Guru Besar Kebakaran Hutan IPB University Beri Usulan di The Global Fire Management Hub Plenary 2025
Prof Bambang Hero Saharjo selaku Executive Director Regional Fire Management Resource Center Southeast Asia (RFMRC-SEA), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University ikut menghadiri pertemuan The Global Fire Management Hub Plenary di Roma, Italia (10-12/6).
Dalam pertemuan yang menghimpun para ahli manajemen kebakaran terpadu (Integrated Fire Management/IFM), Prof Bambang mengusulkan perlunya peningkatan kegiatan setelah kebakaran hutan, terutama aspek penegakan hukum. Ia menekankan sanksi tegas untuk menindak pelaku kebakaran hutan agar bertanggung jawab atas kerusakan yang telah terjadi.
“Kegiatan restorasi atau pemulihan ekosistem juga harus diprioritaskan untuk mengembalikan kondisi lingkungan yang rusak. Langkah ini penting agar areal bekas kebakaran tidak semakin mengalami kerusakan yang merugikan manusia dan lingkungan,” tandas sosok yang kini menjabat Kepala Pusat Studi Bencana IPB University ini.
Global Fire Management Hub atau ‘Fire Hub’ pertama diluncurkan pada 2023 oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dan United Nations Environment Programme (UNEP) untuk mempertemukan para mitra guna memperkuat kapasitas negara-negara dalam pengelolaan kebakaran terpadu.
“Fire Hub merupakan platform kolaboratif yang menyatukan jaringan mitra dan pemangku kepentingan global, memperkuat kapasitas negara-negara dalam menerapkan manajemen kebakaran terpadu untuk mengurangi berbagai dampak negatif kebakaran hutan terhadap mata pencaharian dan lanskap,” paparnya.
Guru Besar Fahutan IPB University menerangkan, Fire Hub menekankan kebijakan lintas sektor yang terkoordinasi dan strategi inklusif yang mencerminkan realitas di lapangan, menjembatani ilmu pengetahuan, tradisi, dan inovasi demi masa depan yang lebih aman dan tangguh.
“Dengan meningkatnya ancaman kebakaran hutan di seluruh dunia, negara-negara perlu segera mengalihkan perhatian mereka dari reaksi dan respons ke pencegahan kebakaran sejak awal,” ujar Prof Bambang.
Dalam pengendalian kebakaran hutan, fokus Fire Hub meliputi 1) berbagi pengetahuan dan data, 2) pengembangan kapasitas, 3) pemberdayaan masyarakat yang tangguh terhadap kebakaran hutan, 4) penilaian risiko kebakaran dan peringatan dini, serta 5) dukungan kebijakan.
“Melalui fokus ini, Fire Hub mempercepat manajemen pengendalian kebakaran terpadu di tingkat regional, nasional, dan masyarakat. Platform ini menyediakan informasi dan pelatihan terbaik untuk mendukung negara-negara secara koheren, komprehensif, dan konsisten,” tutup Prof Bambang. (*/Rz)