tetapi juga dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Pembekalan berupa praktik melengkapi pembekalan teori yang telah dilakukan. Dengan kedua jenis pembekalan ini, mahasiswa FAHUTAN diharapkan dapat merencanakan, membuat dan melaksanakan program di wilayah KKNT masing-masing, sesuai dengan kekhasan dan kebutuhan masyarakat desa.

24 Jul 2023

Bekerja Sama dengan Lapas Kelas IIA Bogor, Mahasiswa IPB University Kuatkan Agripreneur Skill para Narapidana


Mahasiswa IPB University melakukan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) kepada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat. Program pengabdian berfokus pada penguatan agripreneur skill yang ditujukan kepada 15 warga binaan lapas yang sudah menjalani setengah masa tahanan.

Program berjudul ‘Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian Narapidana melalui Penguatan Agripreneur Skill sebagai Upaya Perbaikan Kualitas Hidup di Dalam Penjara dan Pasca Hukuman’. Kegiatan akan berlangsung selama bulan Juli hingga Oktober 2023.

“Dalam kegiatan ini, kami memaparkan materi terkait implementasi program yang akan dilakukan selama periode empat bulan agar sasaran, yakni narapidana dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode learning by doing yang terdiri dari dua subbab, yakni learning dan action,” kata Kania Siti Al-fathi, ketua pelaksana.

Mahasiswa IPB University dari Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) itu menjelaskan, learning merupakan suatu kegiatan berupaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dengan memperhatikan karakteristik dari partisipan. Sementara action berupa strategi pembelajaran melalui implementasi secara nyata dari materi dan topik bahasan yang telah disampaikan.

“Kegiatan learning dilakukan dengan adanya pemaparan materi hidroponik, pengolahan pangan dan kewirausahaan. Adapun, dalam kegiatan action dilakukan dengan melaksanakan praktik secara langsung terkait berbudi daya sayuran secara hidroponik dan pembuatan pupuk cair organik atau ekoenzim, pengolahan pangan dengan membuat salad roll dan praktik pengemasan sebagai salah satu teknik berwirausaha,” ujar dia.

Kania mengatakan, harapannya pelaksanaan PKM-PM ini dapat meningkatkan pengetahuan narapidana mengenai jiwa kewirausahaan dan keterampilan dalam pengelolaan hasil produksi bahan pangan serta dalam pemanfaatan limbah organik. Selain itu, juga dapat memaksimalkan masa eksplorasi diri pada narapidana dengan melakukan kegiatan yang produktif selama di dalam penjara.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sopian Amd IP, SH MH (Kepala Lapas Kelas IIA Bogor); Murbandini BcIP, SH, MH (Kepala Seksi Kegiatan Kerja); Fitta Setiajiati, SHut, MSi selaku dosen pembimbing. Anggota kelompok mahasiswa PKM-PM terdiri dari Aditya Febyuan (Departemen Manajemen Hutan), Cindy Larasati (Departemen Biokimia), Dafa Aswangga Putra (Sekolah Bisnis) dan Novita Dwi Fitriani (Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan). (*/Rz)

Published Date : 20-Jul-2023

Narasumber : Siti Al-fathi

Kata kunci : mahasiswa IPB, PKM-PM, Lapas Kelas IIA Bogor

SDG : SDG 4 – PENDIDIKAN BERMUTU, SDG 8 – PEKERJAAN LAYAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI, SDG 10 – MENGURANGI KETIMPANGAN

Sumber :https://ipb.ac.id/news/index/2023/07/bekerja-sama-dengan-lapas-kelas-iia-bogor-mahasiswa-ipb-university-kuatkan-agripreneur-skill-para-narapidana/b6241e1690bc4ea6a8b9eaf8497b5b5e

24 Jul 2023

Mahasiswa KKN-T IPB University Sosialisasikan Dokumen Rencana Kegiatan Perhutanan Sosial


Ruangan SDN 02 Dano menjadi saksi kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Inovasi IPB University. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan membahas dokumen Rencana Kelola Perhutanan Sosial (RKPS) kepada pemerintahan desa, pendamping kelompok tani hutan, dan petani hutan Desa Dano, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat. 

