Dosen Manajemen Hutan IPB University Inisiasi Program Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Karyasari
Sejumlah dosen dan mahasiswa IPB University dari Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) menginisiasi program pengelolaan hutan rakyat. Inisiasi tersebut dilakukan bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Sipon Harum Lestari dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Harapan Maju Kampung Sipon di Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Penguatan Kapasitas Kelompok Tani Menuju Pengelolaan Hutan Rakyat Lestari dan Mandiri’ ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam).
Adapun dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan tersebut terdiri atas Prof Hardjanto, Dra Sri Rahaju, Priyanto MSi, Fitta Setiajiati MSi, Qori Pebrial Ilham MSi, Muhammad Resta Destyana, Taufik Ramdhan, dan Riski Hendriani.
Kegiatan ini berlangsung pada bulan Juni-November 2024. Dosen IPB University akan memberikan pelatihan dan penyuluhan mengenai pengelolaan hutan rakyat yang lestari dan mandiri, termasuk teknik penanaman, pemeliharaan hingga pemanenan hutan. Desa Karyasari dipilih karena sudah terkenal sejak lama sebagai wilayah yang memiliki luas hutan rakyat yang cukup besar di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
“Pengelolaan hutan rakyat secara berkelompok seperti KWT Sipon Harum Lestari dan KTH Harapan Maju dilandasi oleh ingin berkembang dan majunya dalam mengelola hutan rakyat yang dimiliki,” terang Prof Hardjanto.
Pengelolaan hutan rakyat oleh petani di antaranya menanam berbagai jenis tanaman seperti durian, manggis, jengkol, pala, cengkeh, sengon, afrika, jenjeng, dan mahoni. Kepemilikan tanah yang berkisar 0,5 hingga 3 hektare dikelola dengan menggunakan sistem agroforestri.
Prof Hardjanto mengatakan, potensi yang dimiliki tersebut harus diiringi dengan peningkatan kapasitas dan kualitas petani agar lebih agile dalam setiap pelaksanaan pengelolaan. Respons terhadap hal tersebut, menginisiasi kegiatan dosen pulang kampung.
“Program ini ditujukan sebagai tempat bertukar pikiran, ilmu, dan pengetahuan dalam pengelolaan hutan rakyat,” ujar Prof Hardjanto pada pembukaan diskusi di KWT Sipon Harum Lestari.
Petani yang sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman sejak lama, perlu mendapatkan hal-hal yang baru agar lebih efektif dan efisien dalam aktivitas kehutanannya. Dosen yang terlibat menyampaikan materi maupun diskusi yang interaktif, sehingga para petani sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan Dospulkam.
“Saya merasa sangat senang dapat mengikuti kegiatan bersama dosen-dosen IPB University. Saya berharap akan mendapatkan hal yang baru terutama dalam pengelola hutan rakyat seperti pembibitan, pemeliharaan hingga pemanenan yang dapat menguntungkan petani,” ungkap, Sutisna salah satu anggota KTH Harapan Jaya.
Program Dospulkam ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mengelola hutan rakyat. Dengan pengelolaan hutan yang baik, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dari aspek ekologi, ekonomi, dan sosial. (TR/MW/Rz)