Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

0251- 8621677

fahutan@apps.ipb.ac.id

Jalan Ulin, Kampus IPB Dramaga Bogor Jawa Barat 16680
06 Jan 2024

Mahasiswa IPB University Sosialisasikan Fahutan Goes to School di MAN 1 Kota Bogor

Mahasiswa IPB University dari Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) melaksanakan program Fahutan Goes to School di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bogor. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan mulai dari pilihan program studi hingga seputar kehidupan kampus di Fahutan IPB University.

Sosialisasi ditujukan kepada siswa kelas 12 MAN 1 Kota Bogor yang akan melanjutkan studinya menuju kampus impian.

Bunga Maulia, ketua tim sosialisasi Fahutan Goes to School mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu langkah untuk membangun citra dan menarik minat para siswa kelas 12 agar menjadi bagian dari mahasiswa Fahutan IPB University di tahun berikutnya.

“Sosialisasi ini rasanya penting, karena anak SMA banyak yang kurang tahu mengenai informasi kampus. Harapannya dengan adanya sosialisasi ini, dapat memberikan gambaran sudut pandang dalam menentukan kampus dan jurusan di masa depan,” jelas Bunga.

Di samping itu, kegiatan Fahutan Goes to School juga dilakukan dalam rangka memenuhi tugas akhir kuliah Penyuluhan Kehutanan. Selama kegiatan, para mahasiswa juga memberikan informasi mengenai jalur masuk IPB University, fakultas dan program studi, hingga fun fact perkuliahan.

“Dari kegiatan Fahutan Goes to School ini, diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk berkecimpung di dunia kehutanan khususnya memberikan kontribusi untuk misi penyelamatan hutan bersama Fahutan IPB University,” tandasnya. (*/Rz)

Sumber :https://www.ipb.ac.id/news/index/2023/12/mahasiswa-ipb-university-sosialisasikan-fahutan-goes-to-school-di-man-1-kota-bogor/


05 Jan 2024

Mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Adakan Penyuluhan Kehutanan di SMAN 4 Bogor

Mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University telah sukses melakukan kegiatan penyuluhan kehutanan dengan tema “Fahutan Goes to School: SMAN 4 Bogor”. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 12 dengan didampingi oleh guru Bimbingan Konseling (BK).

Pheby S, mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University mengungkapkan penyuluhan tersebut bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta perkenalan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University.

“Dalam penyuluhan ini juga kami membahas terkait departemen apa saja yang ada di Fahutan IPB University, jalur masuk hingga prospek kerja lulusan Fahutan,” ujar Pheby.

Ia melanjutkan, kegiatan penyuluhan ini berhasilkan menciptakan dialog yang positif dan sportif antara mahasiswa Fahutan IPB University dan siswa SMAN 4 Bogor.

“Dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, diharapkan dapat memberi inspirasi kepada para siswa untuk dapat lebih mengenal Fahutan IPB University dan peduli akan pelestarian hutan yang berperan penting untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya,” tutur Pheby.

Kegiatan penyuluhan tersebut terdiri dari perkenalan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan dan organisasi mahasiswa yang terdapat di Fahutan yang dijelaskan oleh Syifa Auliya selaku ketua kelompok. Lokasi praktik lapang mahasiswa Fahutan dan prestasi dijelaskan oleh Muhammad Rayhan G, dan terakhir kerja lulusan Fahutan, lulusan Fahutan, serta jalur masuk Fahutan IPB University yang dipaparkan oleh Pheby V Sitinjak. (*/Lp)

Sumber :https://www.ipb.ac.id/news/index/2023/12/mahasiswa-fakultas-kehutanan-dan-lingkungan-ipb-university-adakan-penyuluhan-kehutanan-di-sman-4-bogor/


08 Dec 2023

Perhutani Hadiri Kegiatan Dosen Mengabdi IPB Di Lebak Banten

BANTEN, PERHUTANI (28/11/2023) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten hadiri  kegiatan Pelatihan Pemilihan Pohon Plus, Perbenihan, Budidaya dan Pengendalian Hama Penyakit Sengon oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) University, bertempat Di Tempat Penyimpanan Kayu (TPK) Cigembor, Desa Inten Jaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten,  pada hari Sabtu (25/11).