“Sosialisasi ini merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan RKPS yang efektif dan berkelanjutan. Mahasiswa KKN-T IPB University berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi proses pengembangan RKPS, serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan,” ujar Septian Hadi Nugraha, perwakilan tim KKN-T Inovasi IPB University di Desa Dano.

Dalam kegiatan ini, segenap masyarakat hadir dengan semangat untuk mengenal lebih jauh tentang rencana pengelolaan hutan yang diharapkan mampu mewujudkan kelestarian hutan, kemandirian ekonomi dan kesejahteraan mereka. Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu Pemerintah Desa Dano, pendamping perhutanan sosial, RT/RW setempat, petani dan mahasiswa. 

“RKPS merupakan sebuah dokumen penting guna memberikan panduan dalam pengelolaan hutan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Selain itu, RKPS ini juga bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara aspek lingkungan, sosial dan ekonomi,” tutur Septian.

Pada sosialisasi ini, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University menjelaskan pentingnya RKPS dalam memenuhi kewajiban yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 09 tahun 2021 tentang perhutanan sosial. Dalam peraturan tersebut, petani hutan memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan melestarikan hutan dengan berbagai pertimbangan, termasuk aspek lingkungan dan sosial.

Dalam diskusi yang berlangsung, peserta sosialisasi diberikan pemahaman yang mendalam tentang tujuan dan manfaat RKPS. Dokumen ini diharapkan dapat mengatur pemanfaatan sumber daya hutan secara berkelanjutan, mempertahankan keanekaragaman hayati serta memberdayakan masyarakat setempat. 

“Dengan adanya RKPS, petani hutan di Desa Dano dapat memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah, sambil tetap menjaga kelestarian hutan dan lingkungan sekitar,” imbuh Septian.
 
Selain itu, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University juga mengajak peserta sosialisasi untuk terlibat aktif dalam proses penyusunan RKPS. Menurut Septian, partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam menentukan kebijakan dan strategi pengelolaan hutan yang berkaitan dengan kebutuhan dan aspirasi mereka. 

“Melalui pertemuan ini, diharapkan masyarakat Desa Dano dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan hutan dan turut serta dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan hutan yang melibatkan mereka secara langsung,” sambung dia.

Dengan adanya acara sosialisasi ini, Septian berharap peserta dapat mengambil manfaat dan pengetahuan yang cukup untuk mendorong implementasi RKPS di Desa Dano. Langkah ini, tegas dia, merupakan langkah konkret dalam menjaga keanekaragaman hayati, memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan membangun masa depan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang. (*/Rz)

Published Date : 18-Jul-2023

Narasumber : Septian Hadi Nugraha, Septian

Kata kunci : perhutanan sosial, Rencana Kelola Perhutanan Sosial, mahasiswa IPB, KKN-T Inovasi

SDG : SDG 4 – PENDIDIKAN BERMUTU, SDG 13 – PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM, SDG 15 – MENJAGA EKOSISTEM DARAT

Sumber :https://ipb.ac.id/news/index/2023/07/ipb-university-kkn-t-students-socialize-social-forestry-activity-plan-documents/2ee1add653b05ec49e29e31fcb895c50

17 Jul 2023

Departemen Hasil Hutan IPB University dan ISWA Kerja Sama Pengujian Kualitas Produk Kayu dan Praktik Kerja Lapang Mahasiswa


Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menjalin kemitraan strategis dengan Indonesian Sawmill and Woodworking Association (ISWA) untuk kegiatan pengujian kualitas produk kayu pelaksanaan praktik kerja lapang (PKL) bagi mahasiswa. Penandatangan kesepakatan kerja sama dilakukan di Kampus IPB Dramaga, beberapa waktu lalu.

Dr Naresworo Nugroho, Dekan Fahutan IPB University menyampaikan, “Kerja sama antara Departemen Hasil Hutan IPB University dan ISWA akan memperkuat kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi serta mendorong pertumbuhan pendidikan berbasis program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).”

Pada kesepakatan ini, Departemen Hasil Hutan IPB University akan melaksanakan pengujian dan analisis kualitas produk kayu dari industri-industri anggota ISWA menggunakan fasilitas, peralatan dan standar pengujian yang tepat. Ini akan memberi peluang untuk ISWA memperoleh hasil pengujian yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan pada calon customer secara akurat dan efisien.

