Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerja Sama IPB Prof Anas Miftah Fauzi mengemukakan bahwa perguruan tinggi itu pada 2013 menyiapkan ruangan secara khusus untuk pusat kajian penelitian ekosistem hutan rawa gambut.

“Sehingga peneliti dari seluruh Indonesia dapat mempergunakan sebaik-baiknya demi pelestarian kehutanan di Indonesia,” katanya di Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Didampingi Dekan Fakultas Kehutanan IPB Prof Bambang Hero Saharjo, ia menjelaskan, kajian ekosistem hutan rawa gambut itu adalah bagian dari Pusat Informasi Kehutanan, yang dibangun atas kerja sama dengan sebuah yayasan milik perusahaan swasta.

Melalui Fakultas Kehutanan, IPB mendapatkan dana hibah senilai Rp8,36 miliar untuk mewujudkan Pusat Informasi Kehutanan, di mana penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) dilaksanakan pada hari Rabu (28/11) di Auditorium Silva Kampus IPB Dramaga Bogor, yang dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan.

Anas Miftah Fauzi menambahkan, kerja sama pembangunan Pusat Informasi Kehutanan itu akan mendalami penelitian mengenai pengelolaan hutan di Indonesia maupun di negara-negara lain.

“Kami percaya kekayaan hutan di Indonesia dapat terus dimanfaatkan dengan baik tanpa merusak ekosistem apabila sesuai dengan kaidahnya,” katanya.

Pusat Informasi Kehutanan di IPB yang dibangun pada lokasi yang strategis berdekatan dengan “Common Class Room” dan Asrama Mahasiswa IPB dan berkonsep “eco-building” ini diharapkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2013.

Gedung berlantai tiga dengan luas sekitar 1.500 meter persegi ini dilengkapi dengan perpustakaan yang diintegrasikan dengan perpustakaan pusat IPB serta sumber informasi lainnya di luar IPB melalui teknologi informasi dan komunikasi (ICT), serta pusat-pusat kegiatan kemahasiswaan dan kealumnian.

Jumlah peneliti kehutanan Indonesia saat ini sebanyak 401 orang, namun jumlah itu berbanding terbalik dengan luas hutan Indonesia yang mencapai jutaan hektare. (ant/as)