Sejarah DSVK
DEPT. SILVIKULTUR
Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB berdiri berdasarkan Surat Keputusan Rektor IPB No. 112/K13/OT/2005 pada tanggal 2 Agustus 2005 dan merupakan departemen silvikultur pertama di Indonesia.
Visi Departemen Silvikultur adalah menjadi program studi terkemuka di Asia dengan kompetensi utama Silvikultur Tropika, berkarakter kewirausahawan, dan bersendikan keharmonisan. Mandat kompetensi ini kemudian dijabarkan lagi kedalam 3 bagian yang dimiliki Departemen Silvikultur yaitu Bagian Ekologi Hutan, Bagian Silvikultur, dan Bagian Perlindungan Hutan.
Kompetensi Bagian Ekologi Hutan adalah pada tahap pra dan pasca pembangunan dan rehabilitasi ekosistem hutan, mulai dari pengkajian karakteristik tipe-tipe ekosistem, pengembangan jenis-jenis pohon unggulan, mempertahankan dan meningkatkan siklus biogeokimia, identifikasi dan pengembangan model-model interaksi antara pohon/hutan dengan lingkungan tempat tumbuhnya untuk peningkatan produktivitas dan kualitas lingkungan, serta pengkajian pengaruh pembangunan hutan terhadap kualitas tanah, air serta iklim mikro.
Kompetensi Bagian Silvikultur adalah perbaikan kualitas tempat tumbuh (meliputi ekofisiologi pohon, teknologi mikoriza, teknologi rhizobium, teknologi pemupukan, teknologi pemanfaatan bahan organik, teknologi penahan dan penyerap air), perbaikan genetika (meliputi genetika hutan dan pemuliaan pohon, pengelolaan sumber benih, perbanyakan vegetatif, teknologi benih), sistem dan tehnik silvikultur (meliputi pengembangan sistem silvikultur, agroforestri, perencanaan pembuatan tanaman, penanaman, dan pemeliharaan tanaman) dan revegetasi dan reklamasi lahan bekas tambang.
Kompetensi Bagian Perlindungan Hutan adalah pengendalian kebakaran dan penilaian dampak kebakaran hutan dan lahan berdasarkan pendekatan perilaku api dan ekosistem hutan tropika, pengembangan kajian serangga hutan, baik serangga berguna maupun serangga perusak berbasis ekosistem, pengembangan sistem analisis dan identifikasi penyakit hutan, pengembangan sistem pengendalian gangguan hutan, dan pengembangan metode pemantauan dan analisis kesehatan hutan pada berbagai fungsi hutan.