Acara tersebut dihadiri oleh Administratur KPH Banten yang diwakili oleh Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Hutan (PSDH) Yusdiawan, Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rangkasbitung Kartawa beserta jajarannya, Dosen Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Ulfah J. Siregar sebagai ketua, Noor F. Haneda sebagai anggota, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede J. Sudrajat,  Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) wilayah Kabupaten Lebak Irman,  segenap Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), serta para peserta pelatihan.

Administratur KPH Banten melalui Yusdiawan mengungkapkan dukungan dan apresiasinya atas kegiatan yang telah diadakan ini. Ia pun berharap  ilmu yang  disampaikan pada kegiatan pelatihan bisa menjadi sumber pengetahuan untuk bagi para peserta ataupun semua pihak. Khususnya untuk LMDH serta petani hutan kedepannya berharap bisa mengimplementasikan ilmu pada kegiatan ini terkait tata cara memilih bibit, menanam, serta merawat tanaman. Agar dapat tumbuh dengan baik sampai masa daur panen dan  bermanfaat untuk keberlangsungan ekosistem hutan.

Dalam kesempatannyam Ulfah J. Siregar menyampaikan terima kasih kepada Perum Perhutani atas kerjasamanya dalam rangka kegiatan Dosen Mengabdi IPB dengan tema Pelatihan Pemilihan Pohon Plus, Perbenihan, Budidaya dan Pengendalian Hama Penyakit Sengon. Peran Perum Perhutani sangat diperlukan dalam pendampingan dan penerapan materi yang sudah disampaikan di pelatihan ini. Mulai dari pemilihan pohon plus, penentuan lahan tanam, kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan sengon, penanganan benih dan bibit yang baik, teknik budidaya tanaman sengon, dan pengenalan hama, serta penyakit yang ada pada tanaman kehutanan khususnya sengon

“Sengon merupakan pohon unggulan Ke-4 di Perum Perhutani KPH Banten setelah pohon jati, pinus, dan mahoni. Sengon ini termasuk ke dalam tanaman yang cepat tumbuh dan pengelolaannya juga cukup mudah. Namun, sayangnya tanaman sengon ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, hingga sulit untuk menangani atau mengatasinya. Oleh karena itu, program Dosen IPB Pulang Kampung ini semoga menjadi solusi bagi Perum Perhutani KPH Banten dalam budidaya tanaman sengon yaitu dengan menyeleksi pohon plus sehingga menghasilkan atau memperoleh individu-individu pohon yang berkualitas dari segi fenotipnya,” ujarnya. (Kom-PHT /Btn/HJ)

Sumber : https://www.perhutani.co.id/perhutani-hadiri-kegiatan-dosen-mengabdi-ipb-di-lebak-banten/


08 Dec 2023

Gelar Kuliah Umum, Departemen KSHE IPB University Ulas Carbon Trading

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KHSE), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University melaksanakan Kuliah Umum (20/11) dalam rangka Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun 2023.

Kuliah umum bertemakan Carbon Trading: Making It Profitable ini diikuti oleh 130 peserta, terdiri dari mahasiswa KSHE, mahasiswa pascasarjana dan alumni. Kegiatan bertempat di Smart Classroom Wing R, Kampus IPB Dramaga.

Dalam sambutannya, Ketua Departemen KSHE IPB University, Dr Nyoto Santoso menyampaikan tentang pentingnya perdagangan karbon. Ia juga menyoroti keterlibatan aktif Indonesia, termasuk inisiasi perguruan tinggi untuk dapat meningkatkan partisipasi aktif dalam skema pasar karbon internasional.

Dua pembicara dari ACT Commodities Group, Iman Iman Nurul Suansa dan Miss Theresa Teo memberikan penjelasan mengenai carbon trade kepada para peserta. ACT merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan karbon yang bertempat di Singapura.

Climate Technical Manager ACT, Iman Nurul Suansa menceritakan mengenai integrasi perdagangan karbon dengan standar global dengan keadaan lapang di Indonesia. Ia senantiasa menegaskan kepada para peserta, agar senantiasa memahami dan mempraktikkan lima komponen fundamental perdagangan karbon.

Kelima komponen tersebut antara lain identifikasi kehilangan lahan hutan, penentuan baseline land use and land cover (LULC) yang akurat, verifikasi stok karbon oleh tumbuhan tingkat pohon, menghindari kebocoran emisi karbon di sekitar lahan target dan memastikan keberlanjutan pelaksanaan proyek untuk beberapa tahun ke depan.