Ir Suhariyanto, IPU, Asean Eng, Direktur Eksekutif ISWA berharap bahwa kerja sama ini akan menjadi pelopor percontohan bagi ISWA untuk bersinergi dengan perguruan tinggi untuk mendorong pertumbuhan kembali industri pengerjaan kayu di Indonesia. “Sudah waktunya universitas membawa hasil-hasil penelitian dan inovasi keluar dari ‘laci’ dan bawa kepada kami, pelaku bisnis,” ujarnya.

Ketua Presidium ISWA, Ir H M Wiradadi Soeprayogo, IPU, AseanEng mengungkapkan, banyak industri pengerjaan kayu dan kayu olahan yang tutup atau tidak beroperasi karena masih terpaku dengan pemanfaatan kayu dengan konsep lama. “Kerja sama ini akan menjadi stimulan untuk anggota kami membuka diri pada inovasi dan pemanfaatan kayu yang sedang berkembang saat ini. Pengolahan kayu jadul seharusnya sudah ditinggalkan, mulailah menggunakan engineered wood products. Jika tidak, kita bisa ‘habis’,” tambah dia.

Dr Istie Sekartining Rahayu, Kepala Departemen Hasil Hutan IPB University menambahkan, kerja sama ini juga membuka peluang untuk pelaksanaan PKL bagi mahasiswa Departemen Hasil Hutan IPB University di perusahaan-perusahaan anggota ISWA. Dengan ini, mahasiswa akan berkesempatan memiliki pengalaman masuk ke dunia kerja serta belajar mengaplikasikan pengetahuan mereka di dunia nyata, sambil memperoleh wawasan tentang praktik terbaik dalam industri kayu. 

“Praktik kerja lapang ini akan memberikan pengalaman yang tak ternilai bagi mahasiswa IPB University, mempersiapkan mereka untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing di industri kayu,” kata dia.
 
Para pihak yang hadir pada acara ini juga berbagi pandangan mereka tentang pentingnya kerja sama ini. Ir Tonny Hari Widiananto, MSc, IPU, ASEAN Eng, Ketua Badan Kejuruan Teknik Kehutanan (BKTHut) mengungkapkan bahwa minimnya pemanfaatan kayu untuk konstruksi di Indonesia, salah satunya juga disebabkan oleh rendahnya pengenalan akan kayu dalam bidang arsitektur. 

Lebih lanjut ia berpendapat, “Para lulusan arsitektur mungkin hanya mendapatkan pengetahuan tentang kayu sebagai bahan konstruksi, hanya sekitar 1-2 pertemuan kuliah. Mereka tidak paham bahwa inovasi dalam peningkatan mutu kayu dan keawetan kayu sudah cukup berkembang, khususnya di Fahutan IPB University ini.”

Untuk itu, sebut dia, perguruan tinggi dan industri perlu menjalin kolaborasi, menghasilkan lulusan-lulusan insinyur kehutanan yang profesional dan dapat diandalkan. Tentunya hal tersebut demi ikut mendukung pertumbuhan industri kayu yang berwawasan lingkungan.

Kerja sama ini menandai langkah maju dalam membangun kemitraan antara Departemen Hasil Hutan IPB University dan ISWA serta mendorong sinergi yang saling menguntungkan dalam bidang pengujian kualitas produk kayu dan PKL mahasiswa. Kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri ini diharapkan akan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas produk kayu dan pengembangan tenaga kerja terampil di bidang kehutanan. (*/Rz)

Published Date : 07-Jul-2023

Narasumber : Dr Naresworo Nugroho, Ir Suhariyanto, IPU, Asean Eng, Ir H M Wiradadi Soeprayogo, IPU, AseanEng, Dr Istie Sekartining Rahayu, Ir Tonny Hari Widiananto, MSc, IPU, ASEAN Eng

Kata kunci : Departemen Hasil Hutan IPB, kerja sama IPB, Indonesian Sawmill and Woodworking Association, mahasiswa IPB

