AFoCO Gelar Pelatihan untuk Pelatih Penanggulangan Kebakaran Lahan Gambut di Indonesia
Asian Forest Cooperation Organization (AFoCO), bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) Universitas Indonesia, Kementerian Luar Negeri Prancis (MOFA), dan Kementerian Kehutanan Indonesia, secara resmi meluncurkan Pelatihan untuk Pelatih tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan di Lahan Gambut pada 21 April 2025 di Bogor, Indonesia. Program pelatihan dua minggu ini, yang berlangsung hingga 2 Mei, mengundang 19 peserta dari empat (4) Negara Anggota AFoCO – Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Timor-Leste – untuk pengalaman belajar yang intensif dan kolaboratif. Yang terpenting, program ini menandai pelatihan kebakaran hutan pertama AFoCO yang diadakan di Indonesia, yang merupakan tonggak penting dalam memperkuat kapasitas pengelolaan kebakaran dan kerja sama regional dengan negara tuan rumah.
Diselenggarakan sebagai kegiatan utama di bawah Inisiatif Pengelolaan Kebakaran Hutan di Asia (FFMA), kursus ini menyediakan kurikulum komprehensif yang dirancang khusus untuk mengatasi kebakaran lahan gambut – jenis kebakaran hutan kritis yang sangat umum terjadi di Asia Tenggara. Dikenal karena pembakaran di bawah tanah, asap yang terus-menerus, dan dampak lintas batas yang luas, kebakaran gambut menimbulkan ancaman serius terhadap ekosistem hutan, stabilitas iklim, dan kesehatan masyarakat. Pelatihan ini menggabungkan kuliah teori, latihan berbasis simulasi di Universitas IPB, Bogor, dan kerja lapangan praktis di Ketapang, Kalimantan Barat, yang membekali peserta dengan perangkat dan pengetahuan untuk menanggapi secara efektif peristiwa kebakaran yang kompleks tersebut.
Upacara Pembukaan: Awal yang Kuat bagi Komitmen Regional
Upacara Pembukaan yang diselenggarakan di Universitas IPB menyambut perwakilan dari seluruh organisasi mitra dan menegaskan kembali visi bersama untuk membangun kapasitas teknis dan kelembagaan dalam pengelolaan kebakaran hutan.
Dr. Yeongjoo Lee , Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Regional (RETC) AFoCO, menekankan bahwa para peserta tidak hanya di sini untuk belajar, tetapi untuk menjadi pelatih masa depan yang akan melaksanakan kegiatan pelatihan nasional dan mempromosikan efek berganda di seluruh negara mereka. Ia menyoroti keselarasan pelatihan ini dengan tujuan Inisiatif FFMA tentang keberlanjutan dan kerja sama.
Mewakili Universitas IPB, Prof. Dr. Ir. Agus Purwito , Sekretaris Dewan, menggarisbawahi kontribusi universitas yang telah lama ada untuk penelitian dan pendidikan kebakaran di wilayah tersebut. Ia menekankan pentingnya pendekatan berbasis sains dan digerakkan oleh masyarakat, merujuk pada kepemimpinan IPB dalam membangun RFMRC-SEA dan mendukung kebijakan regional melalui keterlibatan akademis.
Bapak Vincent Pairault , Letnan Kolonel, MOFA Prancis dari Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut pelatihan tersebut sebagai simbol kemitraan internasional dan menyampaikan dukungan berkelanjutan Prancis dalam memajukan pelatihan berbasis simulasi dan kerja sama teknis untuk penanggulangan kebakaran.
Dr. Gun Gun Hidayat , Direktur Pusat Pengembangan Hutan Berkelanjutan, Kementerian Kehutanan Indonesia, memperkenalkan Manggala Agni, pusat satuan tugas kebakaran hutan khusus Indonesia, dan menguraikan sistem manajemen kebakaran terpadu negara tersebut. Ia menyambut baik kesempatan untuk menyelenggarakan pelatihan lapangan di Ketapang, dengan menyoroti pentingnya praktik di dunia nyata dalam meningkatkan kesiapan operasional.
Dr. Dian Sukmajaya , Pejabat Senior Sekretariat ASEAN, menegaskan kembali potensi penyelarasan kebijakan antara Prakarsa FFMA dan kerangka kerja regional ASEAN, dan mendorong para peserta untuk bertindak sebagai penghubung pengetahuan lintas negara dan lembaga.
Bapak Ha Kyungsoo , Konselor dan Atase Kehutanan di Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia, memperkenalkan pengalaman terkini Korea dengan kebakaran hutan yang dahsyat dan menegaskan kembali komitmen Dinas Kehutanan Korea terhadap Prakarsa FFMA. Ia juga menyampaikan niat Kedutaan Besar untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia dalam tanggap bencana kebakaran hutan dan hutan.
Deklarasi Pelatihan & Presentasi Plakat
Dalam upacara tersebut, seorang peserta dari Indonesia, mewakili seluruh kelompok, menyampaikan Deklarasi Pelatihan, yang menegaskan komitmen kolektif para peserta untuk terus belajar, berbagi, dan memimpin kegiatan pelatihan kebakaran hutan di negara masing-masing.
AFoCO juga memberikan plakat penghargaan sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi institusional terhadap keberhasilan penyelenggaraan program. Plakat diberikan kepada IPB University atas dukungan akademis dan logistiknya, dan kepada Kementerian Kehutanan Indonesia sebagai bentuk pengakuan atas kerja sama formal pertamanya dengan AFoCO.
Fokus Teknis dan Penyelarasan FFMA
Selama pelatihan, peserta akan dihadapkan pada sesi-sesi praktis dan berorientasi lapangan yang mencakup topik-topik seperti analisis perilaku kebakaran lahan gambut, pengelolaan air dan strategi penanggulangan kebakaran, penggunaan APD dan protokol keselamatan yang tepat, serta latihan simulasi berbasis skenario. Mereka juga akan menyajikan studi kasus nasional dan bekerja dalam kelompok untuk mengembangkan rencana aksi khusus negara untuk pelaksanaan pelatihan di masa mendatang.
Pelatihan ini tidak hanya membahas kompleksitas teknis kebakaran lahan gambut tetapi juga memperkuat kerja sama regional di bawah kerangka FFMA. Pelatihan ini berfungsi sebagai platform untuk pembelajaran sejawat, kemitraan kelembagaan, dan pengembangan kapasitas jangka panjang.
Menuju Hutan yang Lebih Aman dan Masyarakat yang Tangguh
Sebagai pelatihan kebakaran hutan pertama AFoCO yang diselenggarakan di Indonesia, program ini menandai langkah maju yang signifikan dalam memperdalam kerja sama dengan negara tuan rumah dan membangun respons yang kohesif secara regional terhadap tantangan kebakaran hutan yang disebabkan oleh iklim.
AFoCO tetap berkomitmen untuk merancang dan memberikan program pelatihan yang terarah, praktis, dan inklusif yang memenuhi kebutuhan yang terus berkembang di Negara Anggotanya. Melalui kemitraan dan pertukaran teknis yang berkelanjutan, AFoCO terus mempromosikan hutan yang tangguh dan masyarakat yang lebih aman di seluruh Asia.