Sementara itu, Miss Theresa Teo, Sustainability Lead ACT menerangkan tentang perdagangan karbon secara global. Ia juga memaparkan beberapa studi kasus terlaksananya perdagangan karbon antara beberapa perusahaan dan masyarakat lokal.

“Beberapa proyek tersebut telah memberikan manfaat nyata baik secara ekonomi, lingkungan dan sosial.” Dia juga mengungkapkan beberapa kemungkinan partisipasi IPB University untuk mendukung skema perdagangan karbon, terutama di Indonesia.

Selanjutnya, mahasiswa KSHE IPB University, peserta kuliah umum, menyampaikan ide prospeksi perdagangan karbon. Paparan tersebut kemudian ditanggapi oleh para pembicara.

Kedua narasumber mengapresiasi ide-ide yang disampaikan oleh para mahasiswa dengan tetap mengingatkan pentingnya identifikasi permasalahan perubahan tutupan lahan hutan menjadi lahan terbuka.

Ide prospek pengembangan perdagangan karbon di Indonesia, terlebih di kawasan konservasi, menjadi mungkin untuk dilakukan demi mendukung inisiasi global dan nasional dalam upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup. (*/Rz)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2023/11/gelar-kuliah-umum-departemen-kshe-ipb-university-ulas-carbon-trading/


22 Nov 2023

Dosen IPB University Kenalkan Kelebihan Pupuk Hayati Berkelanjutan Kepada Bupati Blora

Dr Yunik Istikorini dosen Departemen Silvikultur beserta dosen muda lainnya dari Departemen Proteksi Tanaman IPB University yaitu Fitrianingrum Kurniawati dan Nadzirum Mubin memperkenalkan berbagai kelebihan dari pupuk hayati.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Blora, H Arief Rohman beserta pejabat lainnya juga para kelompok tani Desa Gondel beserta Ibu-Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pada 11/11 di Kantor Balai Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.

“Pupuk hayati merupakan pupuk organik yang ditambahkan dengan mikroba bermanfaat. Banyak mikroba potensial yang dapat ditambahkan di dalam pupuk organik agar pupuk tersebut memiliki nilai tambah sehingga mineral di dalam pupuk dapat diserap oleh tanaman dengan baik,” ungkap Yunik.

Ia menyebutkan banyak mikroba potensial seperti Trichoderma, Gliocladium, Bacillus, Pseudomonas fluorescens, Azosprillium, dan Azotobacter. Mikroba potensial tersebut sangat mudah diperoleh, misalnya dari tanah hutan, daerah sekitar perakaran (rhizosfer) bambu, pisang, rumput dan tanaman sehat lainnya.

“Tanaman yang ditambahkan pupuk hayati memiliki kelebihan dibandingkan dengan pupuk sintetik. Pupuk hayati yang ditambahkan pada tanaman cenderung lebih sehat dan produktif serta memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan tanaman yang ditambahkan pupuk sintetik,” ujarnya.

Ia menjelaskan, penggunaan pupuk sintetik memberikan dampak yang sebaliknya, selain harganya yang mahal, pupuk sintetik sulit diperoleh. Penggunaan pupuk sintetik yang berlebihan dan terus menerus dapat menyebabkan kerusakan tanah sehingga penanaman di musim berikutnya dapat menurunkan produktivitas dari tanaman.

Bupati Blora, menyambut baik dengan adanya program ini, selain bisa mandiri membuat pupuk organik hayati juga diharapkan pupuk hayati mampu menjadi suatu produk yang nantinya dapat diperjualbelikan.

“Program ini sangat baik sehingga mampu memberikan tambahan pendapatan para kelompok tani di Kabupaten Blora,” ungkap Arief. (Lp)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2023/11/dosen-ipb-university-kenalkan-kelebihan-pupuk-hayati-berkelanjutan-kepada-bupati-blora/


20 Nov 2023

Lagi, Fahutan IPB University Beri Penghargaan Program Udara Bersih dan Pengendalian Karhutla

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University dan FIELD Indonesia kembali memberikan apresiasi kepada sejumlah lembaga di daerah dalam rangka program udara bersih Indonesia. Penghargaan juga diberikan kepada pihak yang dinilai berhasil melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kali ini, penghargaan diberikan kepada sejumlah pihak di wilayah Kalimantan. Apresiasi diberikan langsung oleh Dekan Fahutan IPB University, Prof Naresworo Nugroho dan Direktur Regional Forest Fire Management Resource Center-Southeast Asia (RFMRC-SEA), Prof Bambang Hero Saharjo di Hotel Golden Tulip Balikpapan and Suites, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.