SDG : SDG 4 – PENDIDIKAN BERMUTU, SDG 8 – PEKERJAAN LAYAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI, SDG 17 – KEMITRAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2023/07/departemen-hasil-hutan-ipb-university-dan-iswa-kerja-sama-pengujian-kualitas-produk-kayu-dan-praktik-kerja-lapang-mahasiswa/12c4ba9150cea2af040756f84fa6c3ba

17 Jul 2023

PT RothoBlaas Indonesia Berikan Kuliah Umum ke Mahasiswa Teknologi Hasil Hutan IPB University


Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University mengundang PT Rothoblaas Indonesia mengisi kuliah umum kepada mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknologi Hasil Hutan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemenuhan indeks kinerja utama (IKU), terutama poin ke-4 (praktisi mengajar di dalam kampus).

PT Rothoblaas merupakan salah satu perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang sambungan/fastening systems untuk timber building. Timber building dewasa ini telah menjadi tren, bahkan dianggap sebagai lambang kemakmuran pribadi/instansi yang memilikinya.

Bangunan kayu memiliki berbagai kelebihan di antaranya ramah lingkungan. Namun, bangunan kayu memerlukan fastening system yang khusus dan dapat diandalkan untuk mendukung keamanan dan kenyamanan bangunannya. 

Dekan Fahutan IPB University, Dr Naresworo Nugroho mengapresiasi kegiatan kuliah umum ini. Dr Istie Sekartining Rahayu, Ketua Departemen Hasil Hutan IPB University mengatakan, penyelenggaraan kuliah umum dapat menjadi jembatan yang menghubungkan antara dunia usaha dunia industri (DUDI) dan akademik.

“Semoga kuliah umum ini dapat berlanjut untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa, baik untuk melakukan penelitian maupun kegiatan magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri,” ujar Dr Istie selaku moderator kuliah umum yang digelar di Ruang Sylva Pertamina, Kampus IPB Dramaga beberapa waktu lalu.

Muhammad Rieztra Alfathysyah dan Mario Kurniadi yang hadir sebagai narasumber memaparkan topik ‘Introduction to Connectors and Fasteners for Timber Constructions’. Topik ini diharapkan menjadi pengayaan, terutama bagi mahasiswa semester 6 yang sedang mengikuti Mata Kuliah Rekayasa Konstruksi Kayu.

Rieztra dan Pak Mario menyampaikan beberapa jenis-jenis sambungan yang banyak dipakai di timber building, baik di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri sendiri, PT Rothoblaas telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk membangun timber building berupa rumah hunian dan lain-lain. (*/Rz)

Published Date : 07-Jul-2023

Narasumber : Dr Naresworo Nugroho, Dr Istie Sekartining Rahayu

Kata kunci : Departemen Hasil Hutan IPB, Fahutan IPB, mahasiswa IPB, PT RothoBlaas

SDG : SDG 4 – PENDIDIKAN BERMUTU, SDG 8 – PEKERJAAN LAYAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI, SDG 17 – KEMITRAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2023/07/pt-rothoblaas-indonesia-berikan-kuliah-umum-ke-mahasiswa-teknologi-hasil-hutan-ipb-university/098c1face75b9fab784747f616ac84dd

16 Jun 2023

Departemen Manajemen Hutan IPB University Adakan Forest Management Road to School


Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB University mengadakan Forest Management Road to School. Program ini dilakukan untuk memotivasi siswa/i sekolah menengah atas (SMA)/sederajat untuk melanjutkan pendidikan tinggi, khususnya ke Departemen Manajemen Hutan IPB University serta memberikan materi seputar kehutanan secara umum kepada siswa.

Pada penyelenggaraan pertama, Departemen Manajemen Hutan IPB University  bekerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan Negeri Kadipaten, Tasikmalaya (14/6). Forest Management Road to School kali ini dihadiri oleh seluruh siswa/i kelas 10 dan 11 SMK Kehutanan Kadipaten yang berjumlah 211 orang.

Pemaparan materi seputar kehutanan dibawakan oleh dosen-dosen Departemen Manajemen Hutan, di antaranya Dr Bahruni yang memberikan materi tentang kebijakan kehutanan. Prof Heri Purnomo menyampaikan materi mengenai hutan dan perubahan iklim dalam pengaruh global.

