Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

0251- 8621677

fahutan@apps.ipb.ac.id

Jalan Ulin, Kampus IPB Dramaga Bogor Jawa Barat 16680
22 Aug 2022

Pengabdian Masyarakat Ke Yayasan Bina Tauhid Darul Miftahudin, Mahasiswa IPB Dorong Kemandirian Penyintas ODGJ

Dorong kemandirian penyintas Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Mahasiswa IPB University menjalani Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM).

Berpusat di Yayasan Bina Tauhid Darul Miftahudin, Kampung Hambaro RT 03/7, Desa Hambaro, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, para penyintas dibekali keterampilan, ilmu pertanian hingga kepercayaan diri agar dapat kembali diterima di tengah masyarakat.

“Berawal dari keresahan kami melihat ODGJ, kami merasa iba dan berempati, mereka sebagai manusia, selalu disisihkan dan dipandang sebelah mata, padahal mereka memiliki hak yang sama seperti kita,” ungkap Ketua Tim PKM-PM IPB University, Fira pada puncak kegiatan tersebut, Ahad,(21/8/2022).

Program ini difokuskan untuk mendorong para penyintas agar dapat hidup tanpa bergantung lagi dengan orang lain, dan hidup secara mandiri dalam kehidupan sosial.

“Program ini juga untuk mengasah kepercayaan diri penyintas dan mengasah kesadaran masyarakat umum agar bagaimana memanusiakan manusia,” jelas Fira.

Lebih jauh Dosen Pembimbing Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Adisti Permata Sari menjelaskan, banyak dari ODGJ yang telah sehat, tidak diterima ketika kembali ke masyarakat akibat kurangnya kepercayaan dan dukungan dari keluarga.

Sehingga, program ini menargetkan para penyintas ODGJ agar dapat bertahan hidup dan diterima dengan bekal yang dimiliki.

“Kami di sini tentunya tidak bisa bekerja secara sendiri, memerlukan bantuan semua stakeholder yang ada, oleh karena itu kami di sini sebagai fasilitator mitra dan masyarakat sekitar,” jelasnya.

Di tempat yang sama, pendiri Yayasan Bina Tauhid Darul Miftahudin, Ropiudin Sukarta Dirdja mengapresiasi program mahasiswa IPB tersebut. Selain bermanfaat bagi para penyintas, program ini juga menjadi penyambung antara yayasan dengan pemerintah maupun swasta.

“Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh kami, namun juga masyarakat petani di desa ini, mereka membagikan bibit pohon buah dan kayu, mudah-mudahan dari perguruan tinggi lain juga terpanggil untuk membantu masyarakat desa ini,” harapnya.

Sejak 12 tahun berdiri, kata Ropiudin, yayasannya telah menyembuhkan 1029 ODGJ. Saat ini, ada sebanyak 105 ODGJ dan 35 Orang Terlantar yang berada di yayasannya. Dengan luas lahan dan fasilitas yang terbatas, dirinya mengharapkan uluran tangan yang perduli akan nasib para ODGJ.

“Sebab ODGJ punya hak yang sama, mereka hanya sedang sakit, butuh arahan dan bimbingan kita, jadi bagaimanapun mereka adalah tanggung jawab bersama. Maka bagi yang perduli, bantu kami dengan cara apapun,” tandasnya.

Editor: Rany

22 Aug 2022

Keren, Mahasiswa Fahutan IPB University Raih 3 Penghargaan di Kompetisi Penulisan Ilmiah Internasional

Tiga mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University berhasil merebut kejuaraan pada kompetisi internasional bertajuk “The Role of Youth in Achieving Sustainable Forest & Environmental Management in New Normal Era”, (8-9/8). Ketiga mahasiswa tersebut menduduki peringkat ke-3, peringkat Harapan I dan II.

Kompetisi ini merupakan rangkaian dari The 3rd International Summer Course on Forestry and Environment dengan tema “Sustainable Forest and Environmental Management in New Normal Era: Conservation, Biodiversity, and Culture (ForSC2022)” yang diselenggarakan secara virtual oleh Fahutan IPB University. Kegiatan ini diikuti 81 peserta dari 6 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Nigeria, Nepal, Pakistan dan Filipina.

“Ketiga mahasiswa tersebut diharuskan membuat short article yang kemudian diseleksi oleh tim penilai. Lalu top five dengan nilai terbaik diumumkan untuk bertarung di babak final. Mereka harus mempresentasikan ide/gagasan yang ditulis kepada para juri. Yakni Dr Pranab J Patar dari Global Foundation (India), Dr Eva Rachmawati (Indonesia), dan Muhammad Iqbal Maulana (Wageningen University and Research, Netherlands),” ujar Dr Adisti PP Hartoyo, Dosen Fahutan IPB University. 