Penghargaan udara bersih untuk tingkat provinsi wilayah Kalimantan untuk kelompok Manggala Agni/Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diberikan kepada Rido Eltrico Putro dari Manggala Agni Daops Kalimantan XII/Paser.

Apresiasi juga diberikan kepada Ya’ Suharnoto, ST, MT sebagai Komandan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla-Tenaga Pengamanan Hutan Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan (Pamhut UPT KPH) Wilayah Kubu Raya. Juga Rahmat Rahmawan dari Manggala Agni Daops Kalimantan III/Pangkalan Bun.

Untuk kategori petani/perorangan/MPA, penghargaan diberikan kepada Yandi Candra dari Masyarakat Peduli Api Gambut dan Mangrove (Mapagama) dan Rita Dihales, SH. Nama terakhir merupakan Kepala Desa Teluk Bakung, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Adapun kategori regu pemadam karhutla diberikan kepada Brigdalkarhutla PT Mopakha.

Selain memberikan apresiasi kepada sejumlah pihak, Fahutan IPB University dan FIELD Indonesia juga turut melakukan pengendalian karhutla melalui beragam aksi. Seperti memonitoring titik panas (hotspot) dan kejadian karhutla setiap hari di Sumatera dan Kalimantan. Hasil pemantauan lalu diinput ke laman RFMRC-SEA. Hasil pantauan kemudian juga disampaikan melalui paparan dan diskusi serta turun ke lapangan.

Kerja sama turut diimplementasikan dengan memfasilitasi kegiatan pelatihan Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) yang dikoordinasikan langsung oleh FIELD Indonesia pada wilayah yang sering/pernah terjadi karhutla.

Ketua tim pelaksana kegiatan sekaligus tim seleksi, Prof Bambang mengutarakan kriteria dan indikator penerima penghargaan yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Kriteria tersebut antara lain sehat jasmani dan rohani, berdedikasi tinggi dan bekerja dengan sepenuh hati.

Selain itu, wilayah kerjanya selama paling tidak dua tahun (2022-2023) tidak terbakar, dibuktikan dengan hasil pantauan satelit dan fakta di lapangan. “Kalaupun wilayahnya terbakar pada 2022, namun tahun 2023 berhasil dikurangi jumlah kebakaran yang terjadi atas upaya yang maksimal,” jelasnya.

Para penerima award juga dinilai atas keaktifannya melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kegiatan PLTB, sehingga wilayah kerjanya dapat dijadikan sebagai tempat rujukan dalam upaya pengendalian karhutla. Di samping itu, proses seleksi yang ketat di dukung oleh Senior Behavioural Scientist, Influence at Work (UK) Limited. (*/Rz)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2023/11/lagi-fahutan-ipb-university-beri-penghargaan-program-udara-bersih-dan-pengendalian-karhutla/


24 Oct 2023

Prof Trisna Priadi Ungkap Teknologi Peningkatan Mutu Kayu Ramah Lingkungan

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati dan memiliki sekitar 4.000 jenis pohon, yang berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bangunan. Menurut pakar IPB University, Prof Trisna Priadi kondisi tersebut mesti dijaga kelestarian, pengembangan serta pengelolaannya secara berkelanjutan.

Dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar IPB University pada Kamis 19/10 secara daring, Prof Trisna mengulas perlindungan kayu dan bangunan bisa dilakukan dengan rekayasa bahan kayu, rekayasa desain struktur bangunan, maupun manajemen perlindungan bangunan yang terprogram dengan baik. 

“Integrasi perlindungan kayu dan bangunan tersebut sangat penting dalam kesejahteraan hidup manusia dan mendukung pengelolaan sumber daya hutan yang lestari,” ujar Prof Trisna.

Selain itu, Prof Trisna menjelaskan terkait ancaman biodeteriorasi pada rumah dan bangunan. Dikatakannya, kayu merupakan bahan alami yang dapat diperbaharui (renewable), energi pengolahannya rendah, multiguna dan tampilannya estetik. Namun, kayu juga menjadi target serangan organisme perusak.

Menurutnya, tingginya risiko biodeteriorasi kayu pada bangunan di Indonesia juga didukung dengan iklim tropis yang hangat, lembab dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun.  “Upaya mengatasi ancaman biodeteriorasi pada rumah dan bangunan, disebut dengan pre construction (sebelum dibangun rumah atau bangunannya) dan post construction (sudah terjadi),” paparnya.