Dr Nining Puspaningsih memaparkan teknik penginderaan jauh untuk identifikasi dan pemetaan tutupan lahan dan hutan. Sementara, Dr Budi Kuncahyo berbagi tips dan trik betah hidup di tengah hutan belantara.

“Kegiatan Forest Management Road to School ini akan terus berlanjut dan menjadi bagian dari rangkaian promosi kepada siswa SMA/sederajat di seluruh Indonesia,” ujar Dr Soni Trison, Ketua Departemen Manajemen Hutan IPB University.

Titin Suhartini, Wakil Kepala Sekolah SMK Kehutanan Negeri Kadipaten bidang Kurikulum menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para siswa. Dengan kegiatan ini, siswa bisa mendapatkan ilmu pengetahuan tambahan mengenai kehutanan. 

“Semoga adanya kegiatan ini bisa memotivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke Departemen Manajemen Hutan IPB University. Saya juga berharap agar lebih banyak peluang siswa SMK Kehutanan Negeri Kadipaten untuk memiliki kesempatan kuliah di IPB University,” pungkasnya. (*/Rz)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2023/06/departemen-manajemen-hutan-ipb-university-adakan-forest-management-road-to-school/2f970be3ce63849748a698f2ac7f5e57

Resource Person : Dr Soni Trison, Titin Suhartini

Keyword : Departemen Manajemen Hutan IPB, Forest Management Road to School, SMK Kehutanan Negeri Kadipaten

05 Jun 2023

Prodi Pascasarjana Konservasi Biodiversitas Tropika IPB University Angkat Isu Teknologi 4.0 pada Bidang Wisata dalam Forum Webinar Internasional


Perkembangan bidang transportasi, fasilitas dan infrastruktur wisata telah meningkatkan emisi karbon yang menuntut perubahan paradigma pembangunan wisata ke arah yang lebih eco-friendly atau pariwisata hijau (green tourism).

Hal ini mendorong Program Studi (Prodi) Pascasarjana Konservasi Biodiversitas Tropika (KVT) di bawah Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University mengadakan Webinar Internasional dengan tema ‘: Technology 4.0 in Tourism: Road to Responsible Tourism and Green Environment’. Terselenggaranya kegiatan ini juga bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa KVT (Contoures) dan Emerald Publishing. 

“Penerapan Tourism 4.0/Smart Tourism penting sebagai suatu inisiatif menuju pariwisata dan konservasi keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Konsep ini sangat sejalan dengan garis besar Rencana Induk Penelitian IPB University Bidang Ekologi. Langkah ini akan menjadikan IPB University sebagai trendsetter penelitian bidang konservasi dan ekowisata, juga dengan arah penelitian Agro-Maritim 4.0,” ujar Dr Arzyana Sunkar, Sekretaris Prodi KVT, Departemen KSHE Fahutan IPB University.
 
Dr Arzyana Sunkar menjelaskan, webinar ini bertujuan mengeksplorasi konsep industri 4.0 di bidang wisata serta implementasinya di Indonesia dengan menghadirkan Prof Iis Tussyadiah, seorang profesor di bidang Intelligent Systems in Service serta Kepala School of Hospitality and Tourism Management, University of Surrey. Narasumber lain, Dr Frans Teguh merupakan Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Prof Iis menekankan pentingnya teknologi bagi manusia dan bahwa teknologi lebih dari sekedar alat. Meskipun demikian, ia juga menegaskan, “Tidak keseluruhan teknologi harus diimplementasikan, sehingga penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan etis merupakan kunci bagi tercapainya pariwisata yang bertanggung jawab dan etis,” jelasnya.

Sementara itu Dr Frans lebih menekankan kehadiran teknologi dengan konektivitas global. “Semakin digital, semakin personal, semakin profesional dan semakin global. Jadi digitalisasi membuat kita terhubung dengan aksi global bersama tetapi dengan prioritas lokal,” imbuhnya.

Webinar ini berhasil menarik perhatian publik baik nasional dan internasional, terbukti dengan jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 240 dengan komposisi 64 peserta internasional dari negara Pakistan, Filipina, China, Kosovo, Malaysia, Timor Leste, India, Vietnam dan Turki.

