Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

0251- 8621677

fahutan@apps.ipb.ac.id

Jalan Ulin, Kampus IPB Dramaga Bogor Jawa Barat 16680
22 Jul 2022

Press Release Kerjasama IPB University dengan UPM, UTB, DAN NICT JAPAN dalam Pengembangan Sistem Monitoring Lahan Gambut (NET-PEAT) Untuk Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

Oleh: Prof. Dr. Ir. Lailan Syaufina

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB sebagai host telah sukses menyelenggarakan Webinar “Fire Prevention for Sustainable Peatland Management” pada hari Selasa, tanggal 19 Juli 2022 dengan dihadiri oleh 241 orang peserta dari 17 negara (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, Lao PDR, Thailand, Myanmar, Kamoja, Timor Leste, Australian, Korea Selatan, Jepang, China, Kenya, Ghana, Pakistan, Italia).  Prof. Lailan Syaufina sebagai Country Lead menjelaskan bahwa kegiatan webinar ini merupakan rangkaian kegiatan dari Net-Peat Project (Networked ASEAN Peatland Communities for Transboundary Haze Alert) yang merupakan program kerjasama riset tentang pengelolaan dan sistem monitoring lahan gambut antara IPB dengan Universiti Putra Malaysia (UPM), University Teknologi Brunei (UTB), dan APT-NICT (The National Institute of Information and Communications Technology -Asia Center, Japan) dengan Ketua Tim adalah Prof. Aduwati Sali dari UPM.  Webinar dibuka oleh Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB, Dr. Naresworo Nugroho.  Dalam sambutannya Dekan menyampaikan bahwa IPB menyambut baik adanya webinar ini yang sangat relevan dengan isu kehutanan saat ini, yaitu FOLU NET SINK 2030.  Direktur NICT Asia Center, Dr. Nishino Hisanori menyampaikan bahwa NICT sangat mendorong dan mendukung kerjasama penelitian di bidang infomasi dan teknologi untuk pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan seperti kerjasama penelitian NET-PEAT ini.  Tujuan dari Webinar ini untuk meningkatkan pertukaran pengetahuan dan informasi tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pengelolaan lahan gambut, dan penggunaan teknologi termasuk IoT dalam pengelolaan lahan gambut dan pengendalian karhutla.  Pembicara dalam Webinar ini terdiri dari para pakar dan pemegang kebijakan yang berkompeten di bidangnya, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Global Environment Center, Regional Fire Monitoring Resource Center-SEA, IPB, Universitas Jambi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional.  Dalam paparannya Direktur Pengendalian Kerusakan Gambut, KLHK, Ir Sri Parwati Murwani Budisusanti, M.Sc.  menegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengendalikan kerusakan lahan gambut dan telah merestorasi 3.7 juta ha ekosistem gambut dengan melibatkan seluruh pihak terkait (perusahaan dan masyarakat). Komitmen ini juga diperkuat dengan teknologi sistem pemantaaun tinggi muka air lahan gambut SIMATAG-0.4m dan SIPALAGA. Sementara itu, Dr. Israr Albar, Kasubdit Penanggulangan Karhutla, Dit PKHL, KLHK, menyampaikan bahwa pencegahan kebakaran hutan telah menjadi prioritas utama dalam pengendalian karhutla, termasuk peningkatan kapasitas sistem informasi karhutla SiPongi dan SIPP Karhutla. Kegiatan Webinar ini juga didukung oleh MAHFSA (Measureable Action for Haze Free South East Asia) Project, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tim peneliti dari Indonesia terdiri dari: Prof. Dr.Lailan Syaufina sebagai Ketua, dengan Anggota: Prof. Imas Sukaesih Sitanggang, Prof. Bambang Hero Saharjo, Dr. Hari Agung Adrianto, Dr.Erianto Indra Putra, Dr. Ati Dwi Nurhayati, Dr. Albertus Sulaiman (BRIN), dan Dr. Asmadi Saad (Universitas Jambi).

18 Jul 2022

Nitya Ade Santi Doktor Termuda 25 Tahun di Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University

Program Studi (Prodi) Ilmu Pengelolaan Hutan (IPH), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University meluluskan doktor termuda di Fahutan IPB. Pada sidang Promosi Doktor tersebut merupakan penganugerahan gelar Doktor (Dr) kepada Nitya Ade Santi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Adapun judul disertasi mahasiswi Prodi IPH itu ialah “Pengembangan Metode Pengukuran Tingkat Keparahan Kebakaran dan Regenerasi Vegetasi menggunakan Analisis Multi Waktu Langsung”.

Ia menemukan metode yang andal untuk mendeteksi kerusakan dan pertumbuhan vegetasi akibat kebakaran. Selain itu kriteria perubahan yang terjadi akibat kebakaran hutan juga dapat ditemukan dengan menggunakan remote sensing. Sebagai promotor, Prof. I Nengah Surati Jaya juga memaparkan beberapa prestasi yang diraih oleh Nitya. “Nitya saat ini aktif sebagai peneliti di FORCI dan pernah bekerja sebagai tenaga ahli di Badan Informasi Geospasial (BIG) dan KLHK,” ujar Prof. Nengah dikutip dari laman IPB University, Jumat (15/7/2022). Selama studi, Nitya mendapatkan beberapa beasiswa yaitu Tanoto Foundation, Erasmus Keyaction, dan Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Untuk itulah Nitya selama masa studi sejak sarjana hingga doktor ia tempuh tanpa biaya. “Promovenda, Dr. Nitya selama masa studi S3 2019-2022 mempublikasikan 8 jurnal internasional, itu yang menjadikan promovenda extremely excellent,” jelas Prof. Nengah. Tentu, prestasi ini juga membawa kebahagiaan bagi komisi promosi, komisi luar pembimbing, Program Studi IPH dan Fahutan. Ketua Departemen Manajemen Hutan, Fahutan IPB University Dr. Muhdin juga memberikan ucapan selamat kepada Promovenda.

“Atas nama Prodi IPH, mengucapkan selamat kepada Promovenda yang telah menyelesaikan sidang promosi Doktor di usia 25 tahun 3 bulan, mencetak rekor baru di Fahutan IPB University,” terang Dr. Muhdin.

Sumber : https://www.kompas.com/edu/read/2022/07/15/171157971/nitya-jadi-doktor-termuda-25-tahun-fahutan-ipb-university