Muhammad Raihan Santoso, mahasiswa dari Departemen Manajemen Hutan IPB University yang meraih juara ke-3 mengusung ide tentang Mangroves for Carbon Sequestration and Tourism Potential. Isu ini menjadi sangat menarik di tengah isu global perubahan iklim.

Giannisa Salsabila K, mahasiswa dari Departemen Hasil Hutan yang meraih juara Harapan I mengangkat tema The Role of Youth in Achieving Sustainable Forest and Environmental Management in New Normal Era. Sedangkan Maulana Zaki mahasiswa Departemen Silvikultur meraih juara Harapan II mengangkat tema Malapari Oil as An Alternative To Biodiesel Fuel. Mereka berkompetisi dengan para peserta baik dari luar negeri maupun dalam negeri. (*)

Published Date : 17-Aug-2022

Narasumber : Muhammad Raihan Santoso

Kata kunci : Fahutan, IPB University, summer course, mahasiswa

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2022/08/keren-mahasiswa-fahutan-ipb-university-raih-3-penghargaan-di-kompetisi-penulisan-ilmiah-internasional/9c2b62e26b6d4a3ce06bcc7652f017b3

18 Aug 2022

Jejak Eksflorasi 2022, Mahasiswa IPB University Jelajah Hutan Mangrove Cagar Alam Pulau Dua

Tim Ekspedisi Flora Studi Ilmiah (Ekflorasi) tahun 2022 berhasil menyelesaikan kegiatan turun lapang di Cagar Alam Pulau Dua yang terletak di Desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Kegiatan ekspedisi berlangsung selama 8 hari, dimulai 5 Agustus hingga 12 Agustus 2022.

Tahun ini, Eksflorasi berfokus kepada penelitian tentang keadaan ekosistem hutan mangrove di Cagar Alam Pulau Dua. Ekspedisi diikuti oleh 32 mahasiswa Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University yang terbagi ke dalam beberapa tim. Terdiri dari 15 mahasiswa tim riset dan 17 mahasiswa yang tergabung dalam kepanitiaan. Tim riset masih akan dibagi menjadi empat tim yakni tim klimatis, tim jalur 1, tim jalur 2 dan tim agroforestry.

Menurut Ketua Pelaksana Eksflorasi 2022, Ayudia, mahasiswa IPB University angkatan 56, secara garis besar Eksflorasi 2022 melakukan penelitian dari enam aspek keilmuan, diantaranya seedling, pathology, tree species group, entomology, agroforestry dan forest nutrition group. Data dari keenam keilmuan tersebut nantinya akan diolah menjadi prosiding yang akan di publikasikan pada seminar hasil Eksflorasi 2022.

“Jadi Eksflorasi pada tahun ini mengangkat tema Jelajah Ekosistem Mangrove Iklim Tropika di Cagar Alam Pulau Dua. Tema tersebut kita pilih karena mangrove menyimpan cadangan karbon terbesar, sehingga sangat menarik untuk dikaji,” jelas Ayudia.

Perbedaan Eksflorasi tahun 2022 dengan Eksflorasi sebelumnya terletak pada rangkaian acaranya. Pada tahap awal, dibuka dengan webinar, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan ekspedisi, seminar hasil ekspedisi, kompetisi mahasiswa dan aksi lingkungan.
 
“Harapannya Eksflorasi tahun 2022 ini dapat menjadi media pembelajaran khususnya bagi mahasiswa Silvikultur Fahutan IPB University, sebagai wadah menyalurkan bakat dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove,” tutup Ayudia. (*/Rz)

Resource Person : Ayudia

Keyword : Eksflorasi 2022, Mahasiswa Fahutan IPB, Departemen Silvikultur

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2022/08/jejak-eksflorasi-2022-mahasiswa-ipb-university-jelajah-hutan-mangrove-cagar-alam-pulau-dua/09bc56ba7f2e963dfc37f73d9f8645b8