Webinar internasional ini sekaligus sebagai pre-conference untuk kegiatan Internasional Conference on Responsible Tourism and Hospitality (ICRTH) 2023 yang akan diadakan oleh Fahutan IPB University melalui Prodi Pascasarjana KVT, pada tanggal 21-23 Agustus 2023 dengan tema Reviving Tourism through Green Investment. Konferensi internasional ini akan diselenggarakan di IPB International Convention Centre (IICC) dan Kampus IPB Dramaga. (*/SHM/Rz)

Published Date : 01-Jun-2023

Narasumber : Dr Arzyana Sunkar, Prof Iis Tussyadiah, Dr Frans

Kata kunci : Konservasi Biodiversitas Tropika IPB, pariwisata hijau, Smart Tourism

SDG : SDG 14 – MENJAGA EKOSISTEM LAUT, SDG 15 – MENJAGA EKOSISTEM DARAT, SDG 17 – KEMITRAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

Sumber :https://ipb.ac.id/news/index/2023/06/prodi-pascasarjana-konservasi-biodiversitas-tropika-ipb-university-angkat-isu-teknologi-4-0-pada-bidang-wisata-dalam-forum-webinar-internasional/ebc997733a6ab2a13450a3c4bf84dfd7

25 May 2023

Wakili Indonesia, Guru Besar IPB University Sampaikan Hasil Penelitian dalam International Wildland Fire Conference, Portugal


Guru Besar IPB University, Prof Bambang Hero Saharjo ikut menghadiri The 8th International Wildland Fire Conference bertajuk ‘Landscape Fire Governance Framework’ yang berlangsung di Porto, Portugal, beberapa waktu lalu. Tak kurang dari 1.600 orang peserta dari 88 negara hadir dalam konferensi tersebut, termasuk Indonesia.

Pada acara tersebut, Indonesia diwakili oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), project kerjasama Korea-Indonesia tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan  Lingkungan (Fahutan) IPB University dengan dukungan penuh oleh International Tropical Timber Indonesia (ITTO).

Pada pertemuan tersebut, Prof Bambang memaparkan hasil penelitiannya dengan judul ‘Enhancing Policy Intervention for Forest Fire Management in Indonesia to Reduce Greenhouse Gas Emissions’. 

“Intinya penelitian ini menjawab permasalahan mengapa upaya pengendalian kebakaran sepertinya tidak terlalu memberikan hasil yang signifikan untuk wilayah-wilayah tertentu, meskipun pengendaliannya secara serius dilakukan,” jelasnya. 

Makalah lainnya adalah ‘Forest and land fire prevention through zero-burning practices by rural communities in Indonesia’ yang disajikan Prof Bambang melalui e-poster. 

Sebagai Direktur Southeast Asia Wildland Fire Network untuk wilayah Asia Tenggara, Prof Bambang juga melaporkan kondisi terkini kejadian kebakaran dan upaya pengendalian yang dilakukan yang meliputi pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran di wilayah ASEAN, termasuk Indonesia.

“Konferensi ini dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Tujuannya adalah untuk menindaklanjuti kesepakatan dari masing-masing pihak yang telah dicetuskan sebelumnya di Campo Grande Brazil, 2019 dalam rangka pengendalian kebakaran hutan dan lahan,” terang Prof Bambang yang juga Direktur Eksekutif Regional Fire Management Resource Center-Southeast Asia (RFMRC-SEA) ini.

Ia juga mengatakan, konferensi ini sebagai ajang berbagi pengetahuan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan dari berbagai institusi seperti Food and Agriculture Organization (FAO), United Nations Environment Programme (UNEP), European Union (EU), Global Fire Monitoring Center (GFMC) dan lainnya serta berbagai negara dengan ragam yang berbeda pula sesuai dengan kondisi wilayahnya masing-masing.  (*/Rz)

Published Date : 24-May-2023

Narasumber : Prof Bambang Hero Saharjo

Kata kunci : Guru Besar IPB, Kebakaran hutan, International Wildland Fire Conference

SDG : SDG 4 – PENDIDIKAN BERMUTU, SDG 13 – PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM, SDG 15 – MENJAGA EKOSISTEM DARAT

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2023/05/wakili-indonesia-guru-besar-ipb-university-sampaikan-hasil-penelitian-dalam-international-wildland-fire-conference-portugal/061a6d0983ebbf8344d490cee8c54df5

25 May 2023

IPB University Adakan 1st Fire International Conference Bahas Isu Karhutla


Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (Fahutan) IPB University dan Kedutaan Besar Perancis mengadakan 1st Fire International Conference: Strengthening Collaboration on Global Forest and Land Fire Management di IPB International Convention Center.

