Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

0251- 8621677

fahutan@apps.ipb.ac.id

Jalan Ulin, Kampus IPB Dramaga Bogor Jawa Barat 16680
07 Nov 2022

Mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Hadirkan Pakar dari Jepang dan Jerman Bahas Agroforestri

Himpunan Mahasiswa Manajemen Hutan, Forest Management Students’ Club (FMSC) Fakultas Kehutanan dan Lingkungan hadirkan pakar dari Jepang dan Jerman dalam seminar internasional International Environomic and Social Talk (IEST), (31/10). Kegiatan dengan tema Agroforestry: Hopes for the Future of forestry and Sustainable Forest Development ini dilakukan dalam rangka mendiskusikan harapan agroforestri untuk mewujudkan hutan lestari.

Dalam sambutannya, Dr Leti Sundawati mewakili Ketua Departemen Manajemen Hutan berharap agar acara ini dapat memberikan insight kepada mahasiswa dan partisipan yang hadir sehingga muncul ide-ide cemerlang yang dapat mewujudkan hutan lestari.

Dr. Keito Mineo, peneliti ilmiah dari Institute for Chemical Research, Kyoto University, Jepang memaparkan materi berjudul “Lesson from Japanese Forestry: Condition, Policy, and Opportunities”. Ia memberikan banyak gambaran terkait konsep perkembangan perhutanan modern yang ada di Jepang, salah satunya adalah “Yakitaha forestry”.

Berdasarkan perkembangan kehutanan di Jepang, ia menjelaskan bahwa keberhasilan agroforestri dapat memberdayakan masyarakat setempat, membentuk keberlanjutan sosial, ekosistem, dan individu.  “Keberhasilan agroforestri dapat terwujud bila berbagai jasa ekosistem secara bersama-sama dapat diwujudkan dan berhasil melakukan pengelolaan kolaboratif yang intensif,” ujarnya.

Megan King selaku Executive Director of Fairventure Worldwide, Jerman mengangkat materi dengan tema “Agroforestry for Carbon Stock and Climate Change Mitigation”. Megan pernah melakukan “100 Million Trees Program” di Kalimantan, Indonesia.

Dengan keberhasilannya sebagai pimpinan di non-profit project implementation, Fairventures Worldwide, ia memberikan saran untuk kaum muda yang akan melakukan mitigasi iklim untuk menjauh dari komputer. Menurutnya, dunia membutuhkan orang-orang yang tahu bagaimana merencanakan, memelihara dan memanen dalam skala besar.
“Jadilah menantang. Jika kita tidak memahami suatu program atau kebijakan, tanyakan. Jangan menganggap kita salah atau bodoh. Dorong, tantang, tanyakan, dan selidiki,” tegasnya.

Selain kedua narasumber di atas, mahasiswa Manajemen Hutan IPB University juga berkesempatan memaparkan hasil penelitian yang dilakukan tim ekspedisi IEST 2022 di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Ekspedisi dilakukan dengan tema “Model for Improving the Welfare of Communities Around Forest Areas with Specific Goals”.  Hasil penelitian ekspedisi menyimpulkan bahwa di mata masyarakat, keberadaan HPGW banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, yang terdiri dari aspek sosial, pendidikan, dan ekologi. (**/Zul)

Published Date : 04-Nov-2022

Resource Person : Dr. Keito Mineo, Dr Leti Sundawati

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/11/mahasiswa-fakultas-kehutanan-dan-lingkungan-ipb-university-hadirkan-pakar-dari-jepang-dan-jerman-bahas-agroforestri/756f44c6615e6f99eae6e32a4947d68e

02 Nov 2022

Mahasiswa IPB University Belajar Survival dalam Forestry Training Camp


kultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menggelar Forestry Training Camp, 29/10.  Kegiatan ini merupakan bagian dari Fahutan Training Series (FTS) 2022. 

Dekan Fahutan IPB University, Dr Naresworo Nugroho mengatakan kegiatan FTS 2022 dalam rangka melatih dan membangun softskill bagi para mahasiswanya. “Kami menyadari bahwa di masa-masa yang akan datang, manusia akan sangat memerlukan kemampuan hardskill, softskill, dan life skill yang komprehensif. Ketiganya tentu akan dibutuhkan bagi para mahasiswa sebagai generasi pewaris di masa mendatang, sehingga mampu menjadi generasi yang adaptif dan “agile learner,” katanya.

Ia melanjutkan, kegiatan Forestry Training Camp merupakan rangkaian pelatihan bagi para mahasiswa Fahutan IPB University. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa dibekali kemampuan bertahan hidup (survive) di lapang seperti hutan, khususnya tatkala melaksanakan kegiatan di lapang. 

Selain menekankan pada aspek jungle survival, katanya, para mahasiswa juga distimulasi dan diberikan ruang dalam mengembangkan berbagai softskill pada dirinya. Beberapa diantanya yaitu critical thinking and problem solving, collaboration, agility and adaptability, initiative and entrepreneurialism, effective oral and written communication, accessing and analysing information, dan curiosity and imagination.

Kegiatan FTS 2022 dilaksanakan pada 29 Oktober – 13 November di kampus Fahutan IPB, Dramaga Bogor. Kegiatan tersebut dirancang dengan alokasi waktu 90 jam pelajaran atau setara dengan 2 satuan kredit semester (SKS). Adapun beberapa topik yang diberikan dalam rangkaian pelatihan ini, yaitu hutan sebagai ekosistem, pengenalan Jenis Tumbuhan Hutan yang Edible untuk Jungle Survival, manajemen Perjalanan Rimbawan yang ASIK (meliputi: teknik dasar pemetaan dalam kehutanan dan lingkungan, manajemen perjalanan, perencanaan perjalanan, serta teknik packing untuk perjalanan), dan Teknik dasar navigasi darat. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk praktik mini riset di Taman Hutan Kampus IPB Dramaga sambil melakukan kemah di hari Sabtu-Minggu. (*)

Published Date : 31-Oct-2022

Resource Person : Dr Naresworo Nugroho

Keyword : mahasiswa IPB, fahutan IPB, peduli hutan, survival