18 Aug 2022

Mahasiswa Fahutan IPB University Dibekali Skill Penulisan

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menyelenggarakan training penyusunan scientific article bagi mahasiswa. Acara tersebut dilaksanakan secara virtual dengan tema “The Role of Youth in Achieving Sustainable Forest & Environmental Management in New Normal Era,” Acara ini mengundang Muhammad Iqbal Maulana, SHut, MSc yang merupakan kandidat PhD di Wageningen University and Research, Belanda.ADVERTISEMENT Dalam kesempatan tersebut, Iqbal Maulana mengenalkan berbagai tipe artikel ilmiah, dan strukturnya. Dengan pengalamannya dalam menulis berbagai artikel ilmiah, ia memberikan tips dalam menentukan topik dan judul artikel. “Ketika menulis, perlu mencari topik yang relate atau familiar, memilih perspektif yang akan dilihat, serta membuat judul yang sederhana dan menarik,” katanya. Pada kesempatan yang sama, para peserta dilatih membuat short article dan melakukan per-review antar anggota tim.Dr Adisti Permatasari Putri Hartoyo selaku ketua penyelenggara menyampaikan bahwa training ini bertujuan untuk mengembangkan ide maupun gagasan serta kreativitas mahasiswa sebagai youth generation dalam menjawab isu-isu dunia kehutanan, serta membekali skill mahasiswa di masa depan. “Training ini dibuat lebih interaktif dan intensif, penugasan mandiri yang disertai dengan feedback berupa saran dan masukan artikel dari trainer, juga perhitungan learning hours untuk diklaim sebagai enrichment course bagi peserta yang menyelesaikan seluruh rangkaian acara dengan baik,” ujar Dr Adisti.ADVERTISEMENTIa melanjutkan, luaran yang diharapkan adalah artikel siap dipublikasikan di media digital, serta untuk diikutsertakan pada ajang-ajang kompetisi baik nasional maupun internasional. (*)

Sumber: https://kumparan.com/news-release-ipb/mahasiswa-fahutan-ipb-university-dibekali-skill-penulisan-1yfi2DvEwaa/full

16 Aug 2022

Perkuat Kerja Sama, PT Musi Hutan Persada Berikan Beasiswa kepada Mahasiswa IPB University

IPB University menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Musi Hutan Persada dalam rangka pemberian beasiswa ikatan kerja. Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan  di Ruang Sidang Rektor Gedung Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga Bogor, (12/8). 

Pada tahun ini, PT Musi Hutan Persada memberikan beasiswa ikatan kerja kepada tiga mahasiswa Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University. Ketiganya yaitu Sopha Erna Ariyana (56), Muhammad Sadam Husen (56), dan Tiara Nurul Arifah (56). 
Beasiswa ini mencakup pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester 7 dan 8, living cost per bulan senilai Rp 1,5 juta, biaya akomodasi perjalanan untuk program magang di area kerja dan tiket keberangkatan ke lokasi kerja.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof Drajat Martianto, dalam sambutannya berpesan kepada penerima beasiswa untuk tidak menyia-nyiakan segala kesempatan yang telah mereka dapatkan.  “Menerima beasiswa tentu merupakan suatu kehormatan yang luar biasa. Kesempatan ini tidak bisa diperoleh oleh semua orang. Di balik itu, tentu ada tanggung jawab yang lebih untuk belajar lebih giat dan menunjukkan prestasi serta etos kerja,” tuturnya.

Prof Drajat juga mengapresiasi PT Musi Hutan Persada yang telah memberikan beasiswa kepada ketiga mahasiswa tersebut. Ia berharap kerja sama ini dapat meningkatkan serta menguatkan kolaborasi antara IPB University dan PT Musi Hutan Persada di kemudian hari. 

Direktur Utama PT Musi Hutan Persada, Mr Yasuharu Nakabayashi, mengungkapkan kerja sama ini telah diinisiasi bersama dengan IPB University sejak tahun 2019. Ia berharap, para penerima beasiswa ini menerapkan segala skill yang dimiliki untuk pengembangan diri dan perusahaan. 

“Sampai saat ini, terhitung 12 penerima beasiswa berasal dari IPB University. Penerima beasiswa pada batch sebelumnya telah menampilkan kinerja yang luar biasa. Kami berharap para penerima beasiswa ini dapat menampilkan antusiasme dan kinerja yang sama pula. Tidak hanya untuk perusahaan tetapi juga untuk diri sendiri dan nama baik IPB University,” ucapnya.
Mewakili para penerima beasiswa, Tiara Nurul Arifah berterima kasih atas kesempatan yang telah diberikan PT Musi Hutan Persada. Ia berharap dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk diaplikasikan di perusahaan kelak.