Kegiatan ini diketuai oleh Dr Ati Dwi Nurhayati, dosen Fahutan IPB University dengan tujuan untuk berbagi pengalaman dari berbagai pemangku kepentingan terkait pencegahan karhutla khususnya dalam mengantisipasi dampak El-Nino. Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena El-Nino akan meningkat pada semester kedua tahun 2023. Fenomena ini dinilai akan berdampak buruk pada penurunan curah hujan. 

Pada gilirannya, fenomena ini menyebabkan bencana kekeringan meteorologis dan meningkatkan kerentanan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa daerah rawan kebakaran, terutama di daerah lahan gambut.

Jean-Michel Dumaz, Duta Besar Perancis memberikan apresiasi besar kepada IPB University atas terselenggaranya acara 1st Fire International Conference.

“Kegiatan ini sangat relevan karena Perancis merupakan negara yang memilih luas hutan yang besar. Isu karhutla ini menjadi isu strategis yang harus sama-sama kita atasi bersama,” katanya.

Isu karhutla, ia melanjutkan, berdampingan erat juga dengan keutuhan biodiversitas dan perubahan iklim secara global. Konferensi ini dinilai akan membuahkan berbagai pemikiran cendekiawan untuk membantu mengatasi persoalan tersebut.

Prof drh Deni Noviana, Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan juga menyampaikan dalam sambutannya, isu karhutla sangat strategis karena musim kemarau akan segera datang.

“Berdasarkan data 23 tahun terakhir, tren karhutla masih menjadi persoalan yang mesti diusut segera. Dua bulan awal di tahun ini, kasus karhutla sudah tinggi. Kemungkinan besar musim kemarau mendatang kasusnya akan terus meningkat,” paparnya.

Konferensi ini menghadirkan beberapa pembicara yang berasal dari Indonesia, Perancis, Malaysia, Jerman, Jepang dan Thailand. Tujuannya, demi menguatkan kolaborasi dalam pengelolaan karhutla secara global, berbagi wawasan terkait pengelolaan karhutla, serta menguatkan penelitian kolaboratif antara ilmuwan, akademisi, lembaga dan pemerintah.

Prof Bambang Hero Saharjo, koordinator kegiatan kerjasama antara Kedubes Perancis dan IPB University menuturkan, salah satu hasil yang dicapai dari konferensi tersebut adalah pentingnya kerjasama antara para pihak, baik nasional maupun internasional dalam memecahkan masalah kebakaran hutan secara global, khususnya Indonesia. 

“Pengendalian kebakaran hutan dan lahan tidak hanya bagaimana upaya mengendalikan kebakarannya. Namun, yang jauh lebih penting adalah bagaimana menekan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan selama kebakaran yang terus melengkapi emisi gas yang sudah ada sebelumnya, yang bila tidak dikembalikan akan berujung pada terjadinya perubahan iklim yang sudah mulai kita rasakan saat ini,” paparnya. (MW)

Published Date : 19-May-2023

Narasumber : Dr Ati Dwi Nurhayati, Jean-Michel Dumaz, Prof drh Deni Noviana, Prof Bambang Hero Saharjo

Kata kunci : IPB University, kebakaran hutan dan lahan ( karhutla), 1st Fire International Conference

SDG : SDG 4 – PENDIDIKAN BERMUTU, SDG 15 – MENJAGA EKOSISTEM DARAT, SDG 17 – KEMITRAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

Sumber:https://ipb.ac.id/news/index/2023/05/ipb-university-adakan-1st-fire-international-conference-bahas-isu-karhutla/33b8b17e8f565518362b0b15379082f6#