Prof Trisna menambahkan, pada pre construction bisa dilakukan dengan memilih bahan yang awet sehingga akan lebih panjang umur pakainya karena mengandung zat ekstraktif yang bersifat toxic juga meningkatkan bahan agar menjadi tahan dari serangan perusak baik itu jamur maupun rayap.

“Post construction bangunan yang sudah terbangun dan terserang komponennya, bisa dilakukan perawatan kimia (chemical treatment). Misalnya, menginjeksikan bahan kimia yang sudah rusak dan diganti dengan kayu yang awet atau diberi perawatan bahan kimia,” tutur Guru Besar Tetap Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University ini.

Di lain sisi, faktor pendukung biodeteriorasi yaitu kayu tidak awet, iklim tropis (CH,RH,T) tinggi dan kelimpahan organisme perusak yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan kesehatan, kenyamanan serta keamanan pada seseorang.
“Biodeteriorasi oleh rayap dan jamur pelapuk yang mengancam rumah dan bangunan, perlu dicegah dan dikendalikan melalui rekayasa bahan kayu dan manajemen perlindungan bangunan,” katanya. 

Ia mengatakan bahwa penggunaan minyak nabati terutama kemiri dengan pemanasan 14 derajat celcius dapat meningkatkan efektivitas pengawet kayu senyawa boron dalam menahan pencucian, serangan jamur pelapuk dan rayap sehingga mendukung penggunaan kayu dalam fungsi eksterior. (Ns/Lp)

Published Date : 20-Oct-2023

Narasumber : Prof Trisna Priadi

Kata kunci : Guru Besar, Teknologi, Kayu, Ramah lingkungan, Bangunan

Sumber :https://ipb.ac.id/news/index/2023/10/prof-trisna-priadi-ungkap-teknologi-peningkatan-mutu-kayu-ramah-lingkungan/8c61096b397c6e21b17fa46250027f5b


24 Oct 2023

Departemen Hasil Hutan IPB University Hadirkan Dosen dari Monticello Amerika Bahas Kayu dan Beton dalam Konstruksi

Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University selalu berusaha menghadirkan pengalaman belajar yang beragam dan memberikan wawasan dari para ahli di berbagai bidang. Pada kesempatan kali ini, salah satu alumni, Pipiet Larasatie, PhD hadir untuk memberikan kuliah umum tentang “Wood vs Concrete in Construction: A Rhetoric Study in the US and Canada.”

Pipiet Larasatie, PhD merupakan lulusan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Angkatan 37. Ia telah meraih gelar master dari Belanda dan gelar doktor dalam bidang Studi Rhetorika dari Oregon State University, Amerika. Ia saat ini mengajar di Arkansas Center for Forest Business, University of Arkansas at Monticello, Amerika.

Dalam kesempatan ini, Pipiet Larasatie, memberikan pandangan mendalam tentang retorika yang mendasari perdebatan antara penggunaan bangunan kayu dan beton di Amerika Serikat dan Kanada. Dalam kuliah yang diselenggarakan ini, ia membahas mulai dari aspek teknis, faktor budaya, implikasi terhadap lingkungan dan solusi bersama yang ditawarkan.

“Setiap bahan yang digunakan dalam, pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penggunaan kayu maupun beton dalam konstruksi juga mempengaruhi efisiensi energi, keberlanjutan, dan biaya proyek,” kata Pipiet.

Ia menambahkan, persepsi masyarakat terhadap kayu dan beton juga mempengaruhi pilihan konstruksi. Bagaimana budaya dan nilai-nilai berperan dalam retorika di balik pemilihan bahan.

“Pemilihan kayu atau beton dalam konstruksi harus memperhatikan dampak apa saja yang terjadi terhadap lingkungan, ekosistem, pengelolaan hutan maupun perubahan iklim,” tambah Pipiet.

Pipiet Larasatie, memotivasi mahasiswa dan seluruh peserta untuk kritis mencari solusi yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan konstruksi masa depan. “Bagaimana kita dapat memadukan elemen-elemen dari kedua bahan ini untuk mencapai keberlanjutan dan efektivitas?” katanya.

Kuliah umum ini diintegrasikan dengan Mata Kuliah Bahan Konstruksi Kayu (THH1231) serta mengundang mahasiswa dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan. Mengingat topik yang ditawarkan merupakan wawasan yang berharga, relevan dan penting dalam dunia konstruksi saat ini.

Selain memberi pandangan dan penelitian yang inspiratif tentang dunia konstruksi, Pipiet Larasatie, juga membuka kesempatan bagi mahasiswa yang hadir untuk melanjutkan studi Master di University of Arkansas at Monticello, Amerika bersamanya. 

Published Date : 18-Oct-2023

Narasumber : Pipiet Larasatie, PhD

Kata kunci : alumni IPB, Fahutan IPB, kehutanan IPB,

Sumber :https://ipb.ac.id/news/index/2023/10/departemen-hasil-hutan-ipb-university-hadirkan-dosen-dari-monticello-amerika-bahas-kayu-dan-beton-dalam-konstruksi/c2c880a4ef63ae0a4df43482a5f53def


16 Oct 2023

Paparkan Hasil Kerja Sama, IPB University dan Provinsi Riau Serahkan Beasiswa untuk 34 Mahasiswa

IPB University dan Provinsi Riau melaksanakan pemaparan hasil kerja sama berupa penyusunan Detail Engineering Design (DED), kajian dan kelembagaan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH). Sebagai tindak lanjut kerja sama kedua pihak, juga dilakukan penyerahan beasiswa kepada mahasiswa IPB University asal Riau.

Gubernur Provinsi Riau, Drs H Syamsuar mengucapkan terima kasih karena bisa diterima di IPB University sehingga dapat mengikuti kegiatan pemaparan hasil kerja sama antara IPB University, Provinsi Riau dan Pertamina Hulu Rokan (PHR).

“Saya berterima kasih kepada IPB University, khususnya Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) yang telah berkenan untuk membuat suatu kajian Taman Hutan Raya, sehingga tempat tersebut tidak menjadi tempat hutan liar,” ungkapnya pada Rabu, 11/10 di Ruang Senat Akademik, Kampus IPB Dramaga, Bogor.

Drs H Syamsuar menjelaskan, saat ini Tahura Sultan Syarif Hasyim luasnya sekitar dua ribu lebih hektar. Menurutnya, lahan seluas itu perlu diselamatkan karena termasuk hijau dan masih terdapat binatang buas. Sebenarnya, tempat ini dijanjikan untuk pengembangan tempat wisata, termasuk untuk wisata edukasi.

“Jadi, Tahura ini bukan hanya disiapkan untuk wisata edukasi, tapi banyak yang sebenarnya bisa diperoleh. Kami berharap kajian ini dibuat untuk mengembangkan Provinsi Riau sampai puluhan tahun ke depan dalam rangka menyelamatkan lingkungan sekaligus menjadi hutan kota yang bisa menyerap karbon dan bermanfaat bagi masyarakat Riau,” paparnya.

Kegiatan paparan hasil kerja sama dilanjutkan dengan penyerahan beasiswa kepada 34 mahasiswa IPB University yang terdiri dari mahasiswa S1 sebanyak 25 orang, S2 sebanyak 7 orang dan S3 sebanyak 2 orang.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria berterima kasih kepada Gubernur Provinsi Riau, karena sudah menyempatkan waktu hadir dan berkolaborasi dengan IPB University. Ia mengungkap, merupakan sebuah kebanggan untuk terus menjalin silaturahmi dan kerja sama dengan Provinsi Riau.

“Penyerahan beasiswa ini menjadi sangat berarti, karena memang di IPB University kita memiliki kebijakan tidak boleh ada mahasiswa yang berhenti kuliah karena faktor ekonomi. Oleh karena itu, dengan adanya kehadiran gubernur memberikan beasiswa itu sangat membantu sekali untuk mahasiswa,” tuturnya.

“Semoga kerja sama ini bisa berjalan dengan lancar. IPB University terbuka untuk mendukung dan meningkatkan kemajuan Provinsi Riau,” pungkasnya. (Lp/Rz)

Published Date : 12-Oct-2023

Narasumber : Drs H Syamsuar, Prof Arif Satria

Kata kunci : beasiswa IPB, Provinsi Riau, kerja sama IPB, Tahura Sultan Syarif Hasyim

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2023/10/paparkan-hasil-kerja-sama-ipb-university-dan-provinsi-riau-serahkan-beasiswa-untuk-34-mahasiswa/851e23dfda152b32fef648cc31224879