“Sebagai penerima beasiswa, kami akan berusaha untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. Semoga kami dapat memaksimalkan kemampuan kami dengan belajar dan menimba pengalaman bersama PT Musi Hutan Persada,” ungkapnya. (*)

Published Date : 15-Aug-2022

Resource Person : Prof Drajat Martianto, Mr Yasuharu Nakabayashi

Keyword : Beasiswa, PT Musi Hutan Persada, IPB University

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2022/08/perkuat-kerja-sama-pt-musi-hutan-persada-berikan-beasiswa-kepada-mahasiswa-ipb-university/0bb7d6bfb0e7cb8f3262a8e69a8c425a

16 Aug 2022

Peserta International Summer Course Fahutan IPB University Belajar Entrepreneurship dan Pengelolaan Hutan secara Lestari

Dalam rangkaian kegiatan The 3rd International Summer Course yang digelar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University, para peserta mendapatkan berbagai materi terkait pengelolaan hutan secara lestari, termasuk diantaranya peran wanita dalam kehutanan dan konservasi.

Pengetahuan mengenai Women in Forestry and Conservation disampaikan oleh Dr Arzyana Sunkar. Diantara peran wanita adalah sebagai pengasuh, perawat dan penjaga. Oleh karena itu, jika dikaitkan dengan upaya pelestarian hutan dan/atau konservasi maka peranan perempuan tersebut sangatlah penting, katanya.

Dosen Fahutan IPB University, Eva Rachmawati mengungkapkan, para peserta kegiatan summer course juga diajak untuk berkunjung secara virtual ke Hutan Pendidikan Gunung Walat. Kunjungan virtual ini dipandu Lufthi Rusniarsyah, SP, MSi, yang kini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Ia mempromosikan potensi-potensi yang terdapat di HPGW, aktivitas yang dapat dilakukan dan fasilitas yang tersedia.

Dalam kesempatan sama, peserta mendapatkan pengetahuan baru terkait social entrepreneurship yang diberikan oleh Dr Ani Kartikasari (Lincoln University, New Zealand). Selain itu, disampaikan pula bagaimana cara untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan masyarakat lokal melalui presentasi Dr Ellyn K Damayanti yang berjudul Engaging Local Communities and Indigenous Peoples.

Di samping materi dari para akademisi, sharing pengalaman juga disampaikan para praktisi, diantaranya dari Perum Perhutani. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga menjadi salah satu sponsor summer course.

Veronika Sianturi, Head of Strategic Planning Department of Perum Perhutani berbagi pengalaman mengenai aktivitas Sustainable Forest Management at Plantation Forest. Ia mengatakan, Perum Perhutani mendefinisikan pengelolaan hutan lestari sebagai suatu proses mengelola hutan untuk mencapai satu atau lebih tujuan, yang ditentukan dengan manajemen jelas.

“Pengelolaan ini dilakukan salah satunya untuk mendapatkan aliran produksi yang berkelanjutan dari hasil dan jasa hutan yang diinginkan. Tanpa pengurangan yang tidak semestinya dari nilai-nilai yang melekat dan produktivitas masa depan, dan tanpa hal-hal yang tidak diinginkan efek pada lingkungan fisik dan sosial,” tambah Veronika.

Tak ingin kalah dengan para dosen dan juga praktisi kehutanan, mahasiswa Fahutan IPB University juga ikut berbagi pengalaman dengan para peserta summer course yang berasal dari berbagai negara dan universitas. Para mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi mahasiswa (ormawa) di lingkup Fahutan mengenalkan visi, misi, tujuan dan aktivitas yang dilakukan di organisasi masing-masing.

Salah satu peserta asal Nepal Bindu mengajukan pertanyaan tentang benefit yang didapatkan ketika bergabung dengan organisasi International Forestry Students’ Association (IFSA). Pasalnya IFSA dapat bekerja sama dengan berbagai negara dan megembangkan kemampuan bahasa inggris. Selain itu, sebagian peserta berminat untuk ikut serta dalam organisasi lainnya untuk mengembangkan soft skill dan hard skill. (*/Rz)

Published Date : 08-Aug-2022

Resource Person : Veronika Sianturi, Eva Rachmawati

Keyword : The 3rd International Summer Course, Fahutan IPB, Pengelolaan Hutan secara Lestari

SDG : SDG 4 – QUALITY EDUCATION, SDG 15 – LIFE ON LAND, SDG 13 CLIMATE ACTION

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2022/08/peserta-international-summer-course-fahutan-ipb-university-belajar-entrepreneurship-dan-pengelolaan-hutan-secara-lestari/761cd76789432598ae000382abc4605c

08 Aug 2022

Orasi Ilmiah Guru Besar 13 Agustus 2022

Sidang Terbuka Institut Pertanian Bogor dengan acara khusus Orasi Ilmiah Guru Besar pada hari Sabtu, 13 Agustus 2022 menghadirkan tiga guru besar dengan masing-masing judul orasi yang akan disampaikan sebagai berikut:

Prof. Dr. drh. Gunanti, M.S.
GURU BESAR TETAP FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
“Inovasi Hewan Model untuk Penanganan Penyakit pada Manusia dan Riset Pengembangan Transplantasi Organ”

Prof. Dr. Ir. Dede Hermawan, M.Sc.
GURU BESAR TETAP FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
“Potensi dan Aplikasi Biokomposit Ramah Lingkungan”

Prof. Dr. Ir. Hadi Riyadi, M.S. 
GURU BESAR TETAP FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
“Obesitas sebagai Masalah Gizi Masyarakat dan Strategi Penanggulangannya”

04 Aug 2022

Fahutan IPB University Gelar International Summer Course Bahas Tantangan Dunia Kehutanan, Hadirkan 15 Pembicara Berbagai Negara

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menyelenggarakan The 3rd International Summer Course on Forestry and Environment bertajuk “Sustainable Forest and Environmental Management in New Normal Era: Conservation, Biodiversity, and Culture (ForSC2022)” secara daring (1/8).

Tantangan dunia kehutanan bukanlah menjadi masalah satu atau dua negara, melainkan masalah bersama. Sehingga dengan adanya kegiatan Summer Course ini diharapkan mampu meningkatkan peran dan partisipasi generasi muda di dunia dalam mengelola dan melestarikan hutan.

Summer course memfasilitasi generasi muda untuk dapat menambah pengetahuan mereka terkait pengelolaan hutan secara lestari, terutama di era pasca pandemi. Dengan saling bertukar pengalaman, saling berdiskusi dan juga meningkatkan kemampuan bekerja sama antar mahasiswa baik di level nasional maupun internasional.

Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor IPB University bidang Internasionalisasi, Kerjasama dan Hubungan Alumni, Prof Dodik Ridho Nurrochmat memberikan keynote speech dengan tema The Role of Youth for Sustainable Forest Management.

Pelaksanaan summer course setara dengan dua Sistem Kredit Semester (SKS). Kegiatan mencakup perkuliahan, virtual visit ke Hutan Pendidikan Gunung Walat, Taman Nasional Way Kambas dan Kampus IPB University serta Youth Initiative Contest (berupa lomba penulisan essay dan poster).

Hadir sebagai narasumber, Prof Mark dari University of Maryland. Ia menyampaikan terdapat tiga tantangan untuk menciptakan karbon yang fungsional dan kredibel untuk lahan gambut Indonesia yaitu mendeteksi kebakaran dan pemetaan area yang terbakar, memperkirakan volume dan massa biomassa yang dikonsumsi oleh api dan mengukur faktor emisi yang relevan. 

“Dengan mengetahui ketiga informasi dasar ini, maka kita dapat melakukan penilaian efektivitas kegiatan mitigasi,” tambahnya.

Sementara, Dr Pranab J Patar dari Global Foundation (India) mengatakan, keberlanjutan akan tercapai jika ketiga aspek terpenuhi, yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan. Hal ini akan menuju pada capaian holistik untuk lingkungan dan manajemen konservasi yang baik.

“Sehingga menciptakan solusi berbasis alam, produk dan layanan ramah lingkungan, teknologi ramah lingkungan, gaya hidup tanpa limbah, pertanian alami dan meningkatkan stok karbon,” tandasnya.

Summer course akan berlangsung 1-9 Agustus dengan menghadirkan 15 pembicara yang berasal dari dalam dan luar negeri diantaranya University of Maryland – United States, Global Foundation – India, Lincoln University – New Zealand, Universidade de Santiago de Compostela – Spain, Universiti Putra Malaysia – Malaysia dan Mindanao State University – Philippines.

Selain para akademisi, pembicara juga berasal dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), Perum Perhutani dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kegiatan diikuti oleh 78 peserta dari 6 negara dan 12 universitas berbeda. (*/Rz)

Published Date : 02-Aug-2022

Resource Person : Prof Mark, Dr Pranab J Patar

Keyword : Summer Course on Forestry and Environment, Fahutan IPB, Generasi Muda

SDG : SDG 4 – QUALITY EDUCATION, SDG 15 – LIFE ON LAND, SDG 13 CLIMATE ACTION

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2022/08/fahutan-ipb-university-gelar-international-summer-course-bahas-tantangan-dunia-kehutanan-hadirkan-15-pembicara-berbagai-negara/1fa13fb659dc6cab60ba